HUKUM MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DILUAR NIKAH DENGAN WALI AYAH BIOLOGISNYA (Studi Perbandingan Antara Pendapat Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali)

CHARLIE, RIZKA SAPUTRI (2024) HUKUM MENIKAHKAN ANAK PEREMPUAN DILUAR NIKAH DENGAN WALI AYAH BIOLOGISNYA (Studi Perbandingan Antara Pendapat Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (6MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK CHARLIE.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

ABSTRAK Perzinaan adalah salah satu prbuatan yang melanggar hukum sehingga hasil dari perbuatan tersebut membawa dampak tidak hanya bagi pelaku perzinahan saja tetapi berdampak juga pada anak hasil zina tersebut. fakta di lapangan menunjukkan bahwa ada seorang anak yang dilahirkan tidak melalui pernikahan yang sah. Kelahirannya membuat malu keluarga karena anak tersebut dihasilkan dari hubungan di luar nikah yang tidak dibenarkan oleh agama dan norma yang berlaku di masyarakat Secara konstitusional tiap-tiap warga negara memiliki hak keperdataan yang harus dijamin dan dilindungi. Terlahirnya anak zina akan berdampak terhadap status perwaliannya, Dimana para ulama menyatakan bahwa anak zina tidak dapat dinasabkan kepada ayahnya melainkan dinasabkan kepada ibunya. Terdapat perbedaan pendapat antara para ulama mengenai Hukum menikahkan anak Perempuan diluar nikah dengan wali ayah biologisnya salah satunya yaitu perbedaan pendapat antara Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali menikahkan anak Perempuan diluar nikah dengan wali ayah biologisnya? Bagaimana perbandingan pendapat anatara Mazhab Syafi’I dan Mazhab Hambali menikahkan anak Perempuan diluar nikah dengan wali ayah biologisnya? Metode penelitian yang digunakan yaitu Deskriptif Komparatif analisis yaitu pendekatan yang dilakukan untuk membandingkan satu hukum dengan hukum lainnya, dengan jenis penelitian library research (kepustakaan) agar dapat memperoleh informasi dari buku, artikel karya ilmiah dan penelitian terdahulu yang relevan. Metode analisis data yang digunakan yaitu dengan cara meneliti sesuatu dengan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,yang kemudian dibandingkan antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lain. Hasil dari penelitian ini ialah Mazhab syafi’I berpendapat bahwasanya anak hasil zina tidak memiliki hubungan nasab terhadap ayah biologisnya karena hubungan mereka adalah ajnabiyyah ( orang asing ) sedangkan Mazhab Hambali mengganggap anak zina sama seperti anak hasil dari pernikahan yang sah. Dari segi pandangan Mazhab Syafi’I dan mazhab Hambali yang mengatakan tentang perbuatan zina, Mazhab syafi’I mengatakan bahwa perbuatan zina tidak menyebabkan adanya keharaman mushaharah sedangkan Mazhab Hambali mengatakan bahwa perbuatan zina dapat menyebakan keharaman yang mushaharah. Dari segi perwalian Mazhab Syafi’I mengatakan bahwa apabila anak Perempuan hasil zina tersebut lahir dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan maka yang menjadi wali dalam pernikahan yaitu wali hakim, namun apabila lahir dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan maka boleh untuk ayah biologisnya menjadi wali. Dari pandangan Mazhab Hambali bahwasanya yang menjadi wali nikah bagi anak Perempuan hasil zina yaitu wali hakim.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Jun 2024 04:37
Last Modified: 04 Jun 2024 04:37
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/33506

Actions (login required)

View Item View Item