PERAN BIMBINGAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUS DIRI DI SLB IT BAITUL JANNAH KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG

Tasya, Nurul Huda (2024) PERAN BIMBINGAN ANAK TUNAGRAHITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUS DIRI DI SLB IT BAITUL JANNAH KECAMATAN KEMILING KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI TASYA NURUL HUDA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Tunagrahita merupakan kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata, yang ditandai dengan kecerdasan yang terbatas dan komunikasi sosial yang kurang memadai. Tunagrahita adalah penyakit masa kanak-kanak yang ditandai dengan keterlambatan kognisi, kecerdasan, emosi, sikap, komunikasi, minat sosial, dan perilaku. Anak tunagrahita memang membutuhkan pelayanan khusus, yaitu dengan memberikan pelayanan yang memenuhi kebutuhan anak. Anak Tunagrahita bukan hanya memiliki IQ yang rendah, tetapi juga mengalami gangguan fisik, mental, intelektual, emosional, sikap, perilaku yang parah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peran bimbingan anak tunagrahita dalam meningkatkan kemampuan mengurus diri di SLB IT Baitul Jannah Kecamatan Kemiling Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan yaitu field research (Penelitian Lapangan), dengan sifat metode kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan kondisi yang ada di lapangan baik dari data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang diperoleh dari penelitian ini yaitu 5 orang siswa tunagrahita sebagai semple dari 10 anak tunagrahita sebagai populasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu pemilihan subjek ditentukan melalui ciri kriteria-kriteria tertentu. berdasarkan tujuan penelitian. Adapun penggunaan teknik dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan conclusion/verification. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya yang dilakukan oleh pembimbing dalam melaksanakan proses bimbingan terhadap anak tunagrahita yaitu pembimbing tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator, seperti menciptakan lingkungan (fisik, psikis, sosial, dan spiritual) yang kondusif bagi perkembangan siswa, memberikan dorongan dan semangat, mengembangkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah perilakunya sendiri, sudah sesuai dengan teori yang ada pada bab sebelumnya Kata kunci : Pembimbing, Kemampuan Mengurus diri, Anak Tunagrahita. ABSTRACT Mental retardation is a condition of children whose intelligence is far below average, which is characterized by limited intelligence and inadequate social communication. Mental retardation is a childhood illness characterized by delays in cognition, intelligence, emotions, attitudes, communication, social interests, and behavior. Children with intellectual disabilities do need special services, namely by providing services that meet the child's needs. Children with mental retardation not only have low IQ, but also experience severe physical, mental, intellectual, emotional, attitude and behavioral disorders. The formulation of the problem in this research is the role of guidance for mentally retarded children in improving their ability to take care of themselves at SLB IT Baitul Jannah, Kemiling District, Bandar Lampung. The type of research used is field research, with descriptive qualitative methods, namely describing conditions in the field from observation data, interviews and documentation. The data sources obtained from this research were 5 mentally retarded students as a sample of 10 mentally retarded children as a population. This research uses a purposive sampling technique, namely the selection of subjects is determined based on certain criteria. based on research objectives. The use of techniques in data analysis, namely data reduction, data presentation, and conclusion/verification. The results of the research show that the efforts made by supervisors in carrying out the guidance process for mentally retarded children are that supervisors must not impose their own will, but act as facilitators, such as creating an environment (physical, psychological, social and spiritual) that is conducive to student development, providing encouragement. and enthusiasm, developing the courage to act and take responsibility, developing the ability to improve and change one's own behavior, is in accordance with the theory in the previous chapter Keywords: Mentor, Ability to Take Care of Oneself, Mentally Disabled Children.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Jan 2024 04:15
Last Modified: 15 Jan 2024 04:15
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31999

Actions (login required)

View Item View Item