PERKEMBANGAN LITERATUR FILSAFAT ISLAM DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME

Fajri, Habibi (2023) PERKEMBANGAN LITERATUR FILSAFAT ISLAM DI INDONESIA DALAM PERSPEKTIF POSTMODERNISME. Masters thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (4MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Keilmuan Filsafat Islam di Indonesia tergolong masih sangat muda, dimana bidang ini baru diperkenalkan pada dunia akademik di Indonesia pada tahun 1970-an. Nama Harun Nasution dianggap sebagai tokoh yang telah memperkenalkan Filsafat Islam lewat bukunya yang berjudul Falsafat dan Mistisisme dalam Islam. Perkembangan pemikiran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan dalam berbagai hal, tentunya hal itu tidak lepas dari keinginan manusia yang selalu menginginkan sebuah perubahan karena bertambahnya persoalan dan juga kebutuhan. Demikian juga dalam hal ilmu pengetahuan tentunya selalu mengalami perkembangan dari tahun ketahun ataupun dari abad ke abad. Amin Abdullah, sebagai salah satu tokoh filsafat Islam di Indonesia, melakukan ijtihad bagaimana pemikiran Islam menjadi dinamis dan visioner. Berbagai teori-teori dari para filosof barat maupun Islam kontemporer mempengaruhi berbagai gagasan yang ia gulirkan. Sala satu gagasan yang diuraikan adalah Postmodernisme. Dilihat dari peristilahan, jelas tampak peristilahan tersebut erat kaitanya dengan khazanah filsafat. Dalam bukunya “Falsafah Kalam Di Era Postmodernisme”, Amin Abdullah melahirkan postmodernisme dalam tiga perspektif utama, yakni: dekonstruksi, relative, dan pluralitas. Penelitian ini difokuskan dalam bagaimana perkembangan literatur filsafat Islam di Indonesia ditinjau dari perspektip Postodernisme Amin Abdullah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan data Pustaka. Berdasarkan jenis penelitian tersebut, penelitian ini bersifat deskriptif yang dilakukan melalui penelusuran dan telaah terhadap karya�karya ilmiah, baik yang tertuang dalam buku, jurnal, serta berbagai media yang mengulas topik filsafat Islam khusunya di Indonesia. Secara garis besar, penelitian ini dilakukan melalui dua tahap, yaitu; pertama, tahap pengumpulan data; dan kedua, tahap pengolahan dan analisis data dengan metode analisa tertentu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dimana penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Dari pandangan tersebut, didapati dua kesimpulan utama; Pertama, literatur filsafat Islam di Indonesia semakin terus berkembang dengan berbagai tema-tema yang semakin variatif hasil karya penulis di Indoneisa. Adapun tema�tema tersebut menunjukan adanya karakteristik dekonstruksi, relative, dan pluralitas yang merupakan bagian dari postmodernisme Amin Abdullah. Kedua, penerbitan beragam literatur tersebut telah membawa pengaruh pada ruang lingkup dan model kajian filsafat Islam di Indonesia. Di ranah kajian pemikiran filsuf Muslim perluasan terjadi ke arah studi yang lebih mendalam tentang pemikiran seorang filsuf Muslim. Namun, berkaitan dengan teman tokoh masih belum terlihat adanya unsur postmodernsisme lokalitas. Dimana tokoh-tokoh filsafat Islam yang dikaji masih berkaitan dengan tokoh filsafat utama dalam sejarah awal filsafat islam. Key words: filsafat islam, postmoderisme, literatur filsafat. ABSTRACT Islamic philosophy scholarship in Indonesia is still relatively young, where this field was only introduced to the academic world in Indonesia in the 1970s. The name Harun Nasution is considered to be a figure who introduced Islamic philosophy through his book entitled Philosophy and Mysticism in Islam. The development of thought from time to time continues to change in various ways, of course this cannot be separated from the desire of humans who always want change because of increasing problems and needs. Likewise, in terms of science, of course it always experiences developments from year to year or from century to century. Amin Abdullah, as one of the figures of Islamic philosophy in Indonesia, carried out ijtihad on how Islamic thought became dynamic and visionary. Various theories from contemporary Western and Islamic philosophers influenced the various ideas he put forward. One of the ideas outlined is Postmodernism. Judging from the terminology, it is clear that this terminology is closely related to the treasures of philosophy. In his book "Kalam Philosophy in the Era of Postmodernism", Amin Abdullah gave birth to postmodernism in three main perspectives, namely: deconstruction, relative, and plurality. This research focuses on how the development of Islamic philosophical literature in Indonesia is viewed from the perspective of Amin Abdullah's Postmodernism. This research was carried out using a type of library research, namely a series of activities related to library data collection methods. Based on this type of research, this research is descriptive in nature which was carried out through searching and reviewing scientific works, both those contained in books, journals and various media that discuss the topic of Islamic philosophy, especially in Indonesia. In general, this research was carried out in two stages, namely; first, data collection stage; and second, the data processing and analysis stage using certain analysis methods. The approach used is a qualitative approach, where research is aimed at describing and analyzing phenomena, events, social activities, attitudes, beliefs, perceptions, thoughts of people individually and in groups. From this view, two main conclusions are found; First, Islamic philosophical literature in Indonesia continues to develop with increasingly varied themes resulting from the work of writers in Indonesia. These themes show the characteristics of deconstruction, relativeness and plurality which are part of Amin Abdullah's postmodernism. Second, the publication of this variety of literature has had an influence on the scope and model of Islamic philosophical studies in Indonesia. In the realm of studying the thinking of Muslim philosophers, expansion occurs towards a more in-depth study of the thinking of a Muslim philosopher. However, in relation to the character's friends, there is still no visible element of local postmodernism. Where the Islamic philosophical figures studied are still related to the main philosophical figures in the early history of Islamic philosophy. Key words: Islamic philosophy, postmodernism, philosophical literature

Actions (login required)

View Item