TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP IMPLEMENTASI PASAL 256 AYAT 1 UNDANG – UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN TERKAIT SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (Studi di Polresta Bandar Lampung)

M, Rifki Ibramsyah (2023) TINJAUAN FIQH SIYASAH TERHADAP IMPLEMENTASI PASAL 256 AYAT 1 UNDANG – UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS ANGKUTAN JALAN TERKAIT SUKARELAWAN PENGATUR LALU LINTAS (Studi di Polresta Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (1MB)
[thumbnail of SKRIPSI M RIFKI IBRAMSYAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Kemacetan merupakan gejala konsekuensi logis dari bergesernya keseimbangan antara permintaan pelayanan pergerakan dan sediaannya. Gejala persoalan tersebut salah satu penyebabnya adalah adanya titik konflik dan perlambatan pada saat ada kendaraan yang melakukan putar balik pada fasilitas bukaan mediaan. Perilaku pengemudi kendaraan yang saling berebut sesama pengguna jalan, sikap ketidaksiplinan pengemudi kendaraan yang terkadang memperpendek jarak agar mudah menjangkau tujuan tanpa memperhatikan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan atau pengguna bukaan median yang lain. Praktik Sukarelawan pengatur lalu-lintas di Kota Bandar Lampung merupakan praktik pekerjaan untuk membantu memperlancar arus kendaraan. Dari pekerjaan tersebut mendapatkan Tips dari pengguna jalan. Sukarelawan Lalu lintas (SUPELTAS) bertugas untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan dari arah yang berlawanan agar dapat melakukan kendaraannya sehingga kendaraan lain bisa memutar arah. Supeltas juga bertugas memberi arahan atau intruksi kepada pengemudi kendaraan yang hendak berbelok. Adapun Rumusan masalah penelitian ini adalah : 1) bagaiamana implementasi pasal 256 ayat 1 undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang llu lintas angkutan jalan terkait sukarelawan pengatur lalu-lintas di Kota Bandar Lampung? 2) bagaimana tinjauan Fiqh Siyasah terhadap Implemntasi Pasal 256 ayat 1 undang undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas angkutan jalan terkait sukarelawan pengatur lalu-lintas di Kota Bandar Lampung? Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang menggali data dari lapangan, dengan wawancarai para narasumber. Adapun yang menjadi subjek penelitian di sini adalah petugas supeltas dan pengguna jalan yang menggunakan jasa. Sedangkan dalam pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek dari penelitian ini adalah Pelaksanaan Praktik sukarelawan pengatur lalu-lintas. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yakni metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah. Secara Umum Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik sukarelawan pengatur lalulintas di Bandar Lampung dalam pelaksanaanya sudah sesuai dengan prosudur dan bermaanfaat karna mereka membantu masyarakat dalam mengatur arus putar balik yang ada di Bandar Lampung. Secara Pandangan Fiqh Siyasah Pandangan fiqih siyasah Terhadap sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) dalam Teknis dan Pelaksanaannya Praktik Sukarelawan pengatur lalu lintas yang dilakukan di kecamatan kedaton (mulai dari korem 043 gatam sampai Putaran mall Boemi kedaton) Sudah sesuai Prosedur dan sudah sesuai dengan Fiqh Siyasah Tanfidziyyah yang ada dilapangan. Sukarelawan pengatur lalu lintas sebenarnya bermaanfaat karna mereka membantu masyarakat dalam mengatur arus putar balik yang ada dikecamatan kedaton. Kata Kunci : Fiqh Siyasah, Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009, Sukarelawan Pengatur Lalu-lintas (Supeltas). iii ABSTRACK Congestion is a trophy of a logical consequence of shifting the balance. between demand for movement services and supply. One of the causes of experiencing tonchut is the existence of conflict points and delays when a vehicle makes a U�turn at the median opening facility, the behavior of vehicle drivers who are fighting over fellow road users, the indiscipline attitude of vehicle drivers who sometimes shorten the distance so that they can easily reach their destination without regard to safety. and comfort of road users or other users of median openings. The practice of volunteer traffic control in the city of Bandar Lampung is a work practice to help smooth the flow of vehicles. From these work services, they receive money from road users Traffic Sakarelawan (SUPELTAS) tasked with giving signals to road users from the opposite direction so that they can move their vehicles so that other vehicles can turn around. Supeltas is also tasked with giving directions or instructions to drivers of vehicles that want to turn. The formulation of the research problem is 1) how is the implementation of Article 256 paragraph 1 of law number 22 of 2009 concerning volunteer traffic controllers at Kedaton City of Bandar Lampung, and 2) how is the Fiqh Siyasah review of the implementation of Article 256 paragraph 1 of law number 22 of the year 2009 concerning traffic control volunteers at the Kedaton City of Bandar Lampung. This research is a field research (field research), namely research that collects data from the field, by interviewing informants. The subjects of the research here are superintendent officers and road users who use services. Meanwhile, data collection was carried out using observation, interviews, and documentation. The object of this research is the implementation of the practice of traffic control volunteers. The data analysis method used in this study uses qualitative analysis, namely the research method used to examine natural conditions. In general, this research concludes that the practice of traffic control volunteers in Bandar Lampung in its implementation is in accordance with the procedures and is beneficial because they help the community in managing the U-turns in Bandar Lampung from the viewpoint of Fiqh Siyasah. In Technical and Implementation Practices Volunteers for traffic control conducted in the Kedaton sub-district (starting from the 043 Gatam Korem to Boemi Kedaton mall rounds) are in accordance with procedures and are in accordance with Figh Siyasah Tanfidiyyah in the field Traffic control volunteers are actually useful because they help the community in regulate the U-turn current in the Kedaton sub-district. Keywords: Fiqh Siyasah, Law Number 22 of 2019, Traffic Control Volunteer (Supeltas).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Siyasah (Hukum Tata Negara)
Divisions: Fakultas Syariah > Siyasah (Hukum Tata Negara)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 12 Sep 2023 03:16
Last Modified: 12 Sep 2023 03:16
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/30178

Actions (login required)

View Item View Item