BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN MORAL PADA ANAK TUNARUNGU DI SLBN SUKAMAJU KABUPATEN LAMPUNG UTARA

ANDRIYANI, WULANDARI (2023) BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK MODELING UNTUK MENINGKATKAN MORAL PADA ANAK TUNARUNGU DI SLBN SUKAMAJU KABUPATEN LAMPUNG UTARA. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI (BAB I - II & DAPUS).pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Anak tunarungu yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sukamaju Lampung Utara memiliki keterhambatan dalam perkembangan moral dibanding dengan anak-anak seusianya yang tidak tunarungu dampak dari hal tersebut anak tunarungu sering mengganggu teman kelasnya seperti mengambil alat bantu dengar milik temannya dan membuat mereka menangis, kedapatan sering berbohong dengan guru karena suka mengganggu anak tersebut. Mengembangkan moral anak penting karena untuk bekal dimasa depan menjadi anak yang memiliki kepribadian baik, saling menghargai, suka menolong, dan memiliki sopan santun. Sehingga rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan bimbingan kelompok untuk meningkatkan moral pada anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa Negeri Sukamaju Lampung Utara. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dimana bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data primer didalam penelitian ini yaitu dari 10 anak tunarungu peneliti hanya meneliti 4 orang anak tunarungu karena berdasarkan kriteria berikut a). anak tunarungu yang memiliki permasalahan kurangnya moral. c) anak tunarungu tingkat SMPLB kelas VII tahun ajaran 2022/2023 yang berumur 12-13 tahun. b) anak tunarungu SLBN Sukamaju yang mengikuti kegiatan bimbingan kelompok melalui teknik modeling. Kemudian 1 orang konselor dan 1 orang guru kelas atau guru pendamping anak tunarungu. Pengambilan seluruh sampel 6 orang dikarenakan menggunakan teknik purposive sampling karena keterbatasan waktu, uang dan kemampuan. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku, dokumen, internet dan media cetak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, kemudian observasi non partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah bahwasanya pelaksanaan bimbingan kelompok dalam meningkatkan moral pada anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sukamaju dilasanakan yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu :1) Tahap awal, yaitu membentuk kelompok, anak tunarungu dikelompokan menjadi 4 orang yaitu anak tunarungu yang memiliki kurangnya moral dan pengenalan anggota kelompok serta penjelesan maksud dan tujuan kegiatan. 2)Tahap peralihan, yaitu tahap yang diisi dengan kegiatan iii ice breaking untuk mencairkan suasana dengan cara melakukan permainan tebak tebakan gambar. 3) Tahap kegiatan, yaitu tahap inti teknik yang diberikan yaitu teknik modeling dengan diskusi kelompok dengan cara menggunakan tipe penokohan (life model) yaitu konselor yang menanamkan pendidikan karakter yaitu 5S senyum, salam, sapa sopan dan santun. Kemudian penokohan simbolik (syimbolic model) yaitu menggunakan media audio-visual yang berupa film ataupun video yang memberitahukan pada anak tentang perbuatan disiplin dan bertanggung jawab serta membantu anak untuk mengaplikasikan dalam kehidupannya. 4) Tahap akhir, pada tahap pengakhiran terdapat tiga kegiatan yang dilakukan, yaitu evaluasi, keberhasilan dan hambatan, serta tindak lanjut (folow up) pada hal ini tindak lanjut yang diberikan oleh pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sukamaju berupa diberikannya konseling lanjutan terhadap anak tunarungu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan bimbingan kelompok dalam meningkatkan moral pada anak tunarungu di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Sukamaju telah berhasil dilakukan dan mendapat hasil yang positif walaupun membutuhkan proses yang sedikit lebih lama. Kata kunci: Anak Tunarungu, Teknik Modeling, Moral iv ABSTRACT Deaf children at the Sukamaju State Special School (SLB) in North Lampung have obstacles in their moral development compared to children their age who are not deaf. The impact of this is that deaf children often disturb their classmates, such as taking their friends' hearing aids and making them cry. , was caught often lying to the teacher because he liked to disturb the child. Developing children's morals is important because it prepares them for the future to become children who have good personalities, respect each other, like to help, and have good manners. So the problem formulation in this research is how to implement group guidance to improve morale in deaf children at the Sukamaju State Special School, North Lampung. This type of research is field research which is descriptive qualitative in nature. The primary data source in this research is from 10 deaf children, the researchers only studied 4 deaf children because it was based on the following criteria a). deaf children who have problems lacking morals. c) deaf children at SMPLB class VII for the 2022/2023 academic year aged 12-13 years. b) deaf children at SLBN Sukamaju who take part in group guidance activities using modeling techniques. Then 1 counselor and 1 class teacher or accompanying teacher for deaf children. The entire sample was taken from 6 people because it used a purposive sampling technique due to limitations of time, money and ability. Meanwhile, secondary data sources in this research were obtained from books, documents, the internet and print media. The data collection techniques used were unstructured interviews, then non-participant observation and documentation. The data analysis technique used is the Miles and Huberman data analysis model, which consists of data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this research are that the implementation of group guidance in improving the morale of deaf children at the Sukamaju State Special School (SLB) is carried out consisting of 4 stages, namely: 1) The initial stage, namely forming a group, the deaf children are grouped into 4 people, namely deaf children which has a lack of morals and recognition of group members as well as explanation of the aims and objectives of activities. 2) The transition stage, namely the stage filled with ice breaking activities to lighten the atmosphere by playing a picture guessing game. 3) Activity stage, namely the core stage of the technique given, namely modeling techniques with group discussions using characterization v types (life models), namely counselors who instill character education, namely 5S smiles, greetings, greetings politely and politely. Then symbolic characterization (symbolic model) is using audio-visual media in the form of films or videos that tell children about disciplinary and responsible actions and help children to apply them in their lives. 4) Final stage, at the final stage there are three activities carried out, namely evaluation, successes and obstacles, as well as follow up (follow up), in this case the follow up provided by the Sukamaju State Special School (SLB) in the form of providing further counseling to deaf child. The conclusion of this research is that the implementation of group guidance in improving the morale of deaf children at the Sukamaju State Special School (SLB) has been successfully carried out and obtained positive results even though it requires a slightly longer process.. Keywords: Deaf Children, Modeling Techniques, Morals

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 04 Jan 2024 03:57
Last Modified: 04 Jan 2024 03:57
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31862

Actions (login required)

View Item View Item