KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI MIN 2 LAMPUNG BARAT

RENI, SETIAWATI (2023) KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI MIN 2 LAMPUNG BARAT. Masters thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (2MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Pada penelitian pendahuluan peneliti memperoleh gambaran tentang gaya kepemimpinan kepala madrasah dengan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin yang cenderung melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan, pendelegasian wewenang , mendorong partisipasi dan memutuskan metode dan tujuan kerja. Pada gaya kepemimpinan yang melibatkan bawahan dan memiliki banyak kelebihan. Kepemimpinan Kepala MIN 2 Lampung Barat masih terjadi konflik. Konflik adalah proses mengarahkan ketidaksesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul karena mereka memiliki status, tujuan, nilai, persepsi yang berbeda. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemimpin mendelegasikan tanggung jawab, keaktifan komunikasi pemimpin, pengambilan keputusan oleh pemimpin, serta empati pemimpin kepada bawahan dalam menyelesaikan konflik. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap kepala madrasah, dewan guru di MIN 2 Lampung Barat. Adapun hasil penelitian pada kepemimpinan kepala madrasah dalam menyelesaikan konflik di MIN 2 Lampung Barat, kepala madrasah mendelegasikan tanggungjawab kepada bawahan dengan membagi tugas sesuai dengan skill dan melihat ijazah, sedangkan menyampaikan dengan komunikasi dua arah. Kemudian dalam keaktifan komunikasi pemimpin kepada bawahan dengan melakukan komunikasi dua arah, membuka saran dan kritik, melibatkan bawahan dalam memberi pertimbangan pada pengambilan keputusan. Terkait cara pengambilan keputusan, kepala madrasah mengambil keputusan atas dasar pemikirannya bersama bawahan, Kepala madrasah juga memberi gambaran terhadap keputusan yang di ambil. Selain itu terkait empati yang dilakukan pemimpin kepada bawahan dalam menyelesaikan konflik, kepala madrasah memberikan motivasi kepada bawahan dalam meningkatkan prestasi, kepala madrasah juga memberikan suasana harmonis agar bawahan dapat mengerjakan tugas dengan nyaman dalam menjalankan tugasnya. Adapun saran penulis dengan harapan dapat mendatangkan perubahan yang lebih baik lagi yaitu dalam menyampaikan xi tugas harus secara detail, karena mempengaruhi tingkat kinerja bawahan, penting juga dilakukan pemantauan tugas. Selain itu pemimpin sebaiknya dalam melakukan komunikasi melibatkan guru fikih dan wali kelas yang akan mengajarkan pelajaran shalat. Karena komunikasi di madrasah jika dilakukan dengan intensif maka akan terjadinya peningkatan kinerja guru dan meminimalisir terjadinya konflik, Selanjutnya dalam pengambilan keputusan kepala madrasah harus melibatkan guru yang akan melaksanakan tugas tersebut. Kata Kunci : Kepemimpinan, Konflik xii ABSTRACT In the preliminary research, the researcher obtained an overview of the leadership style of the madrasa head by using a democratic leadership style. In this leadership, leaders tend to involve subordinates in making decisions, delegating authority, encouraging participation and deciding work methods and goals. In a aleadership style that involvessubordinates and has many advantages. The leadership of the Head of West Lampung MIN 2 is still in conflict. Conflict is the process of directing dissonance between two or more members of organizational groups that arise because they have different statuses, goals, values, perceptions. The purpose of this study was to find out how leaders delegate responsibility, the active communication of leaders, decision making by leaders, and the leader’s empathy for subordinates in resolving conflicts. The research method uses a qualitative descriptive approach. The data collection method used was by interviewing and documenting the Head to Madrasah, Council of Teachers MIN 2 West Lampung. As for the results of research on the leadership of the head of the madrasa in resolving conflicts at MIN 2 West Lampung, the head of the madrasa delegates responsibility to his subordinates by dividing tasks according to skills and seeing certificates, while conveying it with two way communication. Then in the active communication of leaders to subordinates by carrying out two-way communication, opening up sugestions and critism, involving subordinates in giving consideration to decision making. Regarding the method of making decisions, the madrasa head makes decisions on the basis of his thoughts with his subordinates. The madrasa head also gives an overview of the decisions taken. In addition regarding the empathy that leaders exercise for subordinates in resolving conflicts, the madrasa head provides motivation to subordinates to improve performance, the madrasa head also provides a harmonious atmosphere so subordinates can carry out tasks comfortably in carrying out their duties. As for the author’s suggestion, in the hope that it can bring about even better changes, namely in conveying tasks must be in xiii detail, because it affects the level of performance of subordinates, it is also important to carry out task monitoring. Besides that, the leader should in conducting communication involve fiqh teachers and homeroom teachers who will teach prayer lessons. Because if communication in madrasaa is carried out intensively, there will be an increase in teacher performance and minimize conflicts. Furthermore, in making decisions the head of the madrasa must involve the teacher who carry out the task. Keywords: Conflict, Leadership

Actions (login required)

View Item