PANDANGAN HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DAN ANAK DARI CERAI GUGAT KARENA PELANGGARAN TA'LIK TALAK (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang)

Gilang, Saputro (2023) PANDANGAN HAKIM TERHADAP HAK ISTRI DAN ANAK DARI CERAI GUGAT KARENA PELANGGARAN TA'LIK TALAK (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kelas 1A Tanjung Karang). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI GILANG SAPUTRO.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Cerai Gugat ialah perceraian yang terjadi karena salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau karena hal lain di luar kemampuannya. Dalam hal tersebut dapat dikatakan atau disebut mafqud. Hal tersebut tercantum dalam alasan perceraian pasal 39 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Jo pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah bagaimana hak istri dan anak dari perkara cerai gugat gaib Pengadilan Agama kelas 1A Tanjung Karang dan bagaimana pandangan hukum islam terhadap hak istri dan anak dari perkara cerai gugat gaib Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan deskriptif analisis. Data penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk mendeskripsikan masalah yang ada. Kemudian data menggambarkan hasil penelitian secara sistematis dari hasil wawancara dan dokumentasi kemudian peneliti memberikan pemecahan persoalan dengan teori bersifat umum. Hasil dari penelitian ini berkesimpulan bahwa hak-hak istri serta anak dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 pasal 41 mewajibkan bekas suami memberikan biaya penghidupan yang berupa nafkah pasca perceraian namun istri tidak mendapatkan hak tersebut dikarenakan sebab suami gaib meninggalkan istri selama bertahun�tahun dan istri pun tidak mengetahui keberadaan suami nya dimana jelas istri otomatis tidak mendapat hak tersebut. Dan menurut pandangan islam perceraian karena suami gaib berlaku baginya talak ba'in sughra perceraian yang disebabkan suami gaib bisa dijadikan alasan perceraian tetapi dalam kacamata fiqih alasan tersebut belum bisa dijadikan alasan terjadinya perceraian sampai jelas datangnya kabar tentang hidup dan matinya atau keberadaanya. Keyword : Hak istri dan anak, Cerai Gugat, Pengadilan Agama

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Nov 2023 03:57
Last Modified: 08 Nov 2023 03:57
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/31012

Actions (login required)

View Item View Item