TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PRAKTIK PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF BERBASIS PETERNAKAN (Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional Kotabumi Lampung Utara)

RANTI, ARIYANI (2023) TINJAUAN HUKUM EKONOMI SYARIAH TERHADAP PRAKTIK PEMBERDAYAAN ZAKAT PRODUKTIF BERBASIS PETERNAKAN (Studi Pada Badan Amil Zakat Nasional Kotabumi Lampung Utara). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 2.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK RANTI.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Istilah zakat produktif muncul dari kurangnya optimalisasi zakat di masyarakat. Karena selama ini zakat yang banyak diberikan pada masyarakat adalah zakat konsumtif. Sifatnya hanya diberikan setahun sekali, yaitu berupa zakat fitrah. Zakat model ini bukan tidak diperlukan keberadaannya, tetapi akan sulit jika diandalkan untuk meminimalkan kemiskinan di tengah masyarakat. Pada wilayah inilah zaka dalam bentuk produktif dibutuhkan. Oleh karenanya lembaga�lembaga zakat di Indonesia mengambil langkah untuk mengembangkan zakat secar produktif, salah satunya telah dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lampung Utara, dengan memberdayakan para mustahik dengan mengembangkan ternak sapi maupun kambing yang diberikan modal oleh BAZNAS Lampung Utara. Dengan ketentuan bahwa dalam kurun waktu 2 tahun, mustahik wajib mengembalikan indukannya kepada pihak Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lampung Utara serta memberikan satu anakan kambing atau sapi sebagai infak untuk BAZNAS. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik zakat produktif berbasis peternakan di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Lampung Utara dan bagaimana tinjauan Hukum Ekonomi Syariah terhadap praktik zakat produktif berbasis peternakan dalam Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Lampung Utara. Penelitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field reseacrh), yang bersifat deskriptif kualitatif serta menggunakan teori kewirausahaan. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan teknik berfikir induktif yang kemudian dianalisis dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendistribusian zakat produktif berbasis peternakan yang dilakukan oleh BAZNAS Lampung Utara memiliki beberapa ketentuan yaitu: Adanya perjanjian dengan mustahik dengan masa kontrak 2 tahun. Dua ekor (jantan dan betina) kambing maupun sapi dalam waktu 2 tahun peternak wajib mengembalikan indukannya kepada BAZNAS Kabupaten Lampung Utara. Jika masa perjanjian ini telah berakhir, maka program bantuan produktif yang berupa kambing maupun sapi akan dialihkan kepada penerima lainnya. Untuk sapi, dua ekor sapi betina dalam jangka waktu 2 (dua) tahun peternak (mustahik) wajib mengembalikan 3 (tiga) ekor anak sapi hasil keturunan ternak yang dipelihara setara iii dengan ternak pokok yang diterima. Apabila dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sapi betina yang diberikan tersebut tidak melahirkan anak, maka sapi tersebut dijual dengan harga yang disepakati oleh peternak, pihak BAZNAS Lampung Utara dan pembeli. Hasil penjualan sebagaimana dalam point nomor 2 di atas apabila melebihi dari harga pokok, maka 25% dari harga penjualan tersebut diberikan kepada peternak sedangkan 75% menjadi hak BAZNAS Lampung Utara. Sapi dan kambing yang dipelihara oleh para mustahik tersebut akan diasuransikan. Ditinjau dari hukum Islam dapat diketahui bahwa hukum transaksi tersebut sah apabila dilakukan, hal ini merujuk pada penggabungan antara keabsahan akad tersebut. Karena akad yang digunakan pada praktik zakat produktif berbasis peternakan pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Lampung Utara adalah muḍârabah

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Divisions: Fakultas Syariah > Muamalah (Hukum Ekonomi Syariah)
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 15 Aug 2023 03:46
Last Modified: 15 Aug 2023 03:46
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29690

Actions (login required)

View Item View Item