PERAN CHILDREN CRISIS CENTER (CCC) LAMPUNG DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN ANAK YANG DILACURKAN (AYLA) DI PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG

LIANI, ROFIKAH (2023) PERAN CHILDREN CRISIS CENTER (CCC) LAMPUNG DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SOSIAL KEAGAMAAN ANAK YANG DILACURKAN (AYLA) DI PANJANG KOTA BANDAR LAMPUNG. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Download (9MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (9MB)

Abstract

ABSTRAK Children Crisis Center (CCC) adalah sebuah organisasi sosial yang dideklarasikan tanggal 13 maret 2007 yang berfokus teradap masalah-masalah anak, seperti anak korban kekerasan, anak yang dilacurkan (AYLA), anak korban trafficking, dan anak hasil hubungan seksual diluar ikatan pernikahan. Maraknya kasus anak yang ditelantarkan serta meningkatnya jumlah anak korban kekerasan tiap tahunnya di Provinsi Lampung telah mendorong berdirinya Children Crisis Center (CCC) sebagai sebuah organisasi yang peduli dengan masalah tersebut. Pada penelitian ini, fokus diarahkan pada anak yang dilacurkan (AYLA) yang berada dalam rentang usia tertentu dan berada dalam pendampingan dan pembinaan oleh Children Crisis Center (CCC). Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana peran Children Crisis Center (CCC) Lampung dalam menanamkan nilai sosial keagamaan Anak Yang Dilacurkan (AYLA) serta faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif, artinya menjelaskan kondisi masyarakat berdasarkan data yang bersifat apa adanya dilapangan. Sumber data primer dalam penelitian primer adalah hasil dari wawancara dengan informan yang ditetapkan dengan menggunakan teknik snowball sampling, dengan menetapkan ketua Children Crisis Center (CCC) sebagai informan kunci. Adapun sumber data sekunder berasal dari artikel yang memiliki relevansi dengan tema penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi partisipan, wawancara langsung dan didukung dengan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Children Crisis Centre (CCC) memiliki peran dalam penanaman nilai sosial keagamaan pada anak yang dilacurkan (AYLA). Nilai-nilai tersebut ditanamkan melalui proses sosialisasi baik primer maupun sekunder. Nilai-nilai sosial keagamaan tersebut seperti kebersamaan, kasih sayang, kepedulian, dan empati serta simpati. Faktor pendukung upaya yang dilakukan Children Crisis Centre (CCC) terhadap anak yang dilacurkan (AYLA) diantaranya adalah tenaga staf yang memiliki keahlian masing-masing di bidangnya, dukungan dari pemerintah maupun masyarakat dan pendanaan. Sedangkan faktor penghambatnya antara lain adalah stigma dari masyarakat berupa pandangan yang menganggap bahwa anak yang dilacurkan (AYLA) sebagai pelaku pemicu kejahatan seksual karena menggunakan pakaian terbuka, lalu kurangnya perhatian dari pemerintah daerah dan minimnya peran media dalam mengadvokasi melalui pemberitaan. Kata Kunci: Children Crisis Centre, Anak Yang Dilacurkan, Nilai Sosial Keagamaan.ABSTRACT The Children Crisis Center (CCC) is a social organization declared on March 13 2007 which focuses on children's problems, such as children who are victims of violence, children who are prostituted (AYLA), children who are victims of trafficking, and children resulting from sexual relations outside of marriage. The rise in cases of abandoned children and the increasing number of children victims of violence each year in Lampung Province have encouraged the establishment of the Children Crisis Center (CCC) as an organization that cares about this problem. In this research, the focus is directed at prostituted children (AYLA) who are within a certain age range and are under assistance and guidance by the Children Crisis Center (CCC). The formulation of the problem in this research is the role of the Lampung Children Crisis Center (CCC) in instilling socio-religious values in prostituted children (AYLA) as well as supporting and inhibiting factors. This research is field research. The method used in this research is a descriptive qualitative method, meaning it explains the condition of society based on data that is real in the field. The primary data source in primary research is the result of interviews with informants determined using snowball sampling techniques, by determining the head of the Children's Crisis Center (CCC) as the key informant. The secondary data sources come from articles that are relevant to the research theme. Data collection techniques in this research are participant observation, direct interviews and supported by documentation. The research results show that the Children Crisis Center (CCC) has a role in instilling social and religious values in prostituted children (AYLA). These values are instilled through both primary and secondary socialization processes. These social and religious values include togetherness, compassion, care, and empathy and sympathy. Supporting factors for the efforts made by the Children Crisis Center (CCC) towards prostituted children (AYLA) include staff who have expertise in their respective fields, support from the government and community and funding. Meanwhile, the inhibiting factors include stigma from society in the form of a view that considers prostituted children (AYLA) as perpetrators of sexual crimes because they wear revealing clothing, then the lack of attention from local governments and the minimal role of the media in advocating through reporting. Keywords: Children Crisis Center, Prostituted Children, Social Religious Values.

Actions (login required)

View Item