GAYA KEPEMIMPINAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN DARUL HUFAZ BERNUNG TATAAN PESAWARAN LAMPUNG

SINTA, NADILA (2023) GAYA KEPEMIMPINAN KIAI DALAM PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN DARUL HUFAZ BERNUNG TATAAN PESAWARAN LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI SINTA NADILA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Secara teoretik, kepemimpinan kiai di anggap sebagai otoritas mutlak dalam lingkungan pesantren.Di pondok pesantren, Kyai ditempatkan pada posisi tertinggi. Kyai terkadang berfungsi pula sebagai orang tua sekaligus guru yang bisa ditemui tanpa batas waktu. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa kepemimpinan Kyai penuh tanggung jawab, penuh perhatian, penuh daya Tarik. Pondok pesantren Darul Huffaz masih banyak santri yang melanggar peraturan maka dari itu santri yang masih melakukan pelanggaran di pondok pesantren memerlukan pembinaan akhlak yang lebih dari seorang kiai. Dengan cara kiai selalu memberikan motivasi baik dengan nasehat maupun dengah hukuman, dan menanamkan nilainilai etika, moral dan akhlak di lingkungan pesantren. Metode penelitian pada skripsi ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif. Metode yang dipakai dalam teknik pengumpulan data adalah menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber yaitu data primer yang diperoleh dari pengurus pondok pondok pesantren Darul Huffaz. Teknik analisa datanya dilakukan dengan sistematisasi dan teknik editing data. Hasil dari penelitian ini yaitu Gaya kepeimpinan yang diterapkan oleh Kyai Dalam Pengembangan Pondok Pesantren Darrul Hufaz di Gedong Tataan menggunakan gaya kepemimpinan demokratis hal tersebut dapat diketahui bahwa memberikan pengarahan terhadap ustadz dan ustadzah dalam melaksanakan tugasnya supaya dapat terlaksana dengan baik tercapainya tujuan yang diinginkan bersama, Kyai juga melakukan diskusi dan musyawarah dalam menentukan kegiatan di pondok pesantren. Kyai Pondok Pesantren Darrul Hufaz di Gedong Tataan melakukan pembagian tugas melalui musyawara kekeluargaan namun tetap melihat dari background setiap pengurus, setiap tahunnya Pondok Pesantren melakukan rapat tahunan. Hubungan antara Kyai dan uztad dan ustazah di Pondok Pesantren Darrul Hufaz di Gedong Tataan terjalin iii komunikasi dengan baik sehingga menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan semangat kerja karyawan meningkat. Kyai membangun etos kerja yaitu dengan melakukan pengarahan , melakukan pengontrolan, memberikann ruang untuk pengurus untuk mendengarkan keluh kesah yang dirasakan, memberikan perhatian, Memberikan penghargaan berupa umroh yang terakhir yaitu Pondok Pesantren memberikan kompensasi terhadap pengurus sesuai dengan pekerjaan yang sudah diemban dan biasanya terdapat dikontrak kerja namun apabila melakukan perubahan besar maka akan mendapatkan gaji atau bonus tambahan. Karakter-karakter Santri terbentuk melalui pendidikan dan keteladan dari Kyai atas peranan Kyai ABD Malik Asyuro sebagai pemimpin. Peranan Kyai ABD Malik Asyuro dalam rangka pembentukan karakter santri diantaranya selain sebagai pemimpin yaitu sebagai pengasuh, penasehat, pendidik dan penggerak (motivator), figur dan teladan, fasilitator dan koordinator. Peranan Kyai ABD Malik Asyuro yang terpenting dalam pembentukan karakter santri adalah sebagai pendidik (educator) dan figur dan teladan. Dia berperan aktif dalam pendidikan terlebih dalam pembentukan karakter santri dan selalu memberi teladan bagi para santrinya, baik dari ucapan maupun perbuatan. Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Pengembangan, Pondok Pesantren iv ABSTRACT Theoretically, the leadership of the kyai is considered as absolute authority within the pesantren environment. In Islamic boarding schools, kyai are placed in the highest position. Kyai sometimes also function as parents as well as teachers who can be met indefinitely. Conditions like this show that the Kyai's leadership is full of responsibility, full of attention, full of attractiveness. At the Darul Huffaz Islamic Boarding School there are still many students who violate the rules, therefore students who still commit violations at the Islamic boarding school need moral development that is more than a kiai. In a way, the kiai always provide motivation, either by giving advice or punishment, and instilling ethical, moral and ethical values in the pesantren environment. The research method in this thesis is a descriptive field research. The method used in data collection techniques is to use the method of observation, interviews and documentation. The source is primary data obtained from the administrators of the Darul Huffaz Islamic boarding school. The data analysis technique was carried out by systematizing and editing data techniques The results of this study are the leadership style applied by the Kyai in the Development of the Darrul Hufaz Islamic Boarding School in Gedong Tataan using a democratic leadership style. It can be seen that giving direction to ustadz and ustadzah in carrying out their duties so that they can be carried out well to achieve the desired goals together, Kyai also conduct discussions and deliberations in determining activities in Islamic boarding schools. The Kyai of the Darrul Hufaz Islamic Boarding School in Gedong Tataan carries out the distribution of tasks through family meetings but still looking at the background of each administrator, every year the Islamic Boarding School holds an annual meeting. The relationship between Kyai and Uztad and Ustazah at the Darrul Hufaz Islamic Boarding School in Gedong Tataan is established by good communication so as to create a healthy work environment and increase employee morale. The Kyai v builds a work ethic, namely by giving directions, carrying out controls, providing space for administrators to listen to complaints that are felt, giving attention, Giving awards in the form of umrah, the last of which is Islamic Boarding Schools giving compensation to administrators in accordance with the work that has been carried out and usually there is a work contract but if you make major changes, you will get an additional salary or bonus. Santri characters are formed through education and example from the Kyai for the role of Kyai ABD Malik Asyuro as a leader. The role of Kyai ABD Malik Asyuro in the context of forming the character of the santri includes besides being a leader, namely as a caregiver, adviser, educator and motivator (motivator), figure and role model, facilitator and coordinator. The most important role of Kyai ABD Malik Asyuro in the formation of the character of the santri is as an educator and figure and role model. He plays an active role in education, especially in the formation of the character of the students and always sets an example for his students, both in words and deeds. Keywords: Leadership Style, Development, Islamic Boarding Schools

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Manajemen Dakwah
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Manajemen Dakwah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 19 Dec 2023 03:28
Last Modified: 19 Dec 2023 03:28
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31651

Actions (login required)

View Item View Item