IMPLEMENTASI LAYANAN KONSELING INDIVIDU TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGELOLA EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS

ULFA, FIANA (2024) IMPLEMENTASI LAYANAN KONSELING INDIVIDU TEKNIK ASSERTIVE TRAINING DALAM MENGELOLA EMOSI PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI ULVA FIANA BAB 1&5.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of SKRIPSI ULVA FIANA FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Implementasi layanan bimbingan konseling individu dengan teknik latihan asertif (Assertive Training) untuk mengelola emosi peserta didik di SMP N 1 Semaka, masih ada beberapa peserta didik yang belum bisa mengelola emosi nya dengan baik. Peserta didik yang belum bisa mengelola emosi contohnya seperti berkelahi dikarenakan tersinggung ataupun berebut sesuatu. Tujuan pelaksanaan layanan bimbingan konseling individu dengan teknik latihan asertif (Assertive Training) adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan, tahapan dan faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan layanan bimbingan konseling individu dengan teknik latihan asertif (Assertive Training) untuk mengelola emosi peserta didik di SMP N 1 Semaka Kabupaten Tanggamus. Jenis pengumpulan data menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah guru BK dan 4 peserta didik yang di rekomendasikan guru BK. Peneliti dan guru Bk menyiapkan Beberapa proses atau prosedur untuk dapat memastikan bahwa peserta didik yang mengikuti pelaksanaan layanan bimbingan konseling individu dengan teknik latihan asertif ( Assertive Training ) dapat mengelola emosi dengan baik. Pelaksanaan layanan bimbingan konseling dengan teknik Latihan asertif (Assertive Training) sesuai dengan rencana pelaksanaan layanan (RPL) yang dilakukan oleh guru BK untuk mengelola emosi peserta didik di SMP N 1 Semaka Kabupaten Tanggamus. Adapun Langkah-langkah pelaksanaan layanan konseling individu yaitu, identifikasi masalah, observasi, memberikan pemahaman teknik, dan mempersiapkan proses layanan konseling individu dengan teknik Assertive Training. Tahapan layanan konseling individu dengan teknik latihan asertif ada beberapa tahap yaitu : tahap pembentukan, tahap peralihan, tahap kegiatan, tahap evaluasi/pengakhiran dan tahap tindak lanjut. Teknik assertive training melalui konseling individu sangat membantu peserta didik dalam mengelola emosi dan berani dalam mengungkapkan masalah dengan jujur apa yang dirasakannya, diketahui bahwa ada peningkatan peserta didik mampu mengungkapkan masalah yang sedang di hadapinya, setelah guru BK melakukan Teknik assertive Training ini dari tadinya peserta didik yang mengungkapkan perasaanya dengan kemarahan dan emosi yang meluap-luap peserta didik lebih bisa mengelola emosinya dengan mengungkapan perasaanya dengan jujur tanpa melukai perasaan orang lain dan perasaanya sendiri. Hasil penelitian menunjukkan adapun kekurangannya yaitu kurangnya perasaan malu-malu peserta didik dalam menceritaksn permasalahan yang terjadi, konsentrasi pada peserta didik. Dalam proses layanan memerlukan waktu yang lumayan lama membuat para peserta didik menjadi bosan, dan tidak adanya jam khusus untuk bimbingan dan konseling. Guru BK mengalami kesulitan untuk menentukan waktu layanan yang akan di berikan kepada peserta didik dikarenakan belum adanya jam khusus untuk melaksanakan ssproses layanan bimbingan konseling. Kata Kunci : Layanan Konseling Individu, Latihan asertif (Assertive Training) Emosi. iv ABSTRACT Implementation of individual counseling guidance services with assertive training techniques (Assertive Training) to manage students' emotions at SMP N 1 Semaka, there are still some students who cannot manage their emotions well. Students who cannot manage their emotions, for example, fight because they are offended or fight over something. The aim of implementing individual counseling guidance services using assertive training techniques (Assertive Training) is to find out how the implementation, stages and factors inhibiting and supporting the implementation of individual counseling guidance services using assertive training techniques (Assertive Training) to manage students' emotions at SMP N 1 Semaka Regency Tanggamus. The type of data collection uses qualitative research with types of field research, such as observation, interviews and documentation. The subjects of this research were the BK teacher and 4 students recommended by the BK teacher. Bk researchers and teachers have prepared several processes or procedures to ensure that students who take part in the implementation of individual counseling guidance services using assertive training techniques (Assertive Training) can manage their emotions well. Implementation of counseling guidance services using Assertive Training techniques in accordance with the service implementation plan (RPL) carried out by BK teachers to manage students' emotions at SMP N 1 Semaka, Tanggamus Regency. The steps for implementing individual counseling services are, identifying problems, observing, providing technical understanding, and preparing the individual counseling service process using Assertive Training techniques. There are several stages of individual counseling services using assertive training techniques, namely: formation stage, transition stage, activity stage, evaluation/termination stage and follow-up stage. Assertive training techniques through individual counseling really help students in managing emotions and having the courage to honestly express the problems they feel. It is known that there is an increase in students being able to express the problems they are facing, after the guidance and counseling teacher carried out this assertive training technique from the previous students. who express their feelings with anger and overwhelming emotions, students are better able to manage their emotions by expressing their feelings honestly without hurting other people's feelings or their own feelings. The results of the research show that the shortcomings are the lack of feelings of shyness among students in discussing problems that occur, concentration on students. The service process takes quite a long time, making students bored, and there are no special hours for guidance and counseling. Guidance and Guidance Teachers have difficulty determining the service time that will be provided to students because there are no specific hours for carrying out the counseling guidance service process. Keywords: Individual Counseling Guidance Services, Assertive Training Emotion.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Bimbingan Konseling
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 28 Feb 2024 04:23
Last Modified: 28 Feb 2024 05:20
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32523

Actions (login required)

View Item View Item