ANALISIS PENERAPAN TA’WIDH DAN TA’ZIR TERHADAP NASABAH WANPRESTASI JUAL BELI MURABAHAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada BSI Kantor Cabang Diponegoro Bandar Lampung)

Yomita, Hasanah (2024) ANALISIS PENERAPAN TA’WIDH DAN TA’ZIR TERHADAP NASABAH WANPRESTASI JUAL BELI MURABAHAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada BSI Kantor Cabang Diponegoro Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (2MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Istilah Pembiayaan Bermasalah dalam hukum Perdata disebut sebagai tindakan Wanprestasi. Pemberlakuan ta‟widh dan ta‟zir terhadap nasabah wanprestasi dalam Perbankan Syariah sebagai bentuk sadar diri dan tanggungjawab terhadap nasabah yang menunda pembayaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana cara bank syariah menerapkan ta‟widh dan ta‟zir terhadap nasabah wanprestasi. 2). Bagaimana akibat hukum dalam gugatan ta‟widh dan ta‟zir saat terjadinya wanprestasi dalam perspektif ekonomi Islam. Tujuan dalam penelitian ini adalah 1). Untuk mengetahui cara penyelesaian ta‟widh dan ta‟zir saat terjadinya wanprestasi di BSI KC Diponegoro Bandar Lampung. 2). Untuk mengetahui hukum dalam gugatan ta‟widh dan ta‟zir saat terjadinya wanprestasi dalam perspektif ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif , jenis penelitian ini memanfaatkan data lapangan seperti observasi, wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu dan berdasarkan dari narasumber. Hasil penelitian yang didapat, pihak BSI KC Diponegoro Bandar Lampung memberikan somasi/teguran atau peringatan pada nasabah sebagai bentuk preventif dan untuk melihat itikad baik nasabah. Somasi dapat dilakukan dengan cara rescheduling, restructuring, reconditioning, kombinasi, penghapusan hutang dan penyitaan. Nasabah yang melakukan wanprestasi harus bertanggungjawab atas lalinya melakukan kewajiban sebagaimana perjanjian yang telah ditetapkan. Kata kunci: Wanprestasi, Ta’widh, Ta’zir, Pembiayaan. ABSTRACT The term Problematic Financing in Civil law is referred to as an act of Default. The application of ta'widh and ta'zir to defaulting customers in Sharia Banking as a form of self-awareness and responsibility towards customers who delay payments. The problem formulation in this research is 1). How do sharia banks apply ta'widh and ta'zir to defaulting customers. 2). What are the legal consequences in ta'widh and ta'zir lawsuits when a breach of contract occurs from an Islamic economic perspective. The objectives of this research are 1). To find out how to resolve ta'widh and ta'zir when a default occurs at BSI KC Diponegoro Bandar Lampung. 2). To know the law in ta'widh and ta'zir lawsuits when a breach of contract occurs from an Islamic economic perspective. This research uses qualitative methods, this type of research utilizes field data such as observation, interviews and documentation. The sample used in this research is purposive sampling, a data source sampling technique with certain considerations and based on the sources. The results of the research obtained were that BSI KC Diponegoro Bandar Lampung gave a summons/reprimand or warning to customers as a form of prevention and to see the customer's good faith. Summons can be carried out by means of rescheduling, restructuring, reconditioning, combination, debt write-off and confiscation. Customers who default must be responsible for their failure to carry out their obligations as stipulated in the agreement. Keywords: Default, Ta'widh, Ta'zir, Financing.

Actions (login required)

View Item