TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG POTONGAN TIMBANGAN DALAM SISTEM JUAL BELI GETAH KARET (Studi Kasus di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang)

Nur'Aini, Siti (2018) TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG POTONGAN TIMBANGAN DALAM SISTEM JUAL BELI GETAH KARET (Studi Kasus di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_SITI.pdf] PDF
Download (3MB)

Abstract

Jual beli getah karet yang berlangsung di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang telah dipraktikkan menurut kebiasaan yang sudah berlaku sejak lama di tengah masyarakat. Penimbangan getah karet dilakukan satu minggu sekali atau sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Jual beli getah karet yang berlangsung di tengah masyarakat dibebani oleh potongan wajib. Selain itu, timbangan yang digunakan juga keakuratannya masih diragukan, hitungan berat di bawah 1 kg dibulatkan dan dianggap tidak ada serta menjadi milik pembeli (pengepul), hal ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun hingga saat ini. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem jual beli getah karet yang terjadi di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang dan bagaimana pandangan Hukum Islam tentang potongan dalam timbangan yang dilakukan dalam jual beli getah karet. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana jual beli getah karet yang mengandung unsur potongan dan untuk mengetahui pandangan Hukum Islam dengan adanya praktik tersebut. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), data primer dikumpulkan melalui observasi, interview dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan melalui sistemazing, editing dan coding. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan metode berfikir induktif. Berdasarkan hasi;l penelitian dapat dikemukakan bahwa praktik jual beli getah karet yang terjadi di Desa Jati Indah, Kecamatan Tanjung Bintang, bahwa sudah menjadi tradisi beberapa pembeli melakukan jual beli dengan cara penerapan potongan dalam timbangan. Pihak pembeli melakukan hal tersebut dengan melihat kondisi dari getah karet, untuk keadaan normal potongan yang diterapkan 10% sampai 20% dan bisa lebih dari itu, bahkan untuk getah karet dalam keadaan kering yang kadar airnya sudah habis juga dibebani potongan dengan alasan untuk meminimalisir kerugian dan juga potongan yang dilakukan tersebut bersistem berantai dari tingkat bos atas hingga pengepul kelas bawah. Dalam jual beli dengan sistem iii demikian tentu pihak yang paling bawah atau petani yang menanggung kerugian dan ketidakadilan karena harus menanggung beban potongan yang besar. Jual beli dengan sistem potongan wajib tersebut tidaklah diperbolehkan menurut Hukum Islam.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 12 Feb 2018 01:55
Last Modified: 12 Feb 2018 01:55
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3165

Actions (login required)

View Item View Item