IMPLEMENTASI SAKAI SAMBAYAN DALAM ADAT ISTIADAT NAYUH PADA MASYARAKAT MARGA RANAU DI DESA WAY RELAI KECAMATAN BPR RANAU TENGAH KABUPATEN OKU SELATAN

DINA, TRIANA (2024) IMPLEMENTASI SAKAI SAMBAYAN DALAM ADAT ISTIADAT NAYUH PADA MASYARAKAT MARGA RANAU DI DESA WAY RELAI KECAMATAN BPR RANAU TENGAH KABUPATEN OKU SELATAN. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI DINA TRIANA BAB 1&5.pdf] PDF
Download (5MB)
[thumbnail of SKRIPSI DINA TRIANA FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Sakai sambayan merupakan sebuah unsur dari fiil pesenggiri yang memiliki arti tentang bentuk kerjasama tolong menolong saling membantu dan membutuhkan dalam menghadapi suatu pekerjaan yang berat. Sakai sambayan juga bermakna sebagai suatu sistem kerja sama yang berhubungan dengan kegiatan sosial, kegiatan ini dimaksudkan atas dasar kebersamaan, solidaritas, jiwa sosial baik dengan saudara, tetangga maupun dengan lingkungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kontribusi sakai sambayan mengandung nilai yang positif dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya pada masyarakat marga ranau. Masyarakat Marga Ranau mempunyai adat istiadat Nayuh yang merupakan salah satu kebudayaan etnis Lampung saibatin dengan tujuan merayakan sebuah hajat atau bentuk syukur kepada Allah yang diberikan kepada masyarakat. Dalam adat istiadat Nayuh terdapat beragam rangkain acara yang pastinya tidak dapat dilaksanakan sendiri maka seseorang yang akan melaksanakan Nayuh membutuhkan bantuan dari seseorang untuk mensukseskan sebuah acranya yang disebut tolong menolong, gotong royong atau dalam budaya lampung disebut sakai sambayan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana implementasi sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga ranau di Desa Way Relai Kecamatan BPR Ranau Tengah Kabupaten Oku Selatan dan bagaimana solidaritas yang didasari nilai sakai sakai sambayan pada adat istiadat nayuh di Desa Way Relai kecamatan BPR Ranau Tengah kabupaten Oku Selatan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui implementasi sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga Ranau di Desa Way Relai Kecamatan BPR Ranau Tengah Kabupaten Oku Selatan, serta mengetahui solidaritas yang yang didasari nilai sakai sakai sambayan pada adat nayuh di Desa Way Relai Kecamatan BPR Ranau Tengah Kabupaten Oku Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana sebuah penelitian yang menggambarkan suatu keadaan-keadaan secara natural, mendapatkan data-data secara langsung disebuah objek penelitian serta bersentuhan langsung dengan informan. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data penelitian ini bersifat deskriftif dengan tujuan memberi gambaran mengenai situasi yang terjadi dengan menggunakan analisiw kualitatif yang bersifat induktif yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Implementasi sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga ranau di Desa Way Relai berupa gotong royong/tolong menolong, kerja sama, dan toleransi. Dalam adat istiadat nayuh, masyarakat Desa Way Relai bergotong royong dalam negak tarup, ngedekor, tandang, membuat kue, memasak, nyelimpok, bebasuhan dan beuloh�ulohan, kerjasama dilakukan dalam rangkaian acara nulung guai, menyiapkan makan dan minuman untuk tamu, ngantak penulung, arak-arakan pengantin, sesikok dan belimau, serta netahko adok. Serta toleransi dalam rangkaian acara adat ngundang dan hippun (musyawarah) saling menghargai merupakan salah satu hal yang diterapkan oleh masyarakat meskipun bukan sesama suku lampung bermarga ranau. Implementasi sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga ranau di Desa Way Relai berjalan dengan baik karena masyarakat melaksanakannya secara bersama�sama, saling memikul, saling berempati, serta memiliki kepedulian sosial terhadap masyarakat lainnya. Solidaritas sosial yang didasarkan oleh nilai sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga ranau diantaranya nilai kebersamaan, toleransi dan sukarela. Nilai Sakai Sambayan dalam adat istiadat nayuh pada masyarakat marga ranau menumbuhkan sikap saling tolong menolong, saling membantu, sukarela, dan juga kekeluargaan demi kebaikan masyarakat, membina hubungan sosial yang baik dalam masyarakat sekitar atau pada masyarakat umumnya yang muncul akibat tanggung jawab bersama dan kepentingan bersama diantara para anggotanya, kegiatan sakai sambayan dalam adat istiadat nayuh meringankan pekerjaan dan mempercepat penyelesaian pekerjaan karena pekerjaaan akan terasa ringan dan cepat selesai jika dilakukan secara