TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TERHADAP SISTEM BAGI HASIL ANTARA PEMILIK KAPAL DENGAN NELAYAN (Studi di Kampung Cungkeng Kota Bandar Lampung)

REZA, PANDU WIBOWO (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH TERHADAP SISTEM BAGI HASIL ANTARA PEMILIK KAPAL DENGAN NELAYAN (Studi di Kampung Cungkeng Kota Bandar Lampung). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK REZA.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Perjanjian kerja sama bagi hasil merupakan salah satu aktivitas bagi hasil yang dilakukan oleh masyarakat di Kampung Cungkeng Keluarahan Kota Karang Kota Bandar Lampung karena mayoritas masyarakatnya adalah nelayan, mereka mempunyai kemampuan dalam menangkap ikan di laut namun mereka tidak memiliki modal maka mereka melakukan kerjasma dengan sistem bagi hasil terhadap seseorang yang memiliki perahu, jaring dan modal. Dalam praktiknya juragan menyediakan perahu, jaring dan modal yang ia miliki kepada nelayan dengan perjanjian secara lisan dan tidak adanya perjanjian mengikat secara tertulis. Di Kampung Cungkeng, dimana nelayan yang melakukan kerja sama bagi hasil dengan pemilik kapal ikut menanggung biaya perbaikan perahu dan jaring apabila terjadi kerusakan dan setelah mendapatkan hasil tangkapan ikan di laut, nelayan menjual hasil tangkapan tersebut di TPI (Tempat Pelelangan Ikan), setelah menjual hasi tangkapan ikan, nelayan memberikan hasil berupa uang dengan pembagian 50% untuk juragan dan 50% untuk nelayan, Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan nelayan dan bagaimana tinjauan hukum ekonomi syari’ah terhadap sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan nelayan di Kampung Cungkeng Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik sistem bagi hasil dan mengetahui tinjauan hukum ekonomi syari’ah terhadap sistem bagi hasil antara pemilik kapal dengan nelayan di Kampung Cungkeng Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian berdasarkan pengambilan data-data dari obyek penelitian yang sebenarnya. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya yaitu menganalisa data dan mengambil kesimpulan dari data yang telah terkumpul. Menggunakan metode deskriptif normatif dengan cara pendekatan yang bertahap dan berlapis yang disesuaikan dengan kajian penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dan penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Berdasarkan hasil penelitian, praktik bagi hasil yang terjadi di Kampung Cungkeng Kelurahan Kota Karang Kota Bandar Lampung ialah kerja sama bagi hasil antara pemilik kapal dengan nelayan, dimana pemilik kapal menyediakan perahu, jaring dan modal sedangkan nelayan yang bekerja mencari ikan di laut ikut menanggung biaya perbaikan apabila ada kerusakan terhadap kapal dan jaring. Menurut hukum ekonomi syari’ah praktik di Kampung Cungkeng menggunakan sistem mudhrabah namun dalam praktiknya tidak sesuai dengan sistem mudharabah yang mana biaya pemeliharaan kapal dan jaring menjadi tanggung jawab bersama. Pembagian bagi hasil tangkapan ikan di bagi dua bagian yaitu 50% untuk pemilik kapal dan 50% untuk nelayan, dalam pembagian tersebut dapat merugikan salah satu pihak yaitu nelayan. Karena nelayan sudah bekerja mencari ikan dilaut dan ikut menanggung biaya pemeliharaa kapal dan jaring sedangkan pemilik kapal mendapatkan bagian yang sama, selain itu dapat mendatangkatan kemudharatannya dari pada kemaslahatannya. Kata kunci: Perjanjian Kerjsama, Sistem Bagi Hasil (Mudharabah).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 28 Aug 2023 03:43
Last Modified: 28 Aug 2023 03:43
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29947

Actions (login required)

View Item View Item