MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF KH. HASYIM MUZADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBERAGAMAN DI INDONESIA

Maman, Kolaludin (2023) MODERASI BERAGAMA PERSPEKTIF KH. HASYIM MUZADI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEBERAGAMAN DI INDONESIA. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI_PERPUS.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI_FULL.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Memahami tentang konsep moderasi beragama menjadi sangat penting dengan tujuan untuk menghindari sikap ekstremisme dan radikalisme, karena dengan sikap tersebut akan mendorong kepada sikap beragama yang seimbang antara eksklusif (pengamalan agama sendiri) dan inkulsif ( penghormatan keagamaan orang lain yang memiliki keyakinan yang berbeda). Permasalahan mengenai moderasi beragama bukan hanya permasalahan individual saja melainkan permasalahan atau kepentingan umat, Negara dan masyarakat. Dalam penelitian ini penulis memfokuskan pada pemikiran KH. Hasyim Muzadi mengenai konsep moderasi beragama. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan bentuk penelitian kepustakaan ( library research ). Sumber data utamanya yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah buku bunga rampai pemikiran dan aksi KH. Hasyim Muzadi tentang Islam Rahmatan Lil’alamin, Islam yang mengayomi, dan Biografi KH. Hasyim Muzadi. Sumber data sekunder berupa jurnal, buku-buku, serta sumber lainnya yang berkaitan dengan konsep moderasi beragama. Kemudian teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis isi (content analysis) . Setelah dianalisis, dalam penelitian karya ilmiah ini peneliti menyimpulkan beberapa hal, yakni : Pertama, Moderasi beragama merupakan jalan terang dan pendorong agar terhindar dari sikap ekstrem berlebihan dan fanatik dalam beragama. sehingga kehadiran moderasi beragama ini adalah kunci untuk menciptakan kehidupan yang rukun dan damai diteng . Kedua, konsep moderasi beragama yang disampaikan oleh KH. Hasyim Muzadi tidak jauh dari konsep wasathiyah yaitu Islam rahmatan lil’alamin. Ketiga, pendekatan yang digunakan oleh KH. Hasyim Muzadi dalam menerapkan konsep moderasi Bergama ini dengan fiqh ad-dakwah, fiqh al-ahkam, dan fiqh as-siyasah. Keempat, nilai-nilai dalam konsep moderasi beragama disini adalah konsep tasamuh (toleransi), tawazun (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan tegas), musawah (egaliter), tasyawur (dialog), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan yang prioritas), tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif), ta’arruf (saling mengenal), tarahum dan ta’awun (berkasih sayang dan saling menolong). Moderasi beragama hadir dari sikap keagamaan yang mengedepankan keseimbangan karena menjunjung tinggi nilai�nilai keberagaman dalam menciptakan hubungan yang harmonis di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam keberagaman masayarakat Indonesia, moderasi beragama bisa jadi bukan pilihan, melainkan keharusan. Dengan cara inilah masing-masing umat beragama dapat memperlakukan orang lain secara terhormat, menerima perbedaan, serta hidup bersama dalam damai dan harmoni. Pendekatan moderasi beragama merupakan pilihan alternatif yang tepat dalam mencegah perkembangan gerakan radikalisme dan fundamentalisme. Dalam konteks ini moderasi beragama bukan dimaknai sebagai upaya memoderasi ajaran agama. namun moderasi yang dimaksudkan di sini menekankan pada pemahaman keagamaan yang diekspresikan oleh masing�masing pemeluknya, inilah yang kemudian penting dipahami dalam menyeimbangkan ekspresi keagamaan. Kata Kunci : Moderasi Beragama, KH. Hasyim Muzadi, Keberagaman, Indonesia. ABSTRACT Understanding the concept of religious moderation is very important with the aim of avoiding attitudes of extremism and radicalism, because this attitude will encourage a balanced religious attitude between exclusive (practice of one's own religion) and inclusive (respect for the religion of other people who have different beliefs). Problems regarding religious moderation are not only individual problems but problems or interests of the people, the State and society. In this research the author focuses on the thoughts of KH. Hasyim Muzadi regarding the concept of religious moderation. The research method used in this research is a qualitative method in the form of library research. The main data sources used are primary and secondary data. Primary data is an anthology book of KH's thoughts and actions. Hasyim Muzadi about Islam rahmatan lil'alamin, nurturing Islam, and the biography of KH. Hasyim Muzadi. Secondary data sources include journals, books and other sources related to the concept of religious moderation. Then the technical data analysis used in this research uses the content analysis method. After analysis, in this scientific work the researcher concluded several things, namely: First, religious moderation is a clear and encouraging way to avoid excessive and fanatical extreme attitudes in religion. So the presence of religious moderation is the key to creating a harmonious and peaceful life in the Middle East. Second, the concept of religious moderation presented by KH. Hasyim Muzadi is not far from the concept of wasathiyah, namely Islam rahmatan lil'alamin. Third, the approach used by KH. Hasyim Muzadi applies the concept of Bergama moderation with fiqh ad-dawah, fiqh al-ahkam, and fiqh as-siyasah. Fourth, the values in the concept of religious moderation here are the concepts of tasamuh (tolerance), tawazun (balance), i'tidal (straight and firm), musawah (egalitarian), tasyawur (dialogue), ishlah (reform), aulawiyah (putting things first). priority), tathawwur wa ibtikar (dynamic and innovative), ta'arruf (getting to know each other), tarahum and ta'awun (loving each other and helping each other). Religious moderation comes from a religious attitude that prioritizes balance because it upholds the values of diversity in creating harmonious relationships in the midst of national and state life. In the diversity of Indonesian society, religious moderation may not be an option, but a necessity. In this way, each religious community can treat other people with respect, accept differences, and live together in peace and harmony. The religious moderation approach is the right alternative choice in preventing the development of radicalism and fundamentalism movements. In this context, religious moderation is not interpreted as an effort to moderate religious teachings. However, the moderation intended here emphasizes the religious understanding expressed by each adherent, this is what is then important to understand in balancing religious expression. Keywords: Religious Moderation, KH. Hasyim Muzadi, Diversity, Indonesia.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 09 Oct 2023 07:13
Last Modified: 09 Oct 2023 07:13
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/30587

Actions (login required)

View Item View Item