PEMIKIRAN POLITIK NURCHOLISH MADJID TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA DI INDONESIA PERSPEKTIF FIQH SIYASAH

MUFLIHUDIN, M (2018) PEMIKIRAN POLITIK NURCHOLISH MADJID TENTANG RELASI ISLAM DAN NEGARA DI INDONESIA PERSPEKTIF FIQH SIYASAH. Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of MUFLIHUDIN.pdf]
Preview
PDF
Download (1MB) | Preview

Abstract

Hubungan Islam dan negara menjadi wacana aktual dan dinamis dalam setiap fase perkembangan peradaban baik di dunia Barat maupun dunia Timur. Perdebatan tersebut berkisar pada masalah bentuk negara, apakah bersifat integral, simbiotik ataukah sekuler. Hubungan Islam dan negara masih terus diperbincangkan melalui media dan diskusi para intelektual Muslim, salah satunya Nurcholish Madjid, merupakan salah seorang pemikir politik Islam di Indonesia dan cendikiawan yang banyak melontarkan gagasan-gagasan yang berwawasan kebangsaan. Salah satunya adalah pemikirannya tentang hubungan Islam dan negara di Indonesia. Pemikirannya ini, meskipun cukup kontroversial ketika pertama kali dilontarkan namun mempunyai pengaruh besar terhadap wacana kebangsaan dan keislaman di Indonesia. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini yaitu, pertama bagaimana pandangan Nurcholish Madjid tentang hubungan Islam dan negara di Indonesia. Kedua bagaimana pandangan Fiqh Siyasah terhadap pemikiran Nurcholish Madjid tentang hubungan Islam dan negara di Indonesia. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku literatur karya Nurcholish Madjid dan literatur yang berhubungan dengan skripsi ini. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hubungan Islam dan negara adalah suatu distorsi hubungan proporsional antara Islam dan Negara. Negara merupakan aspek kehidupan duniawi yang dimensinya rasional dan kolektif. Sedangkan Islam merupakan segi lain yang dimensinya spiritual dan individual. Meskipun antara Islam dan negara tidak dapat dipisahkan, karena Islam merupakan landasan hidup dan menjadi kultur kehidupan masyarakat dalam bernegara, namun Nurcholish Madjid menolak tegas konsep negara Islam, terutama dalam konteks keindonesiaan. Oleh karena itu, negara Indonesia bukanlah negara agama dan bukanlah negara sekuler. Nurcholish Madjid menegaskan, yang penting adalah bagaimana menjadikan nilai-nilai Islam sebagai etika politik nasional sehingga meskipun tanpa menyebut simbol Islam, subtansi Islam itu sendiri sudah terserap ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pandangan Fiqh Siyasah tentang pemikiran Nurcholish Madjid termasuk ke dalam kajian siyasah dusturiyah. Maskipun dalam Islam tidak pernah menentukan bentuk dan pola tertentu suatu negara yang harus dipraktikan oleh umat Islam, namun mendirikan negara merupakan kewajiban umat Islam. Negara merupkan alat bagi umat Islam untuk dapat melaksanakan ajaran-ajaran Islam, sehingga tujuan syara menciptakan kemaslahatan dan menolak kemudaratan dapat tercapai dalam masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 29 Mar 2018 08:24
Last Modified: 29 Mar 2018 08:24
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3417

Actions (login required)

View Item View Item