KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI TIYUH PENUMANGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT

LISA, ANDRIYANI (2023) KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA DALAM MENANGANI KENAKALAN REMAJA DI TIYUH PENUMANGAN KECAMATAN TULANG BAWANG TENGAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Komunikasi Interpersonal yang dilakukan Orang Tua terhadap Anak Remajanya dalam upaya menangani Kenakalan Remaja. Penelitian ini adalah penelitian Studi Ilmu Komunikasi dengan mengamati bagaimana bentuk komunikasi interpersonal orang tua Tiyuh Penumangan dalam menangani kenakalan remaja dan apa saja faktor Pendukung dan Penghambat dalam Komunikasi Interpersonal yang dilakukan Orang Tua dalam menangani Kenakalan Remaja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan teknik pengumpulan data dalam skripsi ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Sumber data primer diantaranya adalah orang tua dan remaja Tiyuh Penumangan yang diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi yang dilakukan orang tua kepada anak remajanya dalam upaya menangani kenakalan remaja di Tiyuh Penumangan ialah dengan bentuk komunikasi diadik, dimana komunikasi dilakukan dalam bentuk percakapan atau dialog singkat, komunikasi atau interaksi intim, dan komunikasi dalam bentuk wawancara serta evaluasi dari Ibu kepada anak remajanya dan juga ayah kepada anak remaja. Selain itu, komunikasi dalam bentuk kelompok kecil juga ternyata sering dilakukan oleh orang tua (ayah dan ibu) kepada anak remajanya sebagai bentuk upaya orang tua merubah sikap dan perilaku anak remaja yang telah berperilaku melanggar norma bahkan syariat Islam atau dalam arti tergolong pada kenakalan remaja. Adapun kenakalan remaja yang dimaksudkan seperti anak remaja yang melawan statusnya sebagai anak dengan tidak mendengarkan nasehat dan perintah orang tua, selain itu melanggar statusnya sebagai pelajar dengan merusak kepercayaan orang tua dengan membolos karena memfungsikan HP pemberian orang tua di sekolah untuk bermain dan menonton. Bukan hanya itu, faktor-faktor pendukung yang menjadi hal dan alasan keberhasilan dari komunikasi yang berlangsung ialah karena adanya kredibilitas/ kewibawaan orang iii tua dalam berkomunikasi, sikap bersahabatnya orang tua atau menyetarakan, dan juga dari cara serta bahasa yang digunakan dalam menyampaikan mudah dipahami oleh anak remajanya. Sedangkan terkait dengan faktor penghambat komunikasi interpersonal yang dirasakan orang tua dalam berkomunikasi dengan anak remajanya ialah karena tidak berbukanya anak remaja kepada orang tua yang biasa disebabkan oleh perbedaan gendre dan tidak menyukai penyampaian orang tua dalam menasehati atau berkomunikasi, perhatian anak remaja tidak terlalu berfokus pada orang tuanya saat berkomunikasi, sudah terciptanya prasangka buruk diantara keduanya, dan juga tidak adanya kesetaraan yang menyebabkan komunikasi berlangsung satu arah. Katakunci : Komunikasi Interpersonal, Orang Tua, Kenakalan Remaja. iv ABSTRACT This study aims to describe the Interpersonal Communication that Parents do with their Teenagers in an effort to deal with Juvenile Delinquency. This research is a study of Communication Studies by observing how Tiyuh Penumangan's parents form of interpersonal communication in dealing with juvenile delinquency and what are the Supporting and Inhibiting factors in Interpersonal Communication carried out by Parents in dealing with Juvenile Delinquency. The method used in this study is a qualitative method, while the data collection technique in this thesis uses observation, interview and documentation techniques. Primary data sources include Tiyuh Penumangan's parents and adolescents who were taken based on the purposive sampling technique. The results of this study indicate that the communication made by parents to their teenagers in an effort to deal with juvenile delinquency in Tiyuh Penumangan is in the form of dyadic communication, where communication is carried out in the form of short conversations or dialogues, intimate communication or interactions, and communication in the form of interviews and evaluations of Mothers to their teenagers and also fathers to their teenagers. In addition, communication in the form of small groups is also often carried out by parents (fathers and mothers) with their adolescent children as a form of parents' efforts to change the attitudes and behavior of adolescents who have behaved in violation of norms and even Islamic law or in the sense that they belong to juvenile delinquency. As for juvenile delinquency, it is meant to be like a teenager who goes against his status as a child by not listening to the advice and orders of his parents, besides that he violates his status as a student by undermining the trust of parents by skipping school because he uses a cell phone given by his parents at school to play and watch. Not only that, the supporting factors that become things and reasons for the success of the communication that takes place are due to the credibility/authority of parents in communicating, the v friendly attitude of parents or equalizing it, and also from the way and language used in conveying that is easy for children to understand. his teens. Meanwhile, related to the inhibiting factors of interpersonal communication that parents feel in communicating with their teenagers is that teenagers do not open their mouths to their parents which is usually caused by gender differences and do not like the delivery of parents in advising or communicating, the attention of teenagers is not too focused on people parents when communicating, bad prejudice has been created between the two, and also the absence of equality which causes communication to take place in one direction. Keywords: Interpersonal Communication, Parents, Juvenile Delinquency.

Actions (login required)

View Item