BIMBINGAN SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI UPTD PSLU TRESNA WERDHA NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

SUCI, MAHARANI (2023) BIMBINGAN SOSIAL DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI UPTD PSLU TRESNA WERDHA NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (3MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (7MB)

Abstract

ABSTRAK Lansia merupakan kelompok usia yang rentan akan perubahan kondisi dan situasi yang disebabkan adanya perubahan kondisi fisik, sosial, dan psikologis. Di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan terdapat lansia yang merasakan di dalam kehidupannya tidak mampu menerima perubahan pada dirinya, sehingga lansia tersebut merasa kesepian, stress dan depresi. Oleh sebab itu, lansia perlu mendapatkan pelayanan serta bimbingan agar lansia dapat meningkatkan kualitas hidup di masa tuanya. Maka dari itu UPTD PSLU Tresna Werdha membantu lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya dengan memberikan layanan bimbingan sosial. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan sosial dalam meningkatkan kualitas hidup lansia di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Kabupaten Lampung Selatan. Jenis penelitian ini yaitu field research (Penelitian Lapangan), dengan sifat penelitian metode kualitatif deskriptif yaitu yang menggambarkan secara lengkap data yang diperoleh dari wawancara, dokumentasi dan observasi. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari 8 orang yaitu 5 orang lansia dan 3 orang pembimbing atau pembina di instansi,. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teori Milles dan Huberman yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upaya yang dilakukan oleh koordinator pelayanan dan pembimbing melalui tahapan-tahapan pelaksanaan bimbingan sosial, yaitu: 1) perencanaan bimbingan, dalam hal ini koordinator pelayanan dan pembimbing menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pelaksanaan kegiatan bimbingan sosial. Mereka menentukan jadwal kegiatan, tempat/lokasi kegiatan, menentukan materi yang akan diberikan, dan melakukan sosialisasi kepada lansia guna memberitahukan mengenai kegiatan bimbingan yang akan dilaksanakan di UPTD PSLU Tresna Werdha Natar Lampung Selatan, sehingga lansia mengetahui runtutan kegiatan iii bimbingan sosial tersebut. 2) pelaksanaan kegiatan, yaitu meliputi tahap perkenalan/pengakraban yaitu saling berkenalan antara pembimbing/koordinator dengan lansia, maupun lansia satu dengan lainnya. Tahap kegiatan yaitu penyampaian materi bimbingan, koordinator pelayanan dan pembimbing yang bertugas sesuai jadwalnya memberikan materi sesuai dengan perencanaan materi pada tahap sebelumnya. 3) Evaluasi kegiatan bimbingan sosial yaitu terdapat perubahan pada lansia mengenai kualitas hidup yang berkaitan dengan pola pikirnya. Perubahan kualitas hidup ini terlihat dari keempat aspek subjektif kualitas hidup lansia, yaitu: kebahagiaan (Happines), kepuasan hidup (life satisfaction), kesejahteraan hidup (subjective well being), emosi positif dan negatif (positif an negative affect). Kata Kunci: Bimbingan Sosial, Kualitas Hidup, Lansia iv ABSTRACT Elderly is an age group that is vulnerable to changes in conditions and situations caused by changes in physical, social and psychological conditions. At UPTD PSLU Tresna Werdha Natar South Lampung there are elderly who feel that in their lives they are unable to accept changes in themselves, so these elderly feel lonely, stressed and depressed. Therefore, the elderly need to get services and guidance so that the elderly can improve their quality of life in their old age. Therefore UPTD PSLU Tresna Werdha helps the elderly to improve their quality of life by providing social guidance services. The purpose of this study was to find out the implementation of social guidance in improving the quality of life for the elderly at UPTD PSLU Tresna Werdha Natar, South Lampung Regency. This type of research is field research, with the nature of a descriptive qualitative research method, namely one that describes in full the data obtained from interviews, documentation and observation. The data sources in this study consisted of 8 people, namely 5 elderly people and 3 supervisors or coaches in agencies. Data analysis techniques in this study used the theory of Milles and Huberman, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that the efforts made by the service coordinator and mentor go through the stages of implementing social guidance, namely: 1) guidance planning, in this case the service coordinator and mentor prepare everything related to the process of implementing social guidance activities. They determine the schedule of activities, place/location of activities, determine the material to be provided, and conduct outreach to the elderly to inform them about the guidance activities to be carried out at UPTD PSLU Tresna Werdha Natar South Lampung, so that the elderly know the sequence of social guidance activities. 2) implementation of activities, which includes the introduction/familiarization stage, namely getting to know each other between the supervisor/coordinator and the v elderly, as well as the elderly with each other. The activity stage is the delivery of guidance material, service coordinators and supervisors who are on duty according to the schedule to provide material according to the material planning in the previous stage. 3) Evaluation of social guidance activities, namely that there are changes in the elderly regarding the quality of life related to their mindset. Changes in the quality of life can be seen from the four subjective aspects of the quality of life of the elderly, namely: happiness, life satisfaction, subjective well-being, positive and negative affect. Keywords: Social Guidance, Quality of Life, Elderly

Actions (login required)

View Item