TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH BURUH PETIK KELAPA SAWIT PASCA TERJUALNYA HASIL PANEN (Studi di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu)

DARA, AYSA (2024) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN UPAH BURUH PETIK KELAPA SAWIT PASCA TERJUALNYA HASIL PANEN (Studi di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (14MB)

Abstract

ABSTRAK Desa Tebing Rambutan adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu, yang memiliki luas wilayah perkebunan 900,2 Ha. Pembayaran upah buruh petik sawit dilakukan oleh masyarakat setempat tidak berlangsung secara langsung setelah selesai bekerja malainkan dilakukan pasca terjualnya hasil panen sedangkan untuk waktu penjualan sawit tidak dapat dipastikan waktunya karena adanya beberapa faktor, salah satunya faktor cuaca, jarak dan penjualan yang tidak dapat di prediksi. Tantangan yang dihadapi oleh buruh adalah ketidak pastian kapan hasil panen akan diangkut dan kapan kelapa sawitnya akan terjual, jika hasil panen belum terjual, maka upah untuk buruh belum dapat diterima. Oleh karena itu, buruh seringkali menghadapi ketidak jelasan terkait waktu pasti dan proses penjualan hasil panen, yang berpotensi memengaruhi stabilitas ekonomi mereka. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, bagaimana pembayaran upah buruh petik kelapa sawit pasca terjualnya hasil panen di Desa Tebing Rambutan? dan bagimana tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah buruh petik kelapa sawit pasca terjualnya hasil panen di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu?. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pembayaran upah buruh petik kelapa sawi pasca terjualnya hasil panen dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pembayaran upah buruh petik kelapa sawit pasca terjualnya hasil panen di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (Field Research), dan sifat penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Sumber data yang digunakan adalah jenis data primer dan data skunder. Metode pengumpulan data meliputi, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode pengolahan data yaitu, editing dan sistematis data, kemudian data analisis dengan metode kualitatif dengan pendekatan berfikir secara induktif. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan. Pertama, Pembayaran upah buruh petik kelapa sawit di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu diberikan pasca buah sawit yang dipanen terjual dan tidak ada penundaan dalam pembayaran upah. Hanya saja terdapat ketidakpastian waktu, yang disebabkan karena dalam penjualan hasil panen ada beberapa faktor yang menghambat, dan diakui sebagai bagian dari kesepakatan antara kedua belah pihak. Sistem kerja yang disepakati yaitu dengan sistem borongan, dalam satu Hektar kebun kelapa sawit dinilai sebesar Rp. 250.000 Rupiah. Kedua, Pembayaran upah buruh petik kelapa sawit pasca terjualnya hasil panen di Desa Tebing Rambutan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur Bengkulu terjadi karena adanya kesepakatan antara kedua belah pihak yang berjalan sesuai dengan rukun dan syarat ijarah yaitu adanya objek (hasil panen kelapa sawit), kesepakatan antara pemilik kebun dan buruh, serta timbulnya manfaat atau pekerjaan yang dilakukan oleh buruh. Pelaksanaan kesepakatan ini juga dinilai telah sesuai dengan prinsip-prinsip upah dalam hukum Islam, yaitu adanya keadilan antara kedua belah pihak, dimana pemilik kebun tidak mempunyai dana untuk membayar langsung tetapi setelah terjualnya hasil panen tidak ada penundaan pembayaran.

Actions (login required)

View Item