MAKNA TRADISI MANGULOSI PADA PERNIKAHAN KOMUNITAS BATAK TOBA (di Desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampumg Selatan)

Harahap, Nanda Fitri Herliani (2018) MAKNA TRADISI MANGULOSI PADA PERNIKAHAN KOMUNITAS BATAK TOBA (di Desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampumg Selatan). Undergraduate thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_NANDA.pdf] PDF
Download (6MB)

Abstract

Batak Toba dikenal sebagai suku yang sangat setia dalam melaksanakan upacara adat atau tradisi-tradisi dalam berbagai kegiatan sedari dulu. Bagi masyarakat Toba, adat adalah bagian dari kebudayaan masyarakat Batak untuk mempertinggi kualitas hidup mereka dan merupakan identitas kebudayaannya. Komunitas Batak Toba di desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan masih melaksanakan Tradisi mangulosi, karna menurut kepercayaan mereka tradisi ini membawa pengaruh didalam kehidupan berumahtangga. Tradisi Mangulosi ini diartikan sebagai pemberian kasih sayang, do’a, kehangatan dan restu dari kedua orangtua. Maka dari itu Komunitas Batak Toba di desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung selatan selalu melaksanakan tradisi Mangulosi. Rumusan masalah dalam penelitian ini : Apa makna tradisi mangulosi pada pernikahan Batak Toba; bagaimana pelaksanaan mangulosi; Dan mengapa komunitas Batak Toba masih mempertahankan pelaksanaan upacara mangulosi; Peneliti ini menggunakan pendekatan antropologi dan sosiologi agama. Peneliti menggunakan pendekatan antropologi untuk melihat kebudayaan suku Batak Toba dan pendekatan sosiologi agama yang timbul dari keyakinannya dan analisa data menggunakan analisa metode kualitatif. Dalam menggali data menggunakan metode observasi, wawancara, serta dokumentasi dengan menggunakan tehnik pengumpulan data dengan snowball. Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa Mangulosi merupakan Tradisi nenek moyang yang dilakukan secara turun-temurun dalam rangka pelaksanaan upacara adat pernikahan komunitas Batak Toba di desa Kampung Jering Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan. Tradisi tersebut dimulai setelah selesainya pemberkatan pernikahan digereja. Kemudian sebelum ketahap Mangulosi, acara ini dimulai dengan penyambutan dari kedua belah pihak utusan atau dengan juru bicara semarga yang disebut dengan (Raja Parhata), penyambutan ini dilakukan dengan menggunakan bahasa Batak Toba yang berisi ucapan penyambutan keluarga pihak pria dan ucapan terimakasih dari pihak wanita kepada pihak pria karna sudah diterima dengan penuh kehormatan dan kebahagiaan, lalu pembagian jambar yaitu pembagian daging yang diserahkan keluarga pria yang diberikan kepada pihak wanita sebagai tanda penghormatan keluarga pria kepada pengantin wanita, Kemudian acara inti yaitu Mangulosi, yaitu pemberian ulos atau kain yang diberikan oleh orangtua kepada anak yang diartikan sebagai Makna kasih sayang orangtua terhadap anak dan diberikannya restu kepada kedua pengantin.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: ADMINLIB PERPUSTAKAAN
Date Deposited: 31 Jan 2018 02:51
Last Modified: 31 Jan 2018 02:51
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/3113

Actions (login required)

View Item View Item