PENAFSIRAN AYAT-AYAT JIHAD DALAM PERSPEKTIF TAFSIR NUSANTARA PRA DAN PASCA KEMERDEKAAN

Eka, Shinta Mai Monica (2023) PENAFSIRAN AYAT-AYAT JIHAD DALAM PERSPEKTIF TAFSIR NUSANTARA PRA DAN PASCA KEMERDEKAAN. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of BAB 1 2 DAPUS.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of FULL SKRIPSI EKA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Jihad merupakan salah satu ajaran Islam yang seringkali disalahartikan oleh sebagian orang, termasuk di kalangan kaum muslim sendiri. Salah satu problem pada penafsiran Al-Qur‟an yang cukup mengkahawatirkan adalah penafsiran terhadap ayat-ayat jihad. Adanya kekeliruan dalam memahami ayat-ayat jihad ini terbukti telah menjadi salah satu penyebab adanya gerakan-gerakan radikalisme yang berujung pada merebaknya aksi terorisme yang mengatasnamakan islam khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri pergerakan jihad bukanlah hal yang baru. Jihad telah terjadi pada masa pra kemerdekaan yang ditandai dengan adanya kolonialisme yang dilakukan oleh orang-orang barat sehingga timbulah upaya perlawanan dalam menghadapi situasi tersebut. Tidak hanya itu, jihad juga terjadi pada masa pasca kemerdekan yang pada masa itu sebagian kelompok-kelompok jihad justru bergejolak dan melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap dengan jelas makna ayat-ayat jihad yang merujuk pada masa pra dan pasca kemerdekaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji beberapa karya tafsir Nusantara. Adapun yang dimaksud tafsir Nusantara disini adalah merujuk pada tafsir yang disusun oleh orang Indonesia, baik menggunakan bahasa Indonesia, atau salah satu bahasa daerah yang ada di Nusantara, atau dengan bahasa selain itu salah satunya yakni bahasa Arab. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua kitab tafsir sebagai rujukan dalam menafsirkan ayat-ayat jihad, diantaranya tafsir Marah Labid karya Syekh Nawawi Al-Bantani dan tafsir Al�Azhar karya Buya Hamka. Selain itu, penelitian ini bersifat penelitian kepustakaan (Library Research), dan batasan ayat Al-Qur‟an yang akan dikaji yaitu QS. Al-Baqarah: 218, Al-Maidah: 35, At-Taubah: 41, At-Taubah: 73, dan An-Nisa: 95. Dalam hal ini, penulis menggunakan metode muqaran atau perbandingan, yaitu dengan cara mengkomparasikan makna ayat-ayat jihad pra dan pasca kemerdekaan menggunakan dua kitab tafsir yakni tafsir Marah Labid dan Al-Azhar. Sementara itu, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna ayat-ayat jihad pada masa pra kemerdekaan lebih dominan dalam arti jihad perang, yang dimana masyarakat pada masa itu berusaha untuk melawan para kolonial yang telah berhasil menguasai nusantara. Peneliti membagi makna ayat jihad pra kemerdekaan menjadi tiga bagian diantaranya yaitu jihad fi sabilillah, jihad melawan orang-orang kafir dan munafik, dan jihad al nafs yang mengarah pada upaya jihad dalam bidang pendidikan. Adapun pada masa pasca kemerdekaan, makna ayat jihad memiliki pengertian yang lebih luas. Makna ayat jihad masa pasca kemerdekaan peneliti membagi pula menjadi tiga bagian diantaranya yaitu jihad melawan musuh dan membela tanah air, jihad melawan orang-orang zalim, Ahli bid‟ah dan pelaku kemungkaran, serta jihad harta dan jiwa dalam konteks pendidikan. Terdapat persamaan antara makna ayat-ayat jihad dalam tafsir nusantara pra dan pasca kemerdekaan. Pertama, kedua mufassir yaitu Syekh Nawawi dan Hamka memaknai ayat jihad memiliki sudut pandang yang sama bahwa adanya perintah untuk berjihad di jalan Allah yakni berperang melawan musuh, baik musuh yang tampak dan tersembunyi serta yang hendak merusak agama dan negara. Kedua, terdapat persamaan makna jihad dalam keadaan ringan ataupun berat menggunakan harta dan jiwa. ketiga, sama-sama memiliki makna jihad dalam konteks pendidikan. Adapun perbedaan antara makna ayat-ayat jihad dalam tafsir nusantara pra dan pasca kemerdekaan antara lain yaitu: Pertama, dari aspek sosial-historis makna ayat jihad jika dihubungkan dengan masa pra kemerdekaan lebih berfokus pada melawan penjajahan dan melakukan berbagai macam perlawanan untuk merebut kekuasaan dengan peperangan. Sedangkan pada pasca kemerdekaan jihad lebih ke konteks berperang dalam mempertahankan negara Indonesia, melawan pemerintahan yang zalim, serta melawan ahli bid‟ah dan pelaku kemungkaran. Kedua, perbedaan dalam memaknai ayat jihad berperang melawan musuh, dalam tafsir Marah Labid jihad adalah memerangi musuh dengan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki untuk mengangkat derajat agama Allah, sedangkan dalam tafsir Al-Azhar yaitu kesanggupan berjihad apabila perintah datang. Jika perintah berjihad dalam arti perang telah datang, maka dianjurkan untuk berperang . Ketiga, perbedaan dalam memaknai ayat jihad melawan orang-orang kafir dan munafik, yang mana dalam tafsir Marah Labid disebutkan hendaknya bersikap keras dengan tindakan dan ucapan. Sedangkan dalam tafsir Al-Azhar menuturkan bahwa kedudukan orang kafir dan munafik itu sama maka harus sama-sama dihadapi dan dilawan, kecuali selama mereka yang tidak keterlaluan dan melampaui batas, sebab ada orang-orang kafir yang beradab dan ada yang tidak beradab. Kata kunci: Ayat-ayat Jihad, Tafsir Nusantara, Pra dan Pasca Kemerdekaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Dec 2023 06:28
Last Modified: 21 Dec 2023 06:28
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31736

Actions (login required)

View Item View Item