KESETARAAN GENDER DALAM TAFSIR AL-IBRIZ LII MA’RIFATI TAFSIR AL-QUR’AN AL-AZIZ

ANNISA, ULAMALIA (2023) KESETARAAN GENDER DALAM TAFSIR AL-IBRIZ LII MA’RIFATI TAFSIR AL-QUR’AN AL-AZIZ. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of annisa ulamalia-Bab 1,3,5.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of annisa ulamalia fulll.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Ayat-ayat mengenai kesetaraan gender telah banyak ditafsirkan oleh berbagai kalangan guna mengatasi problem kesetaraan gender terkhusus dalam ranah kepemimpinan dalam rumah tangga. Problem pembahasan mengenai gender di Jawa, alangkah lebih baiknya disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Penelitian ini mengkaji bagaimana upaya seorang mufasir Jawa dalam menafsirkan ayat-ayat tentang kesetraan gender khususnya mengenai kepemimpinan dalam rumah tangga, sehingga penafsirannya bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat Jawa yang sangat terkenal dengan budaya patriarkhi yang dimilikinya. Kitab tafsir Al-Ibriz adalah karya KH. Bisri Mustofa, beliau merupakan seorang ulama salafiyah Jawa yang dikenal dengan kemoderatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesetaraan gender dalam Al-Qur‟an dengan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana penafsiran ayat-ayat kesetaraan gender isu kepemimpinan dalam rumah tangga perspektif tafsir Al-Ibris? 2) Bagaimana pengaruh budaya Jawa dalam penafsiran ayat-ayat gender? Jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research), tafsir Al-Ibriz sebagai sumber primer dan buku-buku serta jurnal karya cendikia lain sebagai sumber sekunder. Penelitian ini memanfaatkan metode tafsir tematik (maudu‟i) milik Al-Faermawy untuk menemukan pesan dalam Al-Qur‟an. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan yang pertama mengenai bagaimana pandangan tafsir Al-Ibriz mengenai ayat kesetaraan gender dengan isu kepemimpinan dalam rumah tangga. Bisri Mustofa dalam menafsirkan QS. An-Nisa‟ ayat 34 mengartikan kata ar-rijal dengan makna piro-piro wong lanang (sebagian laki-laki), dan kata qawwam diartikan dengan kata nguwasani (penguuasaan). Jika kita lihat sekilas, penafsiran diatas menunjukkan kesan patriarkhi. Selanjutnya yang kedua mengenai bagaimana pengaruh budaya Jawa dalam penafsiran ayat gender, Bisri Mustofa adalah seseorang yang sangat mencintai kebudayaan. Untuk itu dalam tafsir Al-Ibriz ditulis menggunakan tataran bahasa dan unggah-ungguh yang tepat bagi masyarakat. Pandangan Masyarakat Jawa yang menganggap perempuan adalah konco wingking bagi laki-laki masih mengakar kuat dalam budaya Jawa. Karena bagaimanapun dalam sistem buudaya Jawa, wanita adalah makhluk nomor dua setelah laki-laki. Kata Kunci : Kesetaraan gender, rumah tangga, tafsir Al�Ibr.ABSTRACT Verses regarding gender equality have been widely interpreted by various groups in order to overcome the problem of gender equality, especially in the realm of leadership in the household. The problem of discussing gender in Java, it would be better adapted to the conditions of the people. This research examines how the efforts of a Javanese interpreter interpret verses about gender equality, especially regarding leadership in the household, so that their interpretation can be easily accepted by Javanese people who are very famous for their patriarchal culture. The book of interpretations of Al-Ibriz is the work of KH. Bisri Mustofa, he is a Javanese salafiyah scholar who is known for his moderation. This study aims to determine gender equality in the Qur'an with the following problem formulations: 1) How is the interpretation of verses on gender equality on issues of leadership in the household from the perspective of Al-Ibris' interpretation? 2) How is the influence of Javanese culture in the interpretation of gender verses? This type of research is library research, the interpretation of Al-Ibriz as the primary source and books and journals by other scholars as secondary sources. This research utilizes Al-Faermawy's thematic interpretation method (maudu'i) to find messages in the Qur'an. This research produces the first conclusions regarding how Al-Ibriz's interpretation of the verse on gender equality relates to the issue of leadership in the household. Bisri Mustafa in interpreting QS. An-Nisa' verse 34 interprets the word ar-rijal to mean piro-piro wong lanang (some are male), and the word qawwam is defined to mean nguwasani (mastery). If we take a quick look, the interpretation above shows the impression of patriarchy. Furthermore, the second concerns how the influence of Javanese culture in the interpretation of gender verses, Bisri Mustofa is someone who really loves culture. For this reason, the interpretation of Al-Ibriz is written using the level of language and uploads that are appropriate for the community. The Javanese view that women are sidekicks wingking for men is still deeply rooted in Javanese culture. Because after all in the Javanese cultural system, women are the second creature after men. Keywords: Gender equality, household, interpretation of Al-Ibriz.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 18 Dec 2023 07:27
Last Modified: 18 Dec 2023 07:27
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31624

Actions (login required)

View Item View Item