bersama-sama, menciptakan rasa persatuan dan kesatuan dalam lingkungan masyarakat di Desa Way Relai. Kata kunci : Implementasi, Sakai Sambayan, Adat Istiadat Nayuh.ABSTRACT Sakai sambayan is an element of the fiil pesenggiri which means a form of cooperation, helping each other, helping each other and needing each other in facing a difficult job. Sakai sambayan also means a system of cooperation related to social activities. This activity is intended to be based on togetherness, solidarity, social spirit both with relatives, neighbors and the community in everyday life. Sakai Sambayan's contribution contains positive values and is beneficial for society, especially the Ranau clan community. The Ranau Clan community has Nayuh customs, which is one of the Lampung Saibatin ethnic cultures with the aim of celebrating a hajat or form of gratitude to Allah given to the community. In Nayuh customs there are various series of events which certainly cannot be carried out alone, so someone who will carry out Nayuh needs help from someone to make the event a success which is called mutual help, mutual cooperation or in Lampung culture it is called sakai sambayan. The formulation of the problem in this research is how to implement sakai sambayan in nayuh customs in the Ranau clan community in Way Relai Village, BPR Ranau Tengah sub-district, South Oku Regency and how solidarity is based on the value of sakai sakai sambayan in nayuh customs in Way Relai Village, BPR Ranau Tengah sub-district South Oku district. The aim of this research is to find out the implementation of sakai sambayan in nayuh customs among the Ranau clan community in Way Relai Village, BPR Ranau Tengah subdistrict, South Oku district, and to find out the solidarity based on the value of sakai sakai sambayan in nayuh customs in Way Relai Village, BPR Ranau Tengah subdistrict. South Oku district. This type of research is qualitative research, where research describes natural conditions, obtains data directly on a research object and comes into direct contact with informants. The data sources in this research consist of primary data and secondary data. The data collection methods used are observation, interviews and documentation methods. This research data analysis method is descriptive in nature with the aim of providing an overview of the situation that occurred using inductive qualitative analysis, namely analysis based on the data obtained. The results of this research show that the implementation of sakai sambayan in nayuh customs in the Ranau clan community in Way Relai Village takes the form of mutual cooperation, cooperation and tolerance. In the nayuh customs, the people of Way Relai Village work together in negak tarup, ngekor, tawang, making cakes, cooking, nyelimpok, freeuhan and beuloh-ulohan, cooperation is carried out in a series of nulung guai events, preparing food and drinks for guests, ngantak penulung, the bridal procession, the sekok and belimau, and the netahko adok. As well as tolerance in the series of traditional ngunjung and hippun (deliberation) events, mutual respect is one of the things that is implemented by the community even though they are not members of the Lampung tribe with the Ranau surname. The implementation of sakai sambayan in the nayuh customs of the Ranau clan community in Way Relai Village went well because the community implemented it together, supported each other, empathized with each other, and had social concern for other communities. Social solidarity is based on the sakai sambayan values in the nayuh customs of the Ranau clan community, including the values of togetherness, tolerance and volunteerism. The value of Sakai Sambayan in the nayuh customs of the Ranau clan community fosters an attitude of mutual help, mutual assistance, volunteerism, and also kinship for the good of the community, fostering good social relations in the surrounding community or in society in general which arises as a result of shared responsibility and common interests among its members, the sakai sambayan activity in the nayuh custom makes work easier and speeds up the completion of the work because the work will feel light and quickly completed if done together, creating a sense of unity and oneness within the community in Way Relai Village. Keywords: Implementation, Sakai Sambayan, Nayuh Customs.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 20 Feb 2024 07:23
Last Modified: 20 Feb 2024 07:23
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32428

Actions (login required)

View Item View Item