TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN BERAT TIMBANGAN DAN HARGA DALAM JUAL BELI SINGKONG KARUNGAN (Studi Lapak Abung Timur Perkasa Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara)

YUSRIL, MAHENDRA (2024) TINJAUAN FIQIH MUAMALAH TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN BERAT TIMBANGAN DAN HARGA DALAM JUAL BELI SINGKONG KARUNGAN (Studi Lapak Abung Timur Perkasa Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur Kabupaten Lampung Utara). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK YUSRIL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur mayoritas adalah petani, sektor pertanian singkong di Desa Penagan Ratu mempunyai peran yang penting dalam kegiatan perekonomian masyarakat. Maka, tidaklah heran jika jual beli singkong menjadi pendapatan yang utama oleh masyarakat Desa Penagan Kecamatan Abung Timur. Dalam hal ini, ada beberapa penduduk Desa Penagan yang sering mencari singkong sisa di lahan petani yang sudah dipanen untuk dijual kembali ke tengkulak. Proses penjualan singkong pada umumnya ditimbang terlebih dahulu dan ditentukan potongannya. Dalam proses penimbangan tersebut, lapak singkong yang terdapat di Desa Penagan Ratu membulatkan timbangan singkong dan potongan harga dalam praktik jual beli, misalnya dalam satu karung singkong tersebut beratnya 73 kg maka dibulatkan menjadi 70 kg. selain itu, singkong yang biasanya Rp1.500 per kg menjadi Rp1.000 karena penjual hanya menjual singkong dengan jumlah yang sedikit, dan hal ini dirasa dapat merugikan petani karena dapat potongan berat dan harga. Dari uraian permasalahan tersebut, maka rumusan dalam penelitian ini ialah (1) Bagaimana Praktik Pemotongan Berat Timbangan dan Harga dalam Jual Beli Singkong Karungan Studi Lapak Abung Timur Perkasa Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur Lampung Utara? (2) Bagaimana tinjauan Fiqih Muamalah terhadap praktik pemotongan berat timbangan dan harga dalam jual beli singkong karungan Studi Lapak Abung Timur Perkasa Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur Lampung Utara? Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dengan sifat penelitian deskriptif analisis. Metode pengumpulan data yang digunakan ialah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan metode pengolahan data editing dan sistemating yang kemudian dianalisis menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil penilitian ini ialah (1) praktik jual beli singkong karungan yang berlangsung di lapak Abung Timur Perkasa di Desa Penagan Ratu Kecamatan Abung Timur Lampung Utara dilakukan dengan ketidaktepatan dalam penggunaan timbangan dengan dibebaninya potongan wajib dari berat pokok dan potongan harga yang tentunya merugikan pihak petani kecil dan hak petani kecil menjadi terabaikan. Maka, dalam hal ini praktik tersebut mengandung unsur penipuan dan pengurangan timbangan. (2) Dalam tinjauan fiqh iii muamalah terhadap praktik pemotongan berat timbangan dan harga dalam jual beli singkong karungan sebenarnya telah memenuhi rukun jual beli yaitu sudah adanya pihak pihak penjual dan pihak pembeli yang dalam kasus ini disebut sebagai pengepul dan petani, dan objek jual beli yaitu singkong. Namun, dalam sistem jual belinya melanggar syarat jual beli dan melanggar prinsip timbangan dalam Islam karna terdapat penipuan dan praktik pemotongan berat timbangan dan harga dalam jual beli singkong karungan. Maka, jual beli tersebut menjadi jual beli yang fasid (rusak), sehingga menimbulkan kerugian salah satu pihak yaitu petani kecil. Kata Kunci : Potongan Timbangan dan Harga, Jual Beli, Singkong. iv ABSTRACT The majority of the people of Penagan Ratu Village, East Abung District are farmers, the cassava farming sector in Penagan Ratu Village has an important role in the community's economic activities. So, it is not surprising that buying and selling cassava is the main income for the people of Penagan Village, East Abung District. In this case, there are several residents of Penagan Village who often look for leftover cassava on farmers' land that has been harvested to resell to middlemen. The process of selling cassava is generally weighed first and the cut determined. In the weighing process, the cassava stall in Penagan Ratu Village rounds up the cassava scales and discounts in buying and selling practices, for example if one sack of cassava weighs 73 kg, it is rounded up to 70 kg. Apart from that, cassava which is usually IDR 1,500 per kg has become IDR 1,000 because sellers only sell small quantities of cassava, and this is felt to be detrimental to farmers because they can get weight and price cuts. From the description of the problem, the formulation of this research is (1) What is the Practice of Cutting the Weight of Scales and Prices in the Buying and Selling of Cassava Karungan Study of the Abung Timur Perkasa Stall, Penagan Ratu Village, East Abung District, North Lampung? (2) What is the Muamalah Fiqh review of the practice of cutting weights and prices in the buying and selling of sacked cassava in the Abung Timur Perkasa Stall Study, Penagan Ratu Village, East Abung District, North Lampung? This type of research is field research, with the nature of descriptive analysis research. The data collection method used is through observation, interviews and documentation. With editing and systematizing data processing methods which are then analyzed using descriptive qualitative analysis methods. The results of this research are (1) the practice of buying and selling sacked cassava which takes place at the Abung Timur Perkasa stall in Penagan Ratu Village, Abung Timur District, North Lampung, is carried out with inaccuracies in the use of scales and with the burden of mandatory deductions from the basic weight and price discounts which of course is detrimental to the farmers. small and the rights of small farmers are neglected. This is done solely to avoid or anticipate the risk of loss that will be borne by the buyer. (2) In reviewing muamalah fiqh, the practice of cutting weights and prices in the buying and selling of sacked cassava actually fulfills the elements of buying and selling, namely the existence of a seller and a buyer, v which in this case are referred to as collectors and farmers, and the object of sale and purchase is cassava. . However, the buying and selling system violates the rules of buying and selling and violates the principle of weighing in Islam because there is a practice of cutting the weight of the scales and the price in buying and selling sacked cassava so that the buying and selling becomes fake (damaged) buying and selling, thus causing losses to one party, namely the farmer. small. Keywords: weights and prices, buying and selling, cassava.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 18 Mar 2024 06:40
Last Modified: 18 Mar 2024 06:40
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32774

Actions (login required)

View Item View Item