REPRESENTASI IKHLAS DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL (Analisis Semiotika Roland Barthes)

IRA, OCTAVIANI (2023) REPRESENTASI IKHLAS DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL (Analisis Semiotika Roland Barthes). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of HALAMAN AWAL BAB 1, BAB 2 DAN DAPUS.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Film “Sang Pencerah “ merupakan sebuah film religi yang menceritakan tentang tokoh yang mencoba melawan tradisi yang menyengsarakan umat dan berusaha merubahnya kearah yang lebih baik. Dalam setiap usahanya banyak menemui kesulitan bahkan hingga kegagalan. Film ini dibuat untuk dijadikan sebagai sejarah pelajaran pada masa kini tentang toleransi, koeksistensi (bekerjasama dengan yang tidak sama keyakinannya), kekerasan berbalut agama, dan semangat perubahan yang kurang. Oleh karena itu di dalam penelitian ini, peneliti akan menggali salah satu keteladanan dari seorang pendiri Organisasi Muhammadiyah yakni K.H Ahmad Dahlan dalam perjalanan dakwahnya di Kauman Yogyakarta. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan mengetahui tanda-tanda keikhlasan yang direpresentasikan melalui tokoh K.H Ahmad Dahlan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis Semiotik Roland Barthes. Hasil penelitian ini adalah terdapat tanda-tanda ikhlas dalam Film “Sang Pencerah”. Tanda-tanda direpresentasikan oleh tokoh Ahmad Dahlan yaitu: yang pertama, pantang menyerah terdapat satu scene yaitu scene ketika Ahmad Dahlan membangun kembali langgarnya. Kedua, baik hati dan lembut terdapat scene dimana Dahlan berbicara dengan lembut kepada anak-anak yang akan belajar di madrasahnya. Ketiga, istiqomah terdapat scene dimana kakaknya marah kepada dia karena warga desa sudah menyebutnya sebagai kiyai kafir. Keempat, berusaha membantu orang lain terdapat scene dimana dia mencari anak-anak jalanan yang tidak bersekolah untuk pergi bersekolah di madrasah miliknya. Kelima, selalu memaafkan orang lain yaitu scane dimana dahlan tidak diterima dengan baik oleh ayah dari muridnya yaitu Suja. Keenam, tawakal yaitu scene dimana ketika beliau sedang berjalan dengan muridnya Muhammad Sangidu, kemudian para warga menyebutnya sebagai kyai kafir. Kata kunci : Film Sang Pencerah , Ikhlas, Semiotika Roland Barthes. ii ABSTRACT The film "Sang Pencerah" is a religious film that tells about a character who tries to fight against traditions that torment people and tries to change them for the better. In every effort many encounter difficulties and even failure. This film was made to serve as a historical lesson in the present about tolerance, coexistence (collaborating with those who don't share the same belief), violence wrapped in religion, and the lack of a spirit of change. Therefore, in this study, researchers will explore one of the examples of a founder of the Muhammadiyah Organization, namely K.H Ahmad Dahlan in his missionary journey in Kauman, Yogyakarta. This research includes the type of qualitative descriptive research. The purpose of this study is to explain and find out the signs of sincerity represented by the character K.H Ahmad Dahlan. Data analysis in this study used a qualitative descriptive method with Roland Barthes Semiotic analysis. The results of this study are that there are signs of sincerity in the film "Sang Pencerah". The signs are represented by the figure of Ahmad Dahlan, namely: first, never give up, there is one scene, namely the scene when Ahmad Dahlan rebuilt his breach. Second, kind and gentle, there is a scene where Dahlan speaks softly to the children who will study at his madrasa. Third, istiqomah has a scane where his older brother is angry with him because the villagers have called him an infidel kiyia. Fourth, trying to help others, there is a scane where he looks for street children who don't go to school to go to school in his madrasah. Fifth, always forgive others, namely scane where Dahlan was not well received by the father of his student, Suja. Sixth, tawakal, namely the scene where when he is walking with his student Muhammad Sangidu, then the arga call him an infidel kyai. Keywords: Roland Barthes Semiotics, Sincere, The Enlightenment Film.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Komunikasi dan Penyiaran Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 13 Dec 2023 06:53
Last Modified: 13 Dec 2023 06:53
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31525

Actions (login required)

View Item View Item