LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENANGANI KORBAN INSES DI UPTD PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK PROVINSI LAMPUNG

Muftihatul, Qoyimah (2023) LAYANAN KONSELING INDIVIDU DALAM MENANGANI KORBAN INSES DI UPTD PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK PROVINSI LAMPUNG. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of skripsi_MUFTIHATUL QOYIMAH.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK Hubungan seksual yang terjadi antara kerabat dekat,biasanya antara anggota keluarga atau disebut sebagai inses. Rumah yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk anak perempuan,sering kali justru menjadi lokasi yang paling aman bagi pelaku untuk menjalankan aksi berhubungan(inses). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis proses pelaksanaan layanan konseling individu yang diberikan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) di Provinsi Lampung dalam menangani korban inses. Inses merupakan tindakan kekerasan seksual yang melibatkan hubungan seksual antara anggota keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan konselor dan korban inses yang telah menerima layanan konseling individu. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik analisis reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sumber data dari penelitian ini yaitu 9 anak korban inses dan 1 orang konselor. Jadi keseluruhan data peneliti berjumlah 10 orang. Temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling individu yang diberikan oleh UPTD PPA di Provinsi Lampung melibatkan proses pendampingan dan pemulihan korban inses. Pelaksanaan layanan konseling individu tersebut dilakukan oleh konselor dengan menggunakan 3 tahapan : Tahap awal yang bertujuan untuk membantu klien merasa aman dan nyaman berbicara dengan konselor. Klien yang merupakan korban inses mungkin mengalami rasa takut, malu, atau merasa enggan untuk berbicara tentang pengalaman traumatis mereka. Tahap pertengahan bertujuan untuk melibatkan pemecahan masalah, refleksi, dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap aspek-aspek yang mendasari masalah yang dihadapi klien. Tahap akhir bertujuan untuk memfokuskan pada konsolidasi perubahan, pemantapan, dan persiapan klien untuk melanjutkan kehidupan yang lebih sehat dan membangun. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa melalui layanna konseling individu menunjukkan hasil anak korban inses sudah mampu meminimalisir rasa trauma yang dialami anak tersebut. Kata Kunci : Layanan Konseling Individu, Korban Inses iii ABSTRACT Sexual relationships that occur between close relatives, usually within family members, are known as incest. The home, which should be the safest place for young girls, often becomes the safest location for perpetrators to engage in incestuous acts. This research aims to explain and analyze the implementation process of individual counseling services provided by the Technical Implementation Unit of the Women and Child Protection Agency (UPTD PPA) in Lampung Province in addressing incest victims. Incest refers to acts of sexual violence involving sexual relationships between family members who have a kinship relationship. This research is a qualitative descriptive research. The research method used is a case study, by collecting data through interviews with counselors and incest victims who have received individual counseling services. The collected data were analyzed using a qualitative approach with data reduction analysis techniques, data presentation and drawing conclusions. Sources of data from this study were 9 child victims of incest and 1 counselor. So the total number of research data is 10 people. The research findings indicate that the individual counseling services provided by the UPTD PPA in Lampung Province involve the process of assisting and recovering incest victims. The implementation of individual counseling services is carried out by counselors using three stages: the initial stage aims to help clients feel safe and comfortable in talking to the counselor. Incest victims may experience fear, shame, or reluctance to discuss their traumatic experiences. The middle stage aims to involve problem-solving, reflection, and further examination of the underlying aspects of the issues faced by clients. The final stage aims to focus on consolidating changes, strengthening, and preparing clients to continue a healthier and more constructive life. The conclusion of this study is that through individual counseling, it is evident that incest victims have been able to minimize the trauma they have experienced. Keywords: Individual Counseling Services, Incest Victims

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Bimbingan Konseling Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi > Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 25 Aug 2023 07:04
Last Modified: 25 Aug 2023 07:04
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29933

Actions (login required)

View Item View Item