KONSEP KALÂLAH DALAM KEWARISAN ISLAM (Studi Pemikiran Muhammad Syahrur Dan Fazlur Rahman)

DEVARIZI, ANJASMARA (2024) KONSEP KALÂLAH DALAM KEWARISAN ISLAM (Studi Pemikiran Muhammad Syahrur Dan Fazlur Rahman). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI DEVARIZI ANJASMARA...pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Kewarisan dalam Islam memiliki peran sentral dalam mengatur pemindahan harta dan hak-hak pewaris. Diantara masalah kewarisan yang tidak disinggung secara jelas di dalam al-Qur’an adalah masalah kalālah, dimana kalālah ini sering diartikan sebagai orang yang mati punah. Kepunahan ini masih menimbulkan tanda tanya, apakah karena tidak ada anak laki-laki saja atau tidak ada anak perempuan saja atau tidak ada keduanya. Disisi lain, kepunahan pada garis ke atas, dalam hal ini ada dan tidak adanya kedua orang tua atau salah satu dari mereka menjadi persoalan tersendiri. Ketidakjelasan masalah kalālah tersebut dengan demikian dapat dikategorikan sebagai masalah yang ijtihadiyyah. Dari permasalahan yang ada, penulis mencoba mengeksplorasi konsep kalâlah dalam kewarisan Islam melalui analisis pemikiran dua cendekiawan terkemuka, yaitu Muhammad Syahrur dan Fazlur Rahman. Bagaimana konsep kalālah menurut Muhammad Syahrur dan Fazlur Rahman? Apa persamaan dan perbedaan konsep kalālah Muhammad Syahrur dan Fazlur Rahman? Adapun penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsep kalālah Muhammad Syahrur dan Fazlur Rahman, serta mengetahui bagaimana persamaan dan perbedaan konsep kalālah Muhammad Syahrur dan Fazlur Rahman. Penelitian ini merupakan studi pustaka (library reseach) yang berfokus pada naskah tertulis tentang pemikiran Muhamad Syahrur dan Fazlur Rahman, baik karyanya sendiri (primer) atau hasil kajian peneliti sekarang atas tokoh tersebut (sekunder). Penelitian ini bersifat analisis-komparatif untuk memperoleh kesimpulan dengan menilai faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi yang diselidiki. Membandingkan dengan faktor-faktor lain guna mengetahui persamaan dan perbedaan antara pemikiran Muhammad Syahrur dengan Fazlur Rahman terkait masalah Kalālah. Hasil analisis menunjukkan Yang dimaksud kalālah oleh Muhammad Syahrur adalah seseorang yang meninggal tidak memiliki anak, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, dan ia tidak memiliki cucu yang ditinggal mati ayahnya, baik laki-laki maupun cucu perempuan, dan ia juga tidak memiliki ayah atau ibu, kakek maupun nenek. Menurut Rahman, kalālah dalam waris Islam adalah situasi di mana seseorang meninggal tanpa meninggalkan ahli waris dalam garis keturunan langsung (tidak memiliki ayah, anak laki-laki, dan cucu laki-laki). Meskipun keduanya sepakat bahwa prinsip-prinsip keadilan harus ditegakkan dalam kewarisan, perbedaan pendekatan mencerminkan kompleksitas dalam merumuskan pemahaman Islam terkini terkait masalah waris Kalâlah. Syahrur menggunakan teori batas (hudud) dan Rahman dengan teori gerakan ganda (double movement). Hal ini menyebabkan terjadinya perbedaan dalam memahami konsep kalâlah. Kata Kunci: Waris, Hukum Islam, Kalâlah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Feb 2024 07:29
Last Modified: 07 Feb 2024 07:29
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/32323

Actions (login required)

View Item View Item