NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN TRADISI NGANTEURAN PADA MASYARAKAT SUNDA (Studi Di Desa Tanjung Baru Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan)

Meriyana, Marno (2024) NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN TRADISI NGANTEURAN PADA MASYARAKAT SUNDA (Studi Di Desa Tanjung Baru Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK MERIYANA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Nganteuran adalah tradisi mengantarkan makanan khas lebaran seperti masakan yang berupa nasi, daging (sapi, kambing, ayam atau ikan) hingga beragam jenis kue kering atau kue basah kepada orang terdekat seperti sanak saudara atau keluarga khususnya kepada saudara yang lebih tua, khususnya oleh kalangan muda kepada orang yang lebih tua. Makanan biasanya di kemas dalam rantang bertingkat. Tradisi nganteuran merupakan sebuah tradisi yang sudah mulai hilang karena tergerus zaman khusunya dilingkungan masyarakat perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai-nilai sosial keagamaan dalam tradisi nganteuran dan makna-makna yang terkandung dalam tradisi nganteuran yang dianalisis menggunakan teori Interaksionisme Simbolik oleh Herbert Blumer. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik penentuan informannya menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis data pada penelitian ini yakni dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sosial keagamaan pada tradisi nganteuran di desa Tanjung Baru ditinjau dari teorinya Zubaedi diantaranya pertama, nilai kasih sayang yang didalamnya berupa kasih sayang terhadap sesama manusia dan kasih sayang terhadap Tuhan yaitu berupa syukur dan sedekah. Kedua, nilai tanggung jawab (Responsibility) yang didalamnya berupa nilai rasa saling memiliki. Ketiga, nilai keserasian hidup (life harmony) yang didalamnya berupa kerjasama dan kebersamaan. Adapun makna dari tradisi nganteuran jika ditinjau dari teori interaksionisme simbolik Herbert Blumer yaitu; (a) Pemaknaan (meaning), dalam penelitian ini masyarakat melakukan tradisi nganteuran dimaknai oleh masyararakat sebagai sarana dalam mempererat tali silaturahmi, penghormatan dan sebagai tanda kasih sayang. Tradisi nganteuran juga memiliki makna bahwa dengan kita melakukan tradisi ini artinya kita masih bisa berbagi antar saudara sesama muslim. Adapun makanan yang terkandung dalam tradisi nganteuran juga memiliki makna yaitu (1) Nasi, memiliki makna untuk sebuah kesucian dengan dilambangkan warna putih. (2)Lauk seperti daging ayam, sapi, kambing, atau ikan melambangkan rasa hormat kepada orang yang lebih tua. Lauk pauk seperti rendang atau opor yang diberikan kepada keluarga juga sebagai simbol dari kerukunan dan menjaga persatuan antar keluarga. iii (3)Kue kering dan kue basah memiliki beragam warna dan beragam rasa, hal ini yang memiliki makna bahwa setiap keluarga itu sama dan diperlakukan dengan baik. (b)Bahasa (language), tradisi nganteuran adalah sebuah hasil daripada suatu bentuk interaksi yang dibangun oleh para pendahulu yang beranggapan bahwa tradisi nganteuran tidak semerta-merta tradisi saling memberi saja, namun juga sebagai ajang berkumpulnya keluarga serta mempererat tali silaturahmi antara sanak saudara atau keluarga khususnya dari keluarga yang muda kepada keluarga yang lebih tua. Selain itu tradisi nganteuran juga dimaknai sebagi tanda kasih sayang dan penghormatan kepada orang yang lebih tua serta tradisi nganteuran juga memiliki makna saling melengkapi kekurangan antar saudara sesama muslim. (c)Pikiran (thought), manusia akan menyepakati hasil makna dari suatu simbol dan disosialisasikan pada keturunannya. Tradisi nganteuran ini sudah menjadi kebiasaan dan hanya ada saat menjelang hari raya, sehingga dipastikan akan diperlakukan secara khusus dan istimewa. Dari hasil interaksi dan kesepakatan tersebut, para orang tua akan mengenal dan mengajarkan simbol tersebut kepada keturunannya agar dapat mempercayai dan menyakini pada simbol yang dibangun oleh para pendahulu kemudian dilakukan terus-menerus dan menjadikannya sebagai tradisi. Kata Kunci: Nilai Sosial Keagamaan, Tradisi Nganteuran. iv ABSTRACT Nganteuran is a tradition of delivering typical Eid foods such as dishes in the form of rice, meat (beef, goat, chicken or fish) and various types of pastries or wet cakes to people closest to them such as relatives or family, especially to older relatives, especially young people. to older people. Food is usually packaged in tiered baskets. The nganteuran tradition is a tradition that is starting to disappear due to eroding over time, especially in urban communities. This research aims to analyze the socio-religious values in the nganteuran tradition and the meanings contained in the nganteuran tradition which are analyzed using the theory of Symbolic Interactionism by Herbert Blumer. This study uses a qualitative method. The data collection methods used in this research were interviews and documentation. The technique for determining informants uses purposive sampling technique. The data analysis method in this research is by data reduction, data presentation and data verification. The results of this research show that the socio-religious values in the nganteuran tradition in Tanjung Baru village in terms of Zubaedi's theory include first, the value of compassion which includes affection for fellow humans and affection for God, namely in the form of gratitude and alms. Second, the value of responsibility, which includes the value of a sense of mutual belonging. Third, the value of life harmony which includes cooperation and togetherness.The meaning of the nganteuran tradition when viewed from Herbert Blumer's theory of symbolic interactionism is; (a) Meaning, in this research the nganteuran tradition is interpreted by the community as a means of strengthening ties of friendship, respect and as a sign of affection. The tradition of nganteuran also means that by carrying out this tradition, it means we can still share among fellow Muslims. The food contained in the nganteuran tradition also has meaning, namely (1) Rice, which has the meaning of purity and is symbolized by the color white. (2) Side dishes such as chicken, beef, goat or fish symbolize respect for older people. Side dishes such as rendang or opor are given to families as a symbol of harmony and maintaining unity between families. (3) Dry cakes and cakes have various colors and various flavors, this means that every family is the same and is treated well. (b) Language, the nganteuran tradition is the result of a form of interaction built by predecessors who thought that the nganteuran tradition was not just a tradition of giving to each other, v but also as a place for family gathering and strengthening ties between relatives or friends. families, especially from young families to older families. Apart from that, the nganteuran tradition is also a symbol of love and respect for older people and the nganteuran tradition is a symbol of complementing each other's shortcomings between Muslim brothers and sisters. (c) Thought, humans will agree on the meaning of a symbol and socialize it to their offspring. This tradition of nganteuran has become a habit and only occurs before the holidays, so it is certain that you will be treated in a special and special way. From the results of these interactions and agreements, parents will know and teach these symbols to their offspring so that they can trust and believe in the symbols built by their predecessors and then carry them out continuously and make them a tradition. Keywords: Social Religious Values, Nganteuran Tradition

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 18 Mar 2024 03:57
Last Modified: 18 Mar 2024 03:57
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32762

Actions (login required)

View Item View Item