TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TERHADAP KRITERIA MUSTAHIK ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ SADAQAH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) (Studi Pada LAZISMU Wilayah Lampung)

M., Rafli (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TERHADAP KRITERIA MUSTAHIK ZAKAT LEMBAGA AMIL ZAKAT INFAQ SADAQAH MUHAMMADIYAH (LAZISMU) (Studi Pada LAZISMU Wilayah Lampung). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Menurut UU No. 23 tahun 2011 mengenai pengelolaan zakat, menjelaskan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) adalah organisasi yang memiliki hak dalam hal pengelolaan zakat. Salah satu lembaga LAZISMU di Kota Bandar Lampung juga melaksanakan/mengelola zakat. LAZISMU (Lembaga Amil Zakat, Infaq, Shadaqah Muhammadiyah) Kota Bandar Lampung merupakan lembaga bertahkim pada pemberdayaan masyarakat dengan cara memberdayakan secara insentif dana zakat, infak, wakaf serta Dana kerja sama lain untuk individu, organisasi, dan fasilitas lain. Sebagaimana telah dibentuk Undang-undang baru pada tahun 2015 tentang pedoman pemberian izin pembentukan Lembaga Amil Zakat selain BAZNAS dan UPZ. Hal ini dilakukan guna memberikan pemahaman bahwa lembaga amil zakat perlu terlibat dalam mengatasi kemiskinan. Dengan demikian, penunaian zakat bukan hanya berkenaan dengan konteks keagamaan saja, tetapi berkaitan dengan cita-cita bangsa yakni membangun kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur. Menariknya, LAZISMU memberikan kriteria-kriteria baruyang menjelaskan tentang apa itu asnaf yang masih jarang ditemukan di lembaga amil zakat lainnya. Rumusan masalah penelitian adalah bagaimana LAZISMU menetapkan kriteria Mustahik zakat dan bagaimana tinjauan hukum ekonomi syari’ah terhadap kriteria Mustahik zakat LAZISMU. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui LAZISMU menetapkan kriteria Mustahik zakat dan untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi syari’ah terhadap kriteria Mustahik zakat LAZISMU. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), yaitu riset yang bersumber langsung pada lembaga amil zakat islam muhamadiyyah (LAZISMU) dengan menggunakan metode wawancara (interview) yang dilakukan dengari cara tanya jawab dengan responden dan dokumentasi yang diperoleh dari buku-buku, dokumen atau arsip yang menunjang penelitian. iii Hasil penelitian menyatakan bahwa dalam menentukan kriteria mustahik zakat, LAZISMU menggunakan al-Taubah ayat 60 sebagai landasan utama dalam penetapan kriteria tersebut. Namun selain itu, LAZISMU juga menentukan kriteria tersebut berdasarkan kategori pengelompokan sosial masyarakat yang ditinjau dari aspek kehidupan sehari-hari dan jika ditinjau berdasarkan hukum ekonomi syariah maka penetapan kriteria zakat LAZISMU dapat dikatakan sudah sepenuhnya sesuai dengan syariat islam dimana dalam penetapan mustahik zakat tersebut melibatkan asnaf yang ditetapkan oleh syariat islam diantaranya yaitu fakir, miskin dan fi sabillillah. Kriteria disetiap golongan pun sudah sangat sesuai dengan syariat islam sehingga tidak ada sesuatu yang janggal sehingga patut untuk diperdebatkan. Kata Kunci: Zakat, Mustahik, Lazismu

Actions (login required)

View Item