TEMU MANTEN DALAM PANDANGAN EKSISTENSIALISME (Studi Pada Masyarakat Suku Jawa Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran)

AYUDI, KURNIAWAN (2024) TEMU MANTEN DALAM PANDANGAN EKSISTENSIALISME (Studi Pada Masyarakat Suku Jawa Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI 1-2.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI AYUDI KURNIAWAN.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABTRAK Tradisi temu manten merupakan salah satu rangkaian upacara adat pernikahan Jawa yang berlangsung saat bertemunya pengantin laki-laki dan pengantin perempuan setelah prosesi ijab kabul dilaksanakan. Prosesi temu manten ini berisi rangkaian-rangkaian kegiatan khas pernikahan adat Jawa seperti kembar mayang, balangan gantal/sirih, tangkep astha, wijikan, singkepan sindur, bobot timbang, tanduran, kacar kucur, dahar klimah, dan sungkeman. Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini terksusus masyarakat yang bersuku jawa tidak sedikit yang hanya melangsungkan prosesi pernikahan sebagaimana umumnya saja ataupun tidak dengan menerapkan nilai�nilai yang terkandung pada tradisi Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai tradisi temu manten dalam perkawinan masyarakat suku Jawa di Desa Negeri Sakti dan mengenai tradisi temu manten dalam pandangan eksistensialisme pada masyarakat suku Jawa Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilaksanakan pada masyarakat Desa Negeri Sakti Kecaatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dengan jenis penelitian kualitatif dan bersifat deskriptif. Metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi dengan menggunakan metode pengambilan sampel purposive sampling serta menggunakan reduksi data, penyajian data dan verivikasi data dalam proses analisis data dengan menggunakan teori eksistensialisme Jean Paul Sartre. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi temu manten dalam perkawinan masyarakat suku jawa di desa Negeri Sakti yaitu berupa sebuah ritual dalam budaya Jawa yang dilaksanakan setelah prosesi lamaran. Dimana temu manten menjadi ajang bagi kedua keluarga untuk saling mengenal dan mempererat hubungan antara kedua mempelai serta untuk melestarikan tradisi adat jawa yang mengandung nilai-nilai sosial dan spiritual. Dan Temu manten dalam pandangan eksistensialisme pada masyarakat suku Jawa Desa Negeri Sakti Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yaitu individu-individu memiliki kebebasan untuk memilih untuk berpartisipasi dalam acara tersebut, baik sebagai pengantin, keluarga, atau tamu undangan. Mereka memiliki kebebasan untuk mengekspresikan diri mereka melalui interaksi, bicara, dan tindakan mereka selama acara, sesuai dengan norma-norma sosial dan budaya yang berlaku. Hal ini mencerminkan prinsip kebebasan dalam eksistensialisme, di mana individu memiliki kekuatan untuk membuat pilihan yang mengarah pada penciptaan makna dalam hidup mereka sendiri. Kata Kunci: Temu Manten, Eksistensialisme , Masyarakat Suku Jawa

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Aqidah Filsafat
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Jun 2024 07:15
Last Modified: 07 Jun 2024 09:17
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/33539

Actions (login required)

View Item View Item