KONSEP KESETARAAN PASANGAN (KAFA’AH) DALAM PERKAWINAN (Studi Pada Masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan)

Tomi, Septiadi (2023) KONSEP KESETARAAN PASANGAN (KAFA’AH) DALAM PERKAWINAN (Studi Pada Masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (9MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (9MB)

Abstract

ABSTRAK Pemilihan pasangan harus didasari dengan memilih calon pasangan yang tepat dan sesuai dengan kepribadian individu, berdasarkan suatu pemikiran bahwa seseorang akan memilih pasangan yang dapat melengkapi kebutuhan yang diperlukan. Akan tetapi memilih pasangan juga harus sesuai dengan syariat ajaran Islam yakni memiliki ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Telah timbul pemahaman di masyarakat bahwa orang yang baik akan mendapatkan pasangan yang baik pula sedangkan orang yang buruk akan mendapatkan pasangan yang buruk pula, karena pasangan kita adalah cerminan diri kita sendiri. Inilah sebabnya dalam pemilihan pasangan calon suami atau istri terdapat istilah kafa’ah atau kufu. Kafa’ah adalah keseimbangan atau keserasian antara calon suami dan istri sehingga masing-masing calon suami dan istri tidak merasa berat untuk melangsungkan perkawinan. Kafa’ah adalah salah satu syarat dalam menentukan pasangan agar tercipta keluarga harmonis dan sakinah. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : 1.Bagaimana konsep kesetaran pasangan masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar. 2. Bagaimana konsep kesetaran pasangan masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar dalam perspektif hukum Islam. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan memahami praktik kesetaran pasangan masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar, serta untuk mengetahui dan memahami praktik kesetaran pasangan masyarakat Desa Haduyang Kecamatan Natar dalam perspektif hukum Islam. Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden atau objek data yang di analisis. Berdasarkan penelitian maka, dapat ditarik kesimpulan: 1.Praktik kesetaraan pada masyarakat Desa Haduyang telah menerapkan beberapa ketentuan kafa’ah atau kesataraan dalam pernikahan. Namun, dalam prakteknya tidak dilakukan secara menyeluruh. Masyarakat Desa Haduyang hanya memandang keserasiannya dari segi kepribadian masing-masing pasangan dan agama. 2.Praktik kesetaraan pasangan pada masyarakat Desa Haduyang menurut perspektif hukum Islam telah sesuai dengan unsur dan kriteria kafa’ah yang di syariatkan, meskipun kurang maksimal. Islam telah menganjurkan bahwa setiap pasangan suami istri harus se-kufu’ atau sepadan terutama dalam urusan agama, namun patut dipertimbangkan pula kesataraan dalam paras, nasab, profesi, ataupun kedudukan status sosial dan harta kekayaanya. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah kesenjangan sosial dan memudahkan komunikasi diantara keduanya guna membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah,warohmah. Kata kunci : Kesataraan Pasangan, Kafa’ah iii ABSTRACT Selection of a partner must be based on choosing the right prospective partner and in accordance with the individual's personality, based on the idea that a person will choose a partner who can fulfill the necessary needs. However, choosing a partner must also be in accordance with Islamic teachings, namely having piety and faith in Allah SWT. An understanding has emerged in society that good people will get good partners, while bad people will get bad partners, because our partners are a reflection of ourselves. This is why in selecting a prospective husband or wife there is the term kafa'ah or kufu. Kafa'ah is a balance or harmony between the prospective husband and wife so that each prospective husband and wife do not find it difficult to get married. Kafa'ah is one of the conditions in determining a partner in order to create a harmonious and sakinah family. The problem formulation of this research is: 1. What is the concept of equality between couples in Haduyang Village, Natar District. 2. What is the concept of equality between couples in Haduyang Village, Natar District from the perspective of Islamic law. The aim of this research is to find out and understand the practice of equality between couples in Haduyang Village, Natar District, as well as to know and understand the practice of equality between couples in Haduyang Village, Natar District from the perspective of Islamic law. This research is included in field research which is descriptive qualitative in nature. The data source used in this research is primary data, namely data obtained directly from respondents or data objects being analyzed. Based on the research, conclusions can be drawn: 1. The practice of equality in the Haduyang Village community has implemented several provisions of kafa'ah or equality in marriage. However, in practice it is not carried out thoroughly. The people of Haduyang Village only view compatibility in terms of each partner's personality and religion. 2. The practice of equality between partners in the Haduyang Village community, according to the perspective of Islamic law, is in accordance with the elements and criteria of kafa'ah prescribed by the Shari'a, although it is not optimal. Islam has recommended that every married couple must be as kufu' or equal, especially in matters of religion, but equality should also be considered in terms of appearance, lineage, profession, or social status and wealth. This aims to prevent social inequality and facilitate communication between the two in order to build a sakinah, mawaddah, warohmah household. Keywords: Couple Equality, Kafa'ah

Actions (login required)

View Item