INTERNALISASI MODERASI BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DI MAN 1 OKU TIMUR

Muhammad, Gufron Mustofa (2024) INTERNALISASI MODERASI BERAGAMA PADA PESERTA DIDIK EKSTRAKURIKULER ROHANI ISLAM (ROHIS) DI MAN 1 OKU TIMUR. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of BAB 1 2 DAPUS.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI_MUHAMMAD_GUFRON_MUSTOFA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Moderasi beragama dapat diartikan sebagai suatu cara pandang seseorang yang kemudian mempengaruhi sikap yang seimbang antara pengamalan dengan penghormatan dalam kehidupan beragama sehingga terciptanya toleransi dan tidak memaksakan kehendak atas nama paham keagamaan tertentu secara agresif. Moderasi beragama memiki empat indikator yakni komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif kebudayaan lokal. Pentingnya indikator moderasi beragama tersebut dimiliki melalui internalisasi. Internalisasi sebagai proses penanaman nilai kedalam jiwa manusia, sehingga tumbuh sikap dan perilaku yang ditampakkan dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai yang diinternalisasikan merupakan nilai yang sesuai norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Rohis adalah suatu unit yang mewadahi kegiatan peserta didik untuk mengarahkan minat, bakat, kegemaran, kepribadian, dan kreasi peserta didik dalam aktivitas keislaman yang dapat dilaksanakan dilingkungan sekolah maupun dilingkungan masyarakat. Di MAN 1 OKU Timur yang memiliki ratusan peserta didik disetiap tingkatan dan tentunya setiap peserta didik memiliki mazhab yang berbeda-beda. Di MAN 1 OKU Timur memiliki ekstrakurikuler rohis yang menjalankan aktivitas keagamaan dengan keutamaan mempelajari kemudian melaksanakan moderasi beragama. Moderasi beragama merupakan kebijakan yang diterbitkan oleh kementrian agama untuk mewujudkan kehidupan beragama yang rukun dan harmonis. Berkaitan dengan moderasi beragama, MAN 1 OKU Timur melalui ektrakurikuler rohis memulai mempelajari untuk sedikit demi sedikit menerapkannya. Tentu moderasi beragama ini mulai ditanamkan melalui tahapan yang serius. Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif lapangan (field research).Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui dan mendeskripsikan internalisasi moderasi beragama pada peserta didik esktrakurikuler rohani Islam (rohis) di MAN 1 OKU Timur. Sumber data yang digunakan dibagi menjadi dua kelompok yaitu data utama (primer) dan data tambahan (sekunder). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini ialah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Untuk uji iv keabsahan data, peneliti menggunakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi moderasi beragama pada peserta didik ekstrakurikuler rohis di MAN 1 OKU Timur ditemukan transformasi moderasi beragama dapat dilakukan dengan memberikan informasi dan pembinaan pengetahuan tentang pengamalan ajaran agama sama dengan menjalankan kewajiban sebagai warga negara dalam bentuk cinta tanah air dengan menjaga persatuan dan kesatuan; pentingnya memberi ruang berpendapat dan berdialog tanpa mengganggu orang lain; pentingnya sikap menghormati dan memahami perbedaan sikap dan ekspresi keagamaan dimasyrakat; pentingnya menerima dan menerapkan tradisi serta budaya lokal. Transaksi moderasi beragama dapat dilakukan dengan interaksi dua arah dan dikuatkan oleh penerapan yang didukung dengan kerjasama pembina dan peserta didik khususnya anggota rohis dalam menyusun kegiatan moderasi beragama, menyepakati aturan yang telah didiskusikan untuk menjalankan moderasi beragama, pemberian contoh, nasehat dan pembinaan pergaulan yang dilakukan oleh waka keagamaan dan pembina rohis untuk mulai melaksanakan moderasi beragama meliputi komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan akomodatif kebudayaan lokal. Transinternalisasi moderasi beragama dapat dilakukan dengan memberikan perhatian berupa contoh sikap dan perilaku yang baik dan anggota rohis melakukan kegiatan moderasi beragama tanpa diberi tekanan dari pihak eksternal melalui bentuk komitmen atas pancasila dan UUD 1945 ditandai dengan memperingati hari nasional contohnya hari santri; toleransi dengan menghargai perbedaan mazhab dan menghormati warga madrasah ditandai dengan menjenguk orang sakit, tidak mencemooh orang lain dan tidak ekstrim terhadap ormas keagamaan, serta mengedepankan musyawarah untuk mufakat; anti kekerasan dengan tidak membentak dan memukul anak-anak saat belajar mengajar TPA IBNU SINA MAN 1 OKU Timur; akomodatif kebudayaan lokal ditandai dengan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), tawassul, doa bersama, yasinan, tahlilan dan istighosah. Kata Kunci: Internalisasi, Moderasi Beragama, Ekstrakurikuler Rohani Islam. v ABSTRACT Religious moderation can be interpreted as