TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG JUAL BELI DAGING KURBAN (STUDI PADA MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG)

MUHAMMAD, RIZZA SUWANDY (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TENTANG JUAL BELI DAGING KURBAN (STUDI PADA MASYARAKAT KELURAHAN WAY DADI BARU KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Agama Islam mengatur setiap segi kehidupan umatnya. Mengatur hubungan seseorang hamba dengan Tuhannya yang biasa disebut habluminallah dan mengatur pula hubungan dengan sesamanya yang biasa disebut dengan habluminannas. Pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain untuk memnuhi kebutuhannya selama hidup di dunia. Hubungan manusia sebagai makhluk sosial ini dikenal sebagai muamalah. Jual beli termasuk salah satu kegiatan mu’amalah yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Jual beli merupakan pertukaran sesuatu dengan sesuatu (yang lain). Kata lain dari Ba’i (jual beli) adalah al�tijarah yang berarti perdagangan. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini dalam pemenuhan kebutuhannya, tidak menutup kemungkinan seseorang itu akan melakukan kegiatan ekonomi untuk menambah penghasilan seperti halnya jual beli. Kurban disembahkan sebagai bentuk taqarrub pada Allah yaitu mendekatkan diri pada-Nya sehingga tidak boleh diperjualbelikan sama halnya dengan zakat. Jika harta zakat kita telah mencapai nishab (ukuran minimal dikeluarkan zakat) dan telah memenuhi haul (masa satu tahun), maka kita harus serahkan kepada orang yang menerima tanpa harus menjual padanya. Jika zakat tidak boleh demikian, maka begitu pula dengan Kurban karena sama-sama bentuk taqarrub pada Allah. Alasan lainnya lagi adalah kita tidak diperkenakan memberikan upah kepada jagal dan haul sembelihan Kurban. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana praktik jual beli daging Kurban pada masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Dan Bagaimana tinjauan hukum ekonomi syariah tentang praktik jual beli daging Kurban pada masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Bandar Lampung tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui tinjauan hukum ekonomi Syariah tentang praktik Jual Beli daging Kurban pada masyarakat Kelurahan Way Dadi Baru Kecamatan Sukarame Bandar Lampung. iii Sifat penelitian ini yaitu bersifat Deskriftif Analitis. Yang dimaksud dengan metode deskriftif adalah “suatu metode dalam meneliti suatu objek yang bertujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis dan objektif, mengenai fakta-fakta, sifat�sifat, ciri-ciri, serta hubungan diantara unsur-unsur yang ada suatu fenomena tertentu Hasil penelitian dalam skripsi ini adalah Tinjauan Hukum Islam terhadap Praktik Jual Beli Hewan Kurban di Kelurahan Way Dadi Baru menurut beberapa dalil hadist itu hukumnya mubah atau boleh hal ini karena penerima daging kurban yakni masyarakat tidak suka mengkonsumsi daging kurban terseabut sehingga daging kurban mereka jual kepada pedagang agar uang hasil penjualan tersebur dapat difungsikan dengan baik. Maka berdasarkan analisis yang telah penulis lakukan hukum jual beli tersebut ialah mubah/boleh. iv ABSTRACT Islam regulates every aspect of the life of its people. Regulates a servant's relationship with his God which is usually called habluminallah and also regulates relationships with others which is usually called habluminannas. Basically, humans are social beings who need each other to meet their needs while living in the world. This human relationship as a social being is known as muamalah. Buying and selling is one of the most important mu'amalah activities for human life. Buying and selling is an exchange of something for something (another). Another word for Ba'i (buying and selling) is al�tijarah which means trading. In line with current developments in meeting their needs, it is possible that someone will carry out economic activities to increase their income, such as buying and selling. Sacrifice is offered as a form of taqarrub to Allah, namely getting closer to Him so that it cannot be bought and sold, just like zakat. If our zakat assets have reached the nishab (the minimum amount of zakat issued) and have fulfilled the haul (one year period), then we must hand them over to the person who received them without having to sell them. If zakat cannot be like that, then so is the sacrifice because both are forms of taqarrub to Allah. Another reason is that we are not allowed to pay wages to the butcher and haul for the sacrifice. The problem in this research is how to practice buying and selling sacrificial meat in the community of Way Dadi Baru Village, Sukarame District, Bandar Lampung, and how to observe sharia economic law regarding the practice of buying and selling sacrificial meat in the community of Way Dadi Baru Village, Sukarame District, Bandar Lampung. The purpose of this research is to find out observations. Sharia economic law regarding the practice of buying and selling sacrificial meat in the people of the Way Dadi Baru Village, Sukarame District, Bandar Lampung. The nature of this research is Descriptive Analytical. What is meant by descriptive method is "a method of researching an object which aims to create a systematic and purposeful description, picture v or painting, regarding the facts, properties, characteristics and relationships between the elements that exist in a particular phenomenon. The results of the research in this thesis are an Islamic Law Review of the Practice of Buying and Selling Sacrificial Animals in Way Dadi Baru Village, according to several hadith arguments, the law is permissible or permissible, this is because the recipients of sacrificial meat, namely the community, do not like to consume sacrificial meat, so they sell the sacrificial meat to traders. so that the money from the sale can be used properly. So based on the analysis that the author has done, the law of buying and selling is mubah/permissible.

Actions (login required)

View Item