TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL KLIEN DI YAYASAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (LKS) RUMAH PENITIPAN KLIEN GANGGUAN JIWA MITRA SAKTI PESAWARAN

Dini, Safitri (2024) TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL KLIEN DI YAYASAN LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL (LKS) RUMAH PENITIPAN KLIEN GANGGUAN JIWA MITRA SAKTI PESAWARAN. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (6MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Orang dengan gangguan jiwa terutama klien skizofrenia sering mengalami dampak negatif, seperti isolasi sosial karena ketidakmampuan mereka dalam berinteraksi. Masyarakat sering menganggap penyakit ini berbahaya, sehingga mereka cenderung menarik diri dan tidak mempunyai teman. Terapi aktivitas kelompok (TAK) adalah salah satu penanganan yang dapat diberikan untuk klien isolasi sosial. TAK adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat atau ahli profesional secara berkelompok kepada klien yang mengalami masalah keperawatan yang sama, membantu klien mengenal dan belajar berinteraksi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan Terapi Aktivitas Kelompok Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Klien di Yayasan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Rumah Penitipan Klien Gangguan Jiwa Mitra Sakti Pesawaran. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah field research (penelitian lapangan), dengan sifat deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan dengan lengkap data yang diperoleh dari pengumpulan data wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini yaitu 10 orang, yang terdiri dari 7 klien dengan gangguan isolasi sosial dari jumlah 27 klien, 2 orang pembimbing atau perawat, dan 1 ketua yayasan LKS Mitra Sakti. Teknik analisis data yang digunakan adalah model teknik analisis miles dan huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terapi aktivitas kelompok di Yayasan LKS Rumah Penitipan Klien Gangguan Jiwa Mitra Sakti Pesawaran dilaksanakan melalui 4 tahapan, yaitu : 1) tahap pra kelompok meliputi persiapan dengan memilih klien sesuai dengan kriteria berjumlah 7 klien, membuat kontrak kegiatan dan alat media. 2) tahap awal, dimulai dengan ice breaking guna untuk mencairkan suasana dan orientasi. 3) tahap kerja, merupakan tahap inti dari proses pelaksanaan TAK untuk melatih. kemampuan bersosialisasi melalui tujuh sesi, seperti memperkenalan diri, berkenalan, bercakap-cakap, menyampaikan topik tertentu, menyampaikan masalah pribadi, bekerja sama dalam permainan kelompok, dan menyampaikan manfaat kegiatan. 4) tahap terminasi, meliputi evaluasi, ungkapan perasaan, dan tindak lanjut. Evaluasi menunjukkan bahwa terapi aktivitas kelompok mampu meningkatkan interaksi sosial klien yang mengalami gangguan isolasi sosial sehingga memberikan umpan balik yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Mereka mampu merasakan dampak positif dengan adanya terapi ini seperti mulai mampu diajak berbicara, berkomunikasi, mampu berkenalan, dan menyadari manfaat memiliki teman. Kata Kunci : Terapi Aktivitas Kelompok, Interaksi Sosial, Klien. ABSTRACT People with mental disorders, especially schizophrenia Clients, often experience negative impacts, such as social isolation due to their inability to interact. Society often considers this disease dangerous, so they tend to withdraw and have no friends. Group Activity Therapy (TAK) is one of the treatments that can be provided to socially isolated patients. TAK is a modality of therapy carried out by nurses or professionals in groups for patients who face similar nursing issues, helping them recognize and learn to interact. The purpose of this study was to determine the implementation of Group Activity Therapy to Improve Client Social Interaction at the Social Welfare Institution Foundation (LKS) Mitra Sakti Pesawaran Mental Health Care Home. This type of research used is field research (field research), with a qualitative descriptive nature, namely describing completely the data obtained from data collection interviews, documentation, and observation. The data sources in this study were 10 people, consisting of 7 clients with social isolation disorders out of 27 clients, 2 supervisors or nurses, and 1 chairman of the Mitra Sakti LKS foundation. The data analysis technique used is the Miles and Huberman analysis technique model, which consists of data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that the implementation of group activity therapy at the LKS Foundation of Mitra Sakti Pesawaran Mental Disorder Client Care Home is carried out through 4 stages, namely: 1) the pre-group stage includes preparation by selecting clients according to the criteria totaling 7 clients, making activity contracts and media tools. 2) the initial stage starts with ice�breaking to break the atmosphere and orientation. 3) the work stage is the core stage of the TAK implementation process to train socialization skills through seven sessions, such as introducing yourself, getting acquainted, having a conversation, conveying certain topics, conveying personal problems, working together in group games, and conveying the benefits of activities. The termination stage includes evaluation, expression of feelings, and follow-up. The evaluation shows that group activity therapy is able to improve the social interaction of clients who experience social isolation disorders in order to provide feedback that suits their needs. They are able to feel a positive impact with this therapy, such as starting to be able to talk, communicate, get acquainted, and realize the benefits of having friends. Keywords: Group Activity Therapy, Social Interaction, Client.

Actions (login required)

View Item