TINJAUAN FIQIH MUNAKAHAT TERHADAP CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TEMPERAMENTAL (Studi Putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA.Gsg)

DEWI, SETIO WATI (2023) TINJAUAN FIQIH MUNAKAHAT TERHADAP CERAI GUGAT AKIBAT SUAMI TEMPERAMENTAL (Studi Putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA.Gsg). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of COVER BAB 1 BAB 2 DAPUS.pdf] PDF
Download (4MB)
[thumbnail of DEWI FULL SKRIPSI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Perceraian dalam Fiqih Munakahat yaitu dikenal dengan istilah thalak dan khulu‟. Thalak merupakan perceraian yang inisiatifnya berasal dari suami, sedangkan Khulu‟ merupakan perceraian dengan inisiatif berasal dari isteri, dalam penelitian ini membahas mengenai putusan pengadilan mengenai cerai gugat yang dilakukan oleh seorang istri karena alasan suami memiliki sifat temperamental. Di dalam putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA. Gsg. Menariknya, putusan ini memuat banyak sekali alasan-alasan cerai salah satunya suami yang mempunyai sifat temperamental yang dimana alasan tersebut tidak tertuang dalam Kompilasi Hukum Islam, hukum positif indonesia maupun dalam fiqih munakahat. Masalah penelitian ini yaitu bagaimana pertimbangan Hakim terhadap cerai gugat akibat suami temperamental dan bagaimana tinjauan fiqh munakahat terhadap cerai gugat akibat suami temperamental pada Putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA.Gsg. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pertimbangan Hakim dan tinjauan fiqih munakahat terhadap cerai gugat akibat suami temperamental pada Putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA.Gsg. Dalam menjawab masalah tersebut digunakan metode penelitian kualitatif studi pustaka (library research) atau kepustakaan. Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi, yaitu dengan mencari dan menginventarisir beberapa tulisan yang relevan kemudian dipelajari, dipahami kemudian dianalisis. Adapun temuan penelitian ini dalam pertimbangan hakim alasan tergugat yang memiliki sifat temperamental, karena alasan tersebut tidak tertuang didalam Hukum positif indonesia maka para hakim tersebut menggolongkannya ke dalam alasan cerai gugat karena antara suami dan istri terus-menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang tidak ada harapan akan hidup rukun kembali. Dalam tinjauan fiqih munakahat, pada pertimbangan hakim perceraian yang gambarkan dalam putusan Nomor 97/Pdt.G/2023/PA.Gsg tidak bertentangan dengan pensyariatan perceraian dalam fiqih munakahat ataupun pensyariatan khulu‟ dalam Islam. isteri boleh mengkhulu‟ suami yang mempunyai sifat temperamental karena itu termasuk suami yang tidak memenuhi hak isteri yaitu hak immaterial berupa iv tidak diperlakukan dengan baik. Maka dari itu, tindakan para hakim yang memutuskan perceraian antara suami istri yang berperkara tersebut sesuai dengan fiqih munakahat yang lebih mengutamakan kemaslahatan dan menghindari kemudharatan yang akan ditimbulkan jika dikabulkan permohonan cerai gugat tersebut. Kata Kunci: Fiqih Munakahat, Cerai Gugat, Temperamental

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Divisions: Fakultas Syariah > Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah (Hukum Keluarga)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 30 Aug 2023 07:53
Last Modified: 30 Aug 2023 07:53
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/30016

Actions (login required)

View Item View Item