MAKNA TARI SEMBAH BATIN DALAM PENGUATAN BUDAYA LOKAL MELALUI SANGGAR SETIWANG DI LAMPUNG BARAT

OKTA, SRI HERLINA (2024) MAKNA TARI SEMBAH BATIN DALAM PENGUATAN BUDAYA LOKAL MELALUI SANGGAR SETIWANG DI LAMPUNG BARAT. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT 1 2 OKTA.pdf] PDF
Download (6MB)
[thumbnail of OKTA SRI HERLINA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Dalam upaya pelestarian kebudayaan lokal, Sanggar Setiwang memainkan peran kunci dengan fokus pada tarian-tarian tradisional, termasuk Tari Sembah Batin. Tari Sembah Batin bukan hanya menjadi sarana penguatan budaya lokal, melainkan juga mengandung makna pesan dakwah yang belum sepenuhnya tersampaikan kepada masyarakat. Sebagian besar orang cenderung hanya menilai tarian ini dari segi estetika penampilannya, tanpa memahami substansi pesan dakwah yang tersembunyi di dalamnya. Dengan merangkul teori Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead, penelitian ini bertujuan untuk menyajikan pemahaman yang lebih dalam terhadap pesan dakwah yang terkandung dalam setiap gerakan dan simbolisme tari tersebut, guna memberikan wawasan baru kepada masyarakat mengenai kekayaan budaya lokal dan pesan moral yang diusung oleh Tari Sembah Batin melalui studi yang lebih komprehensif. Penelitian ini berjenis studi lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Penentuan informan dilakukan dengan teknik purposive sampling, menetapkan kriteria pada pengurus sanggar seni Setiwang, termasuk pencipta tari, ketua sanggar, dan pelatih tari. Pendekatan wawancara, observasi, dan interview menjadi alat pengumpul data utama dalam penelitian ini. Untuk menganalisis data, penelitian ini mengadopsi metode yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman, menjadikan pendekatan yang komprehensif dalam merinci dan menafsirkan temuan yang diperoleh. Hasil penelitian ini mengungkap makna simbol dalam Tari Sembah Batin, dianalisis dengan teori Interaksionisme Simbolik Herbert Mead. Pikiran (Mind) terwujud saat individu berinteraksi dengan dirinya menggunakan simbol signifikan seperti gerakan dan property dalam tari ini. Setiap gerakan menyampaikan pesan dakwah, seperti penghormatan pada gerakan pertama, perbuatan baik pada gerakan kedua, kelima, dan kesembilan, serta sikap gotong royong pada gerakan ketujuh. Penelitian juga mencatat antusiasme masyarakat yang mendaftarkan anak-anak ke Sanggar Setiwang, menunjukkan keterlibatan positif dalam pelestarian budaya lokal Sai Batin. Kata Kunci: Tari Sembah Batin, Interaksionisme Simbolik, Herbert Mead iii ABSTRACT In efforts to preserve local culture, Sanggar Setiwang plays a key role by focusing on traditional dances, including the Sembah Batin Dance. The Sembah Batin dance is not only a means of strengthening local culture, but also contains the meaning of a da'wah message that has not been fully conveyed to the community. Most people tend to only judge this dance in terms of the aesthetics of its appearance, without understanding the substance of the preaching message hidden in it. By embracing George Herbert Mead's theory of Symbolic Interactionism, this research aims to provide a deeper understanding of the da'wah message contained in each dance movement and symbolism, in order to provide new insight to the public regarding the richness of local culture and the moral message carried by the Sembah Batin Dance. through a more comprehensive study. This research is a field study with a qualitative descriptive approach. Determining informants was carried out using a purposive sampling technique, setting criteria for the Setiwang art studio administrators, including dance creators, studio heads and dance trainers. Interview, observation and interview approaches are the main data collection tools in this research. To analyze the data, this research adopted the method developed by Miles and Huberman, taking a comprehensive approach in detailing and interpreting the findings obtained. The results of this research reveal the meaning of symbols in the Batin Prayer Dance, analyzed using Herbert Mead's Symbolic Interactionism theory. Thoughts (Mind) are realized when individuals interact with themselves using significant symbols such as movements and properties in this dance. Each movement conveys a message of da'wah, such as respect in the first movement, good deeds in the second, fifth and ninth movements, and mutual cooperation in the seventh movement. The research also noted the enthusiasm of the community in registering children at Sanggar Setiwang, showing positive involvement in preserving local Sai Batin culture. Keywords: Batin Prayer Dance, Symbolic Interactionism, Herbert Mead

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 14 May 2024 08:12
Last Modified: 14 May 2024 08:12
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/33221

Actions (login required)

View Item View Item