PENUNDAAN KEHAMILAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Bumisari Natar)

Edo, Ghozali (2024) PENUNDAAN KEHAMILAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM (Studi Kasus Di Desa Bumisari Natar). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (7MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Al-Quran tidak dijelaskan adanya penundaan kehamilan atau adanya batasan dalam memperoleh suatu keturunan atau adanya program KB, namun yang perlu digaris bawahi adalah bahwasannya Islam mengingatkan pada umatnya untuk menghasilkan keturunan yang berkualitas, tidak meninggalkan keturunan yang lemah dalam arti lemah akhlak, lemah harta, lemah pendidikan dan lebih utama lagi lemah dalam hal keimanan. Adanya pandemi Covid-19 yang sedang dihadapi oleh hampir seluruh negara, maka Kepala BKKBN menghimbau kepada semua pasangan suami-istri yang telah menikah untuk menunda kehamilan, hal ini dikarenakan wanita yang hamil akan mempunyai resiko kematian yang sangat tinggi. Hukum Islam sebagai sebuah nilai yang dituntut untuk menjawab mengenai persoalan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana praktik penundaan kehamilan yang terjadi pada masa pandemi covid-19 dan Bagaimana penundaan kehamilan pada masa pandemi covid-19 dalam perspektif Hukum Islam di Desa Bumisari Kec. Natar Lampung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik penundaan kehamilan yang terjadi pada masa pandemi covid-19 dan untuk mengetahui penundaan kehamilan pada masa pandemi covid�19 dalam perspektif Hukum Islam di Desa Bumisari Kec. Natar Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui wawancara. Sumber data primer dalam penelitian ini beberapa pasangan menikah diusia lanjut. Data sekunder diperoleh dari buku-buku, hasil penelitian dan karya ilmiah yang berhubungan dengan objek penelitian. Hasil penelitian Penundaan kehamilan tentu harus dilaksanakan demi menghindari kekhawatiran dan kemudharatan. Banyak juga pada masa pandemi ini di himbau kepada masyarakat agar menunda kehamilan namun banyak juga yang tidak menjalankan himbauan tersebut. Maka di masyarakat Desa Bumisari ada sebagian yang tetap hamil karena ingin sekali mempunyai anak tetapi ketika hamil di masa pandemi harus menjaga pola makan dan kesehatan tubuh. Karena penundaan hamil tersebut punya alasan medis yang bisa dipertimbangkan bagi pasangan suami istri di luar sana dan tujuannya adalah hanya untuk kemaslahatan pasangan suami istri guna menghindari dan mencegah kemungkinan buruk yang terjadi Penundaan kehamilan menurut hukum Islam Ditinjau dari metode sad ad dzari’ah, himbauan penundaan kehamilan pada masa pandemi covid-19 dapat diperbolehkan, artinya bahwa boleh menggunakan salah satu hujjah atau istinbath hukum Islam ini. hal ini karena mengandung sarana atau jalan menuju kemaslahatan dan bukan untuk sarana atau jalan menuju kemaksiatan (kemafsadatan). Maka himbauan ini dapat dibenarkan secara syar’i. ini bisa masuk ke dalam 2 tingkatan dengan dilihat dari beberapa alasan. Yang pertama adalah daruriyat karena sudah masuk terancamnya jiwa dari ibu dan bayi. Dan hajiyat karena hanya sebatas ajakan juga untuk menghindari kesusahan dan kesulitan dalam kehidupan. Sedangkan dalam tinjauan menjaga kemaslahatannya sendiri, penundaan kehamilan tersebut mempunyai maksud untuk menjaga jiwa atau nyawa (hifzun al-nafs) dan menjaga keturunan (hifzun al-nasl) yang ditujukan kepada ibu yang mengandung dan bayi yang dikandungannya agar senantiasa sehat dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Kata Kunci: Perkawinan, Penundaan Kehamilan, Covid-19.

Actions (login required)

View Item