PEMAKNAAN KHULDI DALAM PANDANGAN ULAMA TAFSIR (Kajian Komparatif Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)

Nurhidayah, Yusup (2024) PEMAKNAAN KHULDI DALAM PANDANGAN ULAMA TAFSIR (Kajian Komparatif Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Fi Zhilalil Qur’an). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PUSAT 1 5 NURHIDAYAH.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK NURHIDAYAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Penamaan khuldi masih mengandung banyak pertanyaan, karena pada umumnya sebagian besar masyarakat memahami khuldi adalah sejenis buah-buahan yang dimakan Nabi Adam As di surga. Dengan pernyataan tersebut peneliti ingin mengungkap makna khuldi dengan menggunakan penafsiran Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Sayyid Quthb. Adapun pokok permasalahan yang peneliti ambil adalah sebagai berikut: (1) Bagaimana Perbandingan Metodologi Penafsiran Khuldi dalam Kitab Tafsir Ath-Thabari dan Fi Zhilalil Qur‟an? (2) Bagaimana makna Khuldi dalam Pandangan Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Sayyid Quthb?. Tujuan dan Kegunaan Penelitian: (1) Untuk mengetahui bagaimana Perbandingan Metodologi Penafsiran Khuldi dalam kitab Tafsir At-Thabari dan Kitab Tafsir Fii Zhilalil Quran (2) Untuk mengetahui perbandingan makna Khuldi dalam Pandangan Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Sayyid Quthb. Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (Library Research). Menggunakan metode komparatif, yang menjelaskan penafsiran antara kedua tokoh dan membandingkan metodologi serta penafsiran dari keduanya, yang kemudian menghasilkan persamaan dan perbedaan dari keduanya. Hasil dari penelitian ini adalah, bahwasanya Ibnu Jarir Ath�Thabari dan Sayyid Quthb memiliki beberapa persamaan dan perbedaan terkait metodologi penafsiran, sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda juga terkait khuldi. Adapun menurut Ibnu Jarir Ath-Thabari karena Allah tidak menjelaskan apa nama pohon tersebut baik secara tekstual maupun kontekstual, baik dalam Alquran maupun Hadits, maka mengetahui ataupun tidak mengetahui jenis pohon tersebut tidak dianggap untung dan rugi. Adapun larangan untuk mendekati pohon tersebut adalah manipulasi syetan, supaya Nabi Adam dan Hawa tidak menjadi orang yang kekal di dalam surga. Sedangkan Sayyid Quthb berpandangan bahwa pohon dari khuldi ini melambangkan adanya suatu larangan yang ada dalam kehidupan manusia dibumi, dan menurutnya khuldi ini dapat membangkitkan keinginan dalam tubuh, yaitu keinginan untuk hidup abadi yang membangkitkan dorongan seksual untuk memiliki keturunan. Maka yang menjadi pendapatnya bahwasanya yang menjadi tujuan pohon dari khuldi tersebut yaitu larangan nya itu sendiri. Adapun persamaan dari kedua kitab Tafsir Ath-Thabari dan Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an yaitu memiliki bentuk tafsir yang sama yakni bentuk tafsir bil ma’tsur, dan metode yang sama yaitu sama yaknni menggunakan metode tahlil dalam penafsirannya. Adapun perbedaannnya Tafsir Ath-Thabari bercorak corak fiqih sedangkan Tafsir Fi Zhilalil Qur‟an bercorak al Adabi al-Ijtima’i. Kata Kunci: Pemaknaan Khuldi, Tafsir Ath-Thabari, Fi Zhilalil Qur’an, dan Para Ulama Tafsir.ABSTRACT The naming of khuldi still contains many questions, because in general most people understand khuldi is a type of fruit that the Prophet Adam (as) ate in heaven. With this statement, researchers want to uncover the meaning of khuldi by using the interpretation of Ibn Jarir al-Thabari and Sayyid Qutb. The main problems that the researchers took were as follows: (1) How does the Methodology of Khuldi Interpretation in Tafsir Ath-Thabari and Fi Zhilalil Qur'an compare? (2) What is the meaning of Khuldi in the view of Ibn Jarir al-Thabari and Sayyid Qutb? Purpose and Usefulness of Research: (1) To find out how the Methodology of Khuldi Interpretation Compares in the book of Tafsir At-Thabari and the Book of Tafsir Fii Zhilalil Quran (2) To find out how the meaning of Khuldi in the View of Ibn Jarir Ath-Thabari and Sayyid Qutb. This research is a literature review (Library Research). Using the comparative method, which explains the interpretation between the two figures and compares the methodology and interpretation of the two, which then results in similarities and differences between the two. The result of this study is that Ibn Jarir al-Thabari and Sayyid Qutb have several similarities and differences related to the methodology of interpretation, giving rise to different interpretations also related to khuldi. According to Ibn Jarir al-Thabari, because Allah does not explain what the name of the tree is, both textually and contextually, both in the Qur'an and Hadith, knowing or not knowing the type of tree is not considered profit and loss. The prohibition against approaching the tree is Satan's manipulation, so that the prophets Adam and Eve do not become eternal people in heaven. While Sayyid Qutb holds the view that the tree of khuldi symbolizes a prohibition that exists in human life on earth, and according to him this khuldi can awaken desires in the body, namely the desire for eternal life that awakens the sexual urge to have offspring. So it is his opinion that the purpose of the tree of khuldi is the prohibition itself. The similarities between the two books of Tafsir Ath-Thabari and Tafsir Fi Zhilalil Qur'an are that they have the same form of tafsir, namely the form of tafsir bil ma'tsur, and the same method, namely the same, namely using the tahlili method in their interpretation. The difference is that Tafsir Ath-Thabari has a fiqh style while Tafsir Fi Zhilalil Qur'an is patterned al Adaabi al-Ijtima'i. Keywords: Meaning of Khuldi, Tafsir Ath-Thabari, Fi Zhilalil Qur'an, and Tafsir Scholars.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 25 Mar 2024 02:24
Last Modified: 25 Mar 2024 02:24
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32877

Actions (login required)

View Item View Item