TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG PRAKTIK AKAD MUKHABARAH (Studi Pada Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan)

AULIYA, NAZARI (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG PRAKTIK AKAD MUKHABARAH (Studi Pada Desa Gedung Agung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (5MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (13MB)

Abstract

ABSTRAK Islam menetapkan berbagai aturan kepada pemeluknya untuk mengadakan komunikasi dan interaksi antara sesama. Diantara aturan tersebut adalah praktik akad mukhābarah. Praktik akad mukhābarah merupakan suatu akad yang pada awalnya sudah dilakukan oleh masyarakat di desa Gedung Agung dalam mengelolah lahan. Praktik akad mukhābarah sering digunakan karena bibit dalam akad mukhābarah bersal dari penggarap. Dalam praktiknya, masyarakat yang melakukan perjanjian masih memperkiran hasil panen sehingga bagi hasil tersebut tidak jelas. Hal ini kemudian menjadi pertimbangan karena adanya beberapa masalah yang diakibatkan oleh praktik akad mukhābarah mulai dari perkiraan hasil panen yang tidak pernah di informasikan kepada pemilik lahan, pembagian hasil panen yang tidak sesuai, dan permaslahan praktik akad mukhābarah lainnya yang tidak bisa ditunaikan. Permasalahan yang diangkat pada skripsi ini adalah 1) Bagaimana Praktik Akad Mukhābarah yang dipraktikan di Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung? 2) Bagaimana Bagaimana Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Praktik Akad Mukhābarah yang Terjadi di Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian field research atau penelitian lapangan. Adapun tujuan penulisan dalam skripsi ini adalah : 1) Mengetahui Praktik Akad Mukhābarah yang dipraktikan di Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung. 2) Mengetahui Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Praktik Akad Mukhābarah yang Terjadi di Desa Gedung Agung Kecamatan Jati Agung. Berdasarkan penelitian penulis terkait Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Tentang Praktik Akad Mukhābarah, dapat penulis simpulkan bahwa Praktik Akad Mukhābarah di Desa Gedung Agung Kabupaten Lampung Selatan ini belum sesuai karena masih terdapat sengketa dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya ingkar janji dan sistem bagi hasil yang tidak sesuai dengan kesepakatan di awal akad/perjanjian yang dilakukan oleh pemilik dan penggarap lahan. Praktik akad Mukhābarah di Desa Gedung Agung Kabupaten Lampung Selatan belum sesuai dengan hukum ekonomi syariah meskipun dalam pelaksanaanya menganut prinsip tolong-menolong antara sesama manusia, akan tetapi masih terdapat sengketa dalam pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari adanya ingkar janji dan sistem bagi hasil yang tidak sesuai dengan kesepakatan di awal akad/perjanjian yang dilakukan pemilik dan penggarap lahan

Actions (login required)

View Item