ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP ISTERI YANG MENINGGALKAN SUAMI (Studi di Kampung Tanjung Budi Kecamatan Kasui Kabupaten Waykanan)

INDRIARTI, AMELIA PUTRI (2018) ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP ISTERI YANG MENINGGALKAN SUAMI (Studi di Kampung Tanjung Budi Kecamatan Kasui Kabupaten Waykanan). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Pernikahan itu pada hakekatnya bertujuan untuk membangun keluarga yang sejahtera lahir dan batin. Namun tidak semua pernikahan berakhir sejahtera dan bahagia. Seperti kedurhakaan isteri yang meninggalkan suami bertahun-tahun tanpa kabar berita isteri yang seperti itu hukumnya nusyuz. Apabila isteri sudah melakukan nusyuz terhadap suaminya maka isteri tidak dapat menerima haknya dan suami tidak harus memberikan kewajibannya kepada isterinya. Rumusan permasalahan dalam analisis ini adalah bagaimana analisis hukum Islam dan hukum postif terhadap isteri yang meninggalkan suami dan apakah persamaan dan perbedaan tentang isteri yang meninggalkan suami menurut hukum Islam dan hukum Positif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perspektif hukum Islam dan hukum positif terhadap isteri yang meninggalkan suami dan persamaan dan perbedaan antara kedua hukum tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kajian lapangan yang mana data-data diambil dari hasil wawancara dan dengan metode kepustakaan yang mana data-data diambil dari kitab-kitab, buku-buku, dokumen-dokumen dan lain-lain yang berkaitan dengan perundangan tersebut. Tehnik pengolahan data dilakukan dengan cara: pemeriksaan data (editing), penandaan data (coding), rekonstruksi (reconstructing), dan sistematisasi data (sistemaizing). Adapun dalam menganalisa data dengan menggunakan metode berfikir kualitatif komperatif dan dalam menarik kesimpulan dengan menggunakan pendekatan deduktif. Hasil dari kesimpulan dari penelitian ini, analisis hukum Islam dan hukum positif terhadap isteri yang meninggalkan suami dapat dikatakan isteri tersebut nusyuz dan persamaan dan perbedaan kedua hukum tersebut adalah cara penyelesainnya apa bila suami melihat dan merasakan tanda tanda nusyuz isteri dalam Islam suami dianjurkan menasehati, pisah ranjang dan memukul bila isteri tetap nusyuz, tetapi dalam hukum positif apapun alasannya suami tidak dianjurkan untuk memukul isteri atau melukai isteri karena itu termasuk kedalam KDRT dan diancam hukuman pidana, apabila isteri meninggalkan suami lebih dari 2 tahun berturut-turut suami dapat menganjukan talak cerai dengan alasan tersebut kepengadilan seperti yang dijelaskan dalam Kompilasi Hukum Islam dalam Pasal 116 poin b yaitu, salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua tahun) berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain diluar kemampuannya.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 31 May 2018 06:56
Last Modified: 31 May 2018 06:56
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3689

Actions (login required)

View Item View Item