PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS GENDER PADA ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH 1 LABUHAN RATU

Arvina, Riska Utami (2023) PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS GENDER PADA ANAK USIA DINI DI TK AISYIYAH 1 LABUHAN RATU. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 & BAB 5.pdf] PDF
Download (12MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL ARVINA RISKA UTAMI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (12MB)

Abstract

ABSTRAK Laki-laki dan perempuan memiliki kesetaraan namun tidak menghilangkan kodratnya sebagai makhluk dengan identitas gender dan jenis kelamin mereka secara biologis. Melalui pengajaran yang di berikan, guru dapat meningkatkan hubungan anak bersama teman-teman sebayanya untuk berinteraksi dan berkomunikasi sehingga mendorong terbentuknya pertemananan tanpa membedakan gender. Dengan data pra-penelitian yang ditemukan penulis di TK Aisyiyah 1 Labuhan ratu, pada saat itu terdapat peserta duduk yang sedang bermain. karena permainan yang dilakukan oleh keduanya berbeda namun anak-anak itu tidak ingin bermain bersama walaupun mereka main di ruangan yang sama dan jarak yang berdekatan. Selanjutnya peserta didik di TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu masih menunjukkan adanya perlabelan dalam bentuk kata-kata, dilihat dari seringnya peserta didik disana melontarkan kalimat ejekan atau olokan kepada identitas gender yang berbeda darinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini merupakan seluruh guru yang ada di TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu. Informasi data yang didapatkan dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian peran guru dalam pembelajaran berbasis gender di TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu yaitu guru menjalankan peran secara professional. Dengan pembelajaran berbasis gender yang berdasarkan kurikulum TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu, memahami pentingnya pembelajaran adil gender pada anak, sarana dan prasarana yang dipakai sudah mendukung pembelajaran adil gender, penilaian pada anak yang dilakukan guru tidak membedakan gender. Serta adil dalam pemberian hukuman maupun apresiasi yang diberikan oleh guru. Terjadi olokan antar peserta didik laki-laki dan Perempuan yang terdengar oleh orang tua nya, namun orang tua tidak menegur apa yang dilakukan anak-anaknya. Orang tua atau wali mengira itu hal yang biasa atau candaan saja. Namun, jika ini terus dibiarkan maka akan berdampak kepada sudut pandang peserta didik itu Ketika mereka dewasa. Mereka akan terus�terusan melebelkan bahwa yang bersifat lemah itu Perempuan dan laki-laki yang cenderung nakal atau orang yang suka membuat masalah. Kata Kunci: Peran Guru, Pembelajaran, Kesetaraan Gender, Anak Usia Dini IV ABSTRACK Equality between males and females does not negate their inherent nature as beings with gender and biological sex identities. Through effective teaching, educators can enhance children's relationships with their peers, encouraging interaction and communication that fosters friendships without gender distinctions. Based on pre-research data gathered by the author at TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu, participants were observed playing separately despite being in the same room and close proximity. Furthermore, students at TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu exhibited labeling behavior, evidenced by frequent taunts or mockery directed at those with different gender identities. This research employs a qualitative research method with a descriptive qualitative approach. The subjects are all the teachers at TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu. Data collected were analyzed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing. Data collection methods included observation, interviews, and documentation. Based on the research findings, the role of teachers in gender-based learning at TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu is characterized by a professional approach. The gender-based curriculum at TK Aisyiyah 1 Labuhan Ratu emphasizes the importance of fair gender education for children. The facilities used support gender-equitable learning, and assessments conducted by teachers do not differentiate based on gender. Fairness is maintained in the administration of punishments and appreciations by teachers. Instances of teasing between male and female students have been reported to parents, but the parents did not address their children's behavior, perceiving it as normal or merely joking. However, if left unattended, this could impact the perspectives of the students as they grow older. They may perpetuate the belief that femininity is associated with weakness, while males are inclined towards mischief or troublemaking. Keywords: Teacher Role, Learning, Gender Equality, Early Childhood Education

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 13 Dec 2023 03:36
Last Modified: 13 Dec 2023 09:05
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31509

Actions (login required)

View Item View Item