PERAN KEPALA KAMPUNG TERHADAP IMPLEMENTASI PASAL 3 HURUF C PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMELIHARAAN KEBUDAYAAN LAMPUNG PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi di Kampung Gunung Labuhan Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan )

Izha, Mahendra Pawaka (2024) PERAN KEPALA KAMPUNG TERHADAP IMPLEMENTASI PASAL 3 HURUF C PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PEMELIHARAAN KEBUDAYAAN LAMPUNG PERSPEKTIF FIQH SIYASAH (Studi di Kampung Gunung Labuhan Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan ). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PERPUS PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL IZHA MAHENDRA PAWAKA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Kebudayaan Lampung yang merupakan bagian dari budaya nasional dan sekaligus sebagai asset nasional memiliki sejumlah nilai dan norma sosial budaya yarg melandasi pemikiran dan prilaku warganya. Berbagai ungkapan tradisional yang merupakan falsafah hidup yaitu Piil Pesenggiri, Sakai Sambayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur dan Bejuluk Beadok merupaikan contoh gambaran pandangan hidup masyarakat yang memiliki nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang luhur dan sangat penting untuk dipelihara, dilestarikan dan diwariskan kepada generasi penerus, dan harus dipertahankan keberadaannya walaupun terjadi perubahan global. Rumusan masalah dalam skripsi ini adalah Bagaimana Peran Kepala Kampung terhadap implementasi Pasal 3 Huruf C Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung? Dan Bagaimana tinjauan Fiqh Siyasah Kepala kampung Gunung Labuhan dalam Pemeliharaan kebudayaan Lampung Dalam Pasal 3 Huruf C Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Pemeliharaan Kebudayaan Lampung?. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Untuk menganalisis Peran kepala kampung Gunung Labuhan dalam Pemeliharaan kebudayaan Lampung dan Bagaimana Untuk menganalisis tinjauan fiqh siyasah Kepala kampung Gunung Labuhan dalam Pemeliharaan kebudayaan Lampung. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap peristiwa dan data-data yang ada di lapangan, yang dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Kampung Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Kepala Kampung Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan juga telah melaksakan dan menerapkan Peraturan Daerah Propinsi Lampung Nomor 2 tahun 2008 Melalui Pemeliharaan Kebudayaan dengan baik yang mana sesuai dengan tugas pokok kepala kampung yang diatur Melalui Pasal 3 Huruf C Peraturan Daerah Propins Lampung ialah untuk memelihara kebudayaan, Prasarana dan Sejarah-Sejarah adat Isitiadat Di Kampung Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan, Akan tetapi terdapat suatu kendala yang dimana para pemuda-pemudi di Kampung Gunung Labuhan kurang peduli untuk melestarikan adat budaya yang ada di Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan dan dalam Persfektif fiqh siyāsah terhadap implementasi Pasal 3 Huruf C Peraturan daerah Propinsi Lampung Nomor 2 tahun 2008 melalui kepala kampung telah iii berjalan baik dan tidak ada yang melanggar kaidah hukum Islam maupun fiqh siyāsah, Kepala Kampung Gunung labuhan kabupaten way kanan juga telah melaksanakan tugas nya sesuai amanah hukum Islam sebagai pelaksanaan kewajiban penguasa memberikan sanksi dan pendidikan atau pembinaan bisa di katakan telah sesuai dengan konsep fiqh siyāsah. Kata Kunci: Peran, Kepala Kampung, kebudayaan. iv ABSTRACT Lampung culture, which is part of national culture and also a national asset, has a number of socio-cultural values and norms that underlie the thinking and behavior of its citizens. Various traditional expressions which are philosophies of life, namely Piil Pesenggiri, Sakai Sambayan, Nemui Nyimah, Nengah Nyappur and Bejuluk Beadok are examples of people's outlook on life which has noble values of social life and is very important to maintain, preserve and pass on to future generations. and its existence must be maintained even though global changes occur. The formulation of the problem in this thesis is What is the role of the village head in the implementation of Article 3 Letter C of Lampung Province Regional Regulation Number 2 of 2008 concerning the Maintenance of Lampung Culture? And what is the review of the Fiqh Siyasah of the Head of Gunung Labuhan village in the maintenance of Lampung culture in Article 3 Letter C of Lampung Province Regional Regulation Number 2 of 2008 concerning the Maintenance of Lampung Culture? The aim of this research is to find out how to analyze the role of the Gunung Labuhan village head in maintaining Lampung culture and how to analyze the review of the siyasah fiqh of the Gunung Labuhan village head in maintaining Lampung culture. The type of research used in this research is field research, namely research carried out directly on events and data in the field, in this case the author conducted research in Gunung Labuhan Village, Way Kanan Regency. The conclusion in this research is that the Head of Gunung Labuhan Village, Way Kanan Regency has also implemented and implemented the Lampung Province Regional Regulation Number 2 of 2008 through Cultural Maintenance properly, which is in accordance with the main duties of the village head as regulated in Article 3 Letter C of the Lampung Province Regional Regulation, namely to preserve the culture, infrastructure and history of customs in Gunung Labuhan Village, Way Kanan Regency. However, there is an obstacle in which the young people in Gunung Labuhan Village are less concerned about preserving the cultural customs that exist in Gunung Labuhan, Way Kanan Regency and in The fiqh siyāsah perspective on the implementation of Article 3 Letter C of Lampung Province Regional Regulation Number 2 of 2008 through the village head has gone well and there is no violation of the rules of Islamic law or fiqh siyāsah, the Head of Gunung Labuhan Village, Way Kanan Regency has also carried out his duties in accordance with the legal mandate. v Islam as the implementation of the ruler's obligation to provide sanctions and education or guidance can be said to be in accordance with the concept of siyāsah fiqh. Keywords: Role, Village Head, culture.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Mar 2024 07:18
Last Modified: 15 Mar 2024 07:18
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32751

Actions (login required)

View Item View Item