a person's perspective which then influences a balanced attitude between practice and respect in religious life so as to create tolerance and not aggressively impose one's will in the name of certain religious beliefs. Religious moderation has four indicators, namely national commitment, tolerance, non-violence and accommodating local culture. The importance of these indicators of religious moderation is achieved through internalization. Internalization is the process of instilling values into the human soul, so that attitudes and behavior grow which are displayed in everyday life. Internalized values are values that comply with the norms or rules that apply in society. Rohis is a unit that accommodates student activities to direct students' interests, talents, hobbies, personalities and creations in Islamic activities that can be carried out in the school environment and in the community. At MAN 1 OKU Timur which has hundreds of students at every level and of course each student has a different school of thought. At MAN 1 East OKU there is a spiritual extracurricular which carries out religious activities with the priority of studying and then implementing religious moderation. Religious moderation is a policy issued by the ministry of religion to create harmonious and harmonious religious life. In connection with religious moderation, MAN 1 East OKU through spiritual extracurricular activities began to learn to implement it little by little. Of course, this religious moderation is starting to be instilled through serious stages. The type of research used by researchers in this research is descriptive qualitative field research. This research method is used to determine and describe the internalization of religious moderation in Islamic spiritual extracurricular (rohis) students at MAN 1 OKU Timur. The data sources used are divided into two groups, namely main (primary) data and additional (secondary) data. The data collection techniques used were observation, interviews and documentation. The data analysis techniques in this research are data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification. To test the validity of the data, researchers used source triangulation, technique triangulation, and time triangulation. The results of the research show that the internalization of religious moderation in spiritual extracurricular students at MAN 1 OKU Timur found that the transformation of religious moderation can be carried out by providing information and fostering knowledge vi about the practice of religious teachings as well as carrying out obligations as citizens in the form of love for the country by maintaining unity and unity. ; the importance of providing space for opinion and dialogue without disturbing other people; the importance of respecting and understanding differences in religious attitudes and expressions in society; the importance of accepting and implementing local traditions and culture. Religious moderation transactions can be carried out with two-way interactions and are strengthened by implementation which is supported by cooperation between supervisors and students, especially spiritual members, in preparing religious moderation activities, agreeing on the rules that have been discussed for carrying out religious moderation, providing examples, advice and social coaching carried out by religious leaders and spiritual leaders to start implementing religious moderation including national commitment, tolerance, non-violence and accommodating local culture. Transinternalization of religious moderation can be carried out by providing attention in the form of examples of good attitudes and behavior and Rohis members carrying out religious moderation activities without being pressured from external parties through a form of commitment to Pancasila and the 1945 Constitution marked by commemorating national days, for example Santri Day; tolerance by respecting differences in schools of thought and respecting madrasah residents, characterized by visiting the sick, not ridiculing other people and not being extreme towards religious organizations, and prioritizing deliberation to reach consensus; non�violence by not shouting and hitting children when learning to teach TPA IBNU SINA MAN 1 OKU Timur; Accommodating local culture is marked by the Commemoration of Islamic Holidays (PHBI), tawassul, joint prayer, yasinan, tahlilan and istighosah. Keywords: Internalization, Religious Moderation, Islamic Spiritual Extracurricular

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pendidikan Agama islam
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Aug 2024 02:59
Last Modified: 15 Aug 2024 02:59
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/34721

Actions (login required)

View Item View Item