SOLIDARITAS SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT MINANGKABAU PERANTAUAN DI KELURAHAN BANDAR JAYA KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TALITHA, SHEKIRA INDIELLA (2023) SOLIDARITAS SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT MINANGKABAU PERANTAUAN DI KELURAHAN BANDAR JAYA KECAMATAN TERBANGGI BESAR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of BAB 1- 2  THALITA.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI TALITHA .pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Minangkabau memiliki tradisi merantau, merantau adalah pergi meninggalkan kampung halaman atau daerah asal ke daerah lain untuk mencari ilmu dan mengadu nasib dengan cara berdagang dan usaha lainnya dengan tidak lupa akan kampung halamannya. Hukum adat minangkabau menggariskan dimana harta pusaka pewarisan tidak diperuntukan untuk laki-laki melainkan untuk anak perempuan, maka dari itu mendorong laki�laki Minangkabau untuk merantau. Masyarakat minangkabau yang mayoritasnya merantau di perkotaan salah satunya yang ada di Kelurahan Bandar Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah yang memiliki daerah yang strategis. Dengan banyaknya perantau di daerah Kelurahan Bandar Jaya mendorong masyarakat membentuk kelompok masyarakat minangkabau perantau, didalam kelompok masyarakat terbentuknya solidaritas sosial masyarakat karena adanya perasaan senasib sepenanggungan, kesamaan daerah asal, tempat tinggal, tujuan, dan kesetiakawanan. Penulis tertarik untuk mengkaji dan meneliti Solidaritas Sosial dan Keagamaan masyarakat perantau, dan yang membentuk solidaritas sosial masyarakat perantau di Kelurahan Bandar Jaya yaitu melalui kegiatan sosial dan keagamaan yang dilaksanakan bergrup atau berkelompok. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Solidaritas Sosial Masyarakat Perantau Minangkabau Yang Merantau di Kelurahan Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Bagaimana Keagamaan Masyarakat Perantau Minangkabau Yang Merantau di Kelurahan Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi, kemudian teknik pengolahan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau Perantau di Kelurahan Bandar Jaya memiliki rasa solidaritas yang tinggi, kepercayaan yang sama, tujuan yang sama dan kesetiakawanan dengan membentuk kelompok perantau Minangkabau melaksanakan kegiatan sosial berupa gotong-royong, kerjabakti, bakti sosial dengan bekerjasama dengan Rumah Sakit, serta kegiatan keagamaan yaitu pengajian, yasinan, penyembelihan hewan kurban, shalat idul fitri, memperingati hari besar islam seperti maulid nabi, isra‟mi‟raj, idul fitri, dan idul adha, serta kegiatan ramadhan shalat tarawih, tadarus, berbuka bersama, serta kajian-kajian selama ramadhan. Beragam kegiatan tersebut dilaksanakan secara bergrup atau berkelompok dengan kepercayaan dan kerjasama yang tinggi demi mencapai kepentingan dan tujuan bersama. Dari kegiatan-kegiatan sosial maupun keagamaan maka terbentuknya solidaritas sosial antar masyarakat perantau yakni solidaritas sosial mekanik yaitu memiliki tujuan, kepercayaan dan perasaan yang dialami bersama, kesamaan identitas sebagai masyarakat Minangkabau, perasaan senasib sebagai perantau, kesamaan tempat tinggal di perantauan. Kata Kunci: Solidaritas Sosial, Keagamaan, Perantau Minangkabau. ABSTRACT The Minangkabau people have a tradition of migrating, migrating is leaving their hometown or area of origin to another area to seek knowledge and try their luck by trading and other businesses without forgetting their hometown. Minangkabau customary law stipulates that inheritance of inheritance is not intended for men but for daughters, therefore encouraging Minangkabau men to emigrate. The majority of Minangkabau people have migrated to urban areas, one of which is in Bandar Jaya Village, Terbanggi Besar District, Central Lampung Regency, which has a strategic area. With the large number of migrants in the Bandar Jaya Subdistrict area, it encourages the community to form migrant Minangkabau community groups. Within community groups, community social solidarity is formed because of the feeling of the same fate, the same area of origin, place of residence, goals, and solidarity. The author is interested in studying and researching the Social and Religious Solidarity of migrant communities, and what forms social solidarity of migrant communities in Bandar Jaya Subdistrict, namely through social and religious activities carried out in groups or groups. The formulation of the problem in this research is: How is the Social Solidarity of the Minangkabau Migrant Community Who Migrate in Bandar Jaya Village, Terbanggi Besar District, Central Lampung Regency, How is the Religious Affairs of the Minangkabau Migrant Community in Bandar Jaya Village, Terbanggi Besar District, Central Lampung Regency. This research uses field research. The approach to this research uses a sociological approach. The data collection techniques used in this research are observation, interviews and documentation, then data processing techniques, data reduction, data presentation, and drawing conclusions or data verification. The results of this research show that the Migrant Minangkabau community in Bandar Jaya Subdistrict has a high sense of solidarity, the same beliefs, the same goals and solidarity by forming a group of Minangkabau nomads carrying out social activities in the form of mutual cooperation, community service, social service in collaboration with the Hospital. , as well as religious activities, namely recitation, yasinan, slaughtering sacrificial animals, Eid al-Fitr prayers, commemorating Islamic holidays such as the Prophet's birthday, Isra'mi'raj, Eid al-Fitr, and Eid al-Adha, as well as Ramadan activities, tarawih prayers tadarus, breaking the fast together, and studies during Ramadan. These various activities are carried out in groups or groups with high levels of trust and cooperation in order to achieve common interests and goals. From social and religious activities, social solidarity is formed between migrant communities, namely mechanical social solidarity, namely having shared goals, beliefs and feelings, a common identity as Minangkabau people, a feeling of the same fate as migrants, a common place to live overseas. Keywords: Social Solidarity, Religion, Minangkabau Migrants.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Sosiologi Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Dec 2023 07:28
Last Modified: 08 Dec 2023 07:28
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31431

Actions (login required)

View Item View Item