Asef, Setiawan (2023) RESOLUSI KONFLIK SOSIAL EKOLOGI PADA CV TAMBAK UDANG DI PEKON WAY JAMBU KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
ABSTRAK Konflik sosial masyarakat Pekon Way Jambu dengan CV tambak udang terjadi karena adanya pencemaran lingkungan diakibatkan oleh limbah tambak udang yang dibuang langsung ke laut, maka terjadi gejolak dimasyarakat, masyarakat melakukan aksi unjuk rasa agar tambak udang tersebut ditutup, sebelumnya tambak udang milik Johan Farm memang sudah di segel namun tetap saja beroperasi. Oleh sebab itu perlunya sebuah resolusi konflik untuk mencari jalan penyelesaian dari konflik antara masyarakat dengan CV tambak udang di Pekon Way Jambu. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana konflik sosial masyarakat dengan CV tambak udang di Pekon Way Jambu dan bagaimana resolusi konflik sosial ekologi pada CV tambak udang di Pekon Way Jambu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konflik sosial masyarakat dengan CV tambak udang di Pekon Way Jambu dan untuk mengetahui resolusi konflik sosial ekologi pada CV tambak udang di Pekon Way Jambu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan sosiologis. Metode pengumpulan data berupa observasi dimana peneliti mengamati secara langsung di lapangan, wawancara yang mana peneliti berkomunikasi secara verbal dalam bentuk percakapan untuk memperoleh informasi dan dokumentasi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran umum deskripsi lokasi penelitian. Wawancara yang digunakan kepada informan menggunakan teknik purposive sampling, dan dokumentasi. Teori yang digunakan untuk menganalisis dalam penelitian ini adalah teori resolusi konflik Johan Galtung. Hasil dari penelitian ini dengan melihat konflik sosial masyarakat dengan CV tambak udang di pekon way jambu kecamatan pesisir selatan kabupaten pesisir barat adalah, 1) kontradiksi awal mula konflik masyarakat dengan CV tambak udang Johan Farm terjadi atas adanya pencemaran lingkungan dari limbah tambak udang, 2) sikap masyarakat Pekon Way Jambu bersikap terbuka atas adanya investor yang bersifat baik untuk memajukan desa bukan malah sebaliknya, 3) perilaku masyarakat mendesak pihak tambak udang agar segera menutup tambak sesuai dengan peraturan daerah yang ada. Resolusi konflik sosial ekologi pada CV tambak udang di pekon way jambu kecamatan pesisir selatan kabupaten pesisir barat adalah, 1) peacemaking penyelesaian melakukan aksi damai dengan terjadinya sebuah pertemuan antara kedua belah pihak yang berkonflik yaitu pihak tambak udang dan perwakilan masyarakat Pekon Way Jambu, 2) peacekeeping pihak pengelola tambak udang CV Johan Farm sudah berupaya dalam pengelolaan limbah yang diduga menjadi alasan utama tuntutan masyarakat, 3) peacebuilding perwakilan masyarakat Pekon Way Jambu pernah menggelar hearing dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) terkait persoalan tambak udang milik CV Johan Farm. Pihak tambak udang juga berupaya memberikan sumbangsih terhadap masyarakat sekitar. Selain itu strategi resolusi konflik dapat dilakukan dengan menerapkan ajaran agama islam yang biasa dikenal dengan islah. Islah adalah menghentikan dan menghilangkan segala bentuk perbedaan, perselisihan, permusuhan dan pertikaian. Islah merupakan cara yang ditetapkan oleh Al-Qur’an dalam penyelesaian konflik dalam bentuk perselisihan, perbedaan, ketegangan, sengketa. Umat Islam dapat menerapkan konsep Islah sebagai pedoman di dalam menyelesaikan konflik dalam kehidupan sosial bermasyarakat, untuk mewujudkan damai, tenteram, dan sejahtera. Kata Kunci: Ekologi, Masyarakat, dan Resolusi Konflik.ABSTRACT The social conflict between the Pekon Way Jambu community and the CV shrimp pond occurred because of environmental pollution caused by shrimp pond waste which was dumped directly into the sea, so there was turmoil in the community, the community held demonstrations to get the shrimp pond to be closed, previously the shrimp pond owned by Johan Farm had been sealed but still operational. Therefore, there is a need for conflict resolution to find a way to resolve the conflict between the community and the CV shrimp ponds in Pekon Way Jambu. The formulation of the research problem is how the social conflict between the community and CV shrimp ponds in Pekon Way Jambu is resolved and how the social and ecological conflict is resolved in CV shrimp ponds in Pekon Way Jambu. The aim of this research is to determine the social conflict between the community and CV shrimp farms in Pekon Way Jambu and to determine the resolution of social and ecological conflicts in CV shrimp farms in Pekon Way Jambu. This research uses qualitative research methods with a sociological approach. Data collection methods are in the form of observation where the researcher observes directly in the field, interviews where the researcher communicates verbally in the form of conversation to obtain information and documentation which aims to obtain a general description of the research location. The interviews used with informants used purposive sampling techniques and documentation. The theory used to analyze this research is Johan Galtung's conflict resolution theory. The results of this research by looking at the social conflict between the community and CV shrimp ponds in Pekon Way Jambu, South Coast District, West Coast Regency, are, 1) the initial contradiction between the conflict between the community and CV Johan Farm Shrimp Ponds occurred over environmental pollution from shrimp pond waste, 2) The attitude of the people of Pekon Way Jambu is to be open to investors who are good at improving the village, not the opposite. 3) The behavior of the community is to urge the shrimp pond to immediately close the pond in accordance with existing regional regulations. The resolution of the socio-ecological conflict at CV shrimp ponds in Pekon Way Jambu, South Coast District, West Coast Regency is, 1) peacemaking, the resolution of carrying out peaceful action by holding a meeting between the two parties in conflict, namely the shrimp ponds and representatives of the Pekon Way Jambu community, 2) peacekeeping, the management of the CV Johan Farm shrimp pond has made efforts to manage waste which is thought to be the main reason for the community's demands, 3) peacebuilding, representatives of the Pekon Way Jambu community once held a hearing with the Regional People's Representative Council (DPRD) of Pesisir Barat Regency (Pesbar) regarding the shrimp pond issue owned by CV Johan Farm. The shrimp farm also tries to make a contribution to the surrounding community. Apart from that, conflict resolution strategies can be carried out by applying the teachings of the Islamic religion, commonly known as islah. Islah is to stop and eliminate all forms of differences, disputes, hostility and disputes. Islah is a method established by the Qur'an in resolving conflict in the form of disputes, differences, tensions, disputes. Muslims can apply the concept of Islah as a guideline in resolving conflicts in social life, to create peace, tranquility and prosperity. Keywords: Ecology, Society, and Conflict Resolution.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Aqidah Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Aqidah Filsafat |
Depositing User: | LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI |
Date Deposited: | 22 Dec 2023 04:08 |
Last Modified: | 22 Dec 2023 04:08 |
URI: | http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31763 |
Actions (login required)
View Item |