MAKNA BATIL DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semiotika Roland Barthes)

Muhammad, Afif Khairullah (2023) MAKNA BATIL DALAM AL-QUR’AN (Kajian Semiotika Roland Barthes). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of SKRIPSI BAB 1 & BAB 5.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI FULL M. AFIF.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK Di kehidupan di era modern seperti sekarang, banyak orang-orang dengan menggunakan kedudukan pemimpin mereka dalam bermasyarakat dan di samping itu mereka menghalangi-halangi orang dari jalan yang benar dan mengelabui mata mereka dengan mencampuradukan yang hak dan yang bathil dan menampakan diri mereka seakan-akan mereka mengajak orang ke jalan yang baik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang bertujuan mendeskripsikan ayat-ayat tentang bathil dalam al-Qur‟an. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan melalui kajian kepustakaan (library reseach) dalam melakukan analisis ini peneliti hanya mengambil dari sisi objek surat At Taubah ayat 34. Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tafsir Tematik (Maudhu‟i) Makna bathil dalam kajian semiotika perspektif Roland Barthes, melalui pengembangan makna dari denotasi, konotasi, dan sampai kepada mitos Pemaknaan kata bathil dalam al-Qur‟an secara denotasi dan konotasi Roland Barthes menghasilkan, makna denotasi adalah al-Bathil adalah ungkapan atau pernyataan Allah Swt ketidakbenaran. dan konotasinya adalah Allah Swt mengungkapkan praktik tidak benar yang dilakukan mayoritas tokoh agama Yahudi dan Nasrani, yaitu mempergunakan agama sebagai alatnya sehingga mereka memakan harta umat manusia dengan cara yang bathil, mereka memiliki pajak dan upeti yang di ambil dari umatnnya untuk mempertahankan kepemimpinan mereka. Lalu mitos yang dihasilkan ayat 34 surat At-Taubah adalah pesan kepemimpinan yang zalim dari para ahli kitab dengan cara berbuat kecurangan, tokoh agama Yahudi dan Nashrani yang menyalahgunakan agama dan kedudukan mereka dalam rangka memperkaya diri, para tokoh agama ini disebut bathil (tidak benar) oleh Allah Swt, karena mereka terus memprovokasikan para pengikutnya dengan modus keagamaan dan pengaruh ketokohan mereka agar secara suka rela gemar menyerahkan harta kepada mereka. dan disebutkan pada syair dari oleh Ibnu Mubarak dalam bait syairnya: “tiada yang merusak agama kecuali para raja, orang�orang alim dan rahib Nasrani yang su‟ jahat” dan sudah dijelaskan mengenai prilaku buruk orang kafir yang mengingkari nikmat Allah swt, dan melakukan perbuatan yang bathil dengan menyembah berhala. Kata kunci: Kebatilan, Semiotika Roland Barthes.ABSTRACT In life in the modern era like now, many people use their leadership position in society and besides that they hinder people from the right path and deceive their eyes by mixing the right and the wrong and presenting themselves as if they invite people to the good path. This research is qualitative research, which aims to describe verses about falsehood in the Koran. Therefore, this research was carried out through a library research. In carrying out this analysis, the researcher only took the object side of the letter At Taubah verse 34. The method used in this research was the Thematic Tafsir (Maudhu'i) method. The meaning of falsehood in the semiotic study of Roland Barthes's perspective, through the development of meaning from denotation, connotation, and to myth. untruth. and the connotation is that Allah SWT revealed the incorrect practices carried out by the majority of Jewish and Christian religious figures, namely using religion as a tool so that they consume humanity's wealth in a false way, they have taxes and tribute taken from their congregation to maintain their leadership. Then the myth that is generated in verse 34 of Surah At-Taubah is a message of unjust leadership from the people of the book by committing fraud, Jewish and Christian religious figures who abuse their religion and position in order to enrich themselves, these religious figures are called false (not true). by Allah SWT, because they continue to provoke their followers with religious methods and the influence of their figures so that they willingly hand over their wealth to them. and it is mentioned in a poem by Ibn Mubarak in his verse: "no one destroys religion except kings, pious people and evil Christian monks" and it has been explained about the bad behavior of unbelievers who deny the blessings of Allah SWT, and commit acts who is false by worshiping idols. Keywords: Evil, Semiotics Roland Barthes.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 21 Sep 2023 07:00
Last Modified: 21 Sep 2023 07:00
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/30316

Actions (login required)

View Item View Item