PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN POTENSI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI PEKON ULOK MANIK KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT

Shaprina, Rahmawati (2023) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMANFAATAN POTENSI BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI PEKON ULOK MANIK KECAMATAN PESISIR SELATAN KABUPATEN PESISIR BARAT. Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

	PDF Download (5MB)
	PDF Restricted to Repository staff only Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Masyarakat Pekon Ulok Manik memiliki jumlah penduduk yang begitu besar dengan beragam tingkat pendidikan, memiliki sumber daya yang melimpah, dan kearifan lokal yang kuat seakan tidak ada artinya, karena kesadaran akan potensi yang mereka miliki tergolong masih rendah, dan budaya menerima bantuan dari pemerintah serta sikap pasrah atas takdir yang diterimanya sudah membudidaya. Oleh karena itu, diperlukan pihak lain yang mampu membangun kesadaran akan potensi yang mereka miliki, memberi motivasi, dan membimbing dalam mengembangkan berbagai potensi yang ada. Dan Bapak Kasim adalah masyarakat pemberdaya pertama sekaligus orang yang pertama kali mengajak masyarakat untuk berbudidaya ikan air tawar. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana proses pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan potensi budidaya ikan air tawar di Pekon Ulok Manik, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif, bersifat deskriptif yaitu menggambarkan secara lengkap data yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penulis mengambil data sampel dengan menggunakan purposive sampling. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 6 orang anggota budidaya ikan air tawar pekon ulok manik, 1 orang ketua dari budidaya air tawar pekon ulok manik, dan 1 orang kepala bidang Dinas Perikanan Pesisir Barat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Milles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa proses pemberdayaan masyarakat dalam pemenfaatan budidaya ikan air tawar pekon ulok manik dilasanakan dalam 3 tahap, yaitu: Pada tahap penyadaran dilakukan oleh bapak Kasim yang kemudian membentuk komunitas yang diberi nama budidaya ikan air tawar pekon ulok manik, setelah terbentuknya budidaya ikan air tawar pekon ulok manik dan. Pada tahap penigkatan kapasitas budidaya ikan air tawar pekon ulok tepatnya di kediaman bapak Kasim yang sekaligus menjadi tempat pembudidaya berkumpul. Seperti cara pembuatan pakan mandiri, pemilihan bibit ikan yang bagus dan penggunaan teknik rekayasa hormonal. Dan pada tahap pendayaan budidaya ikan air tawar pekon ulok manik diberikan fasilitas oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Bandar Lampung berupa mesin pembuat pakan dan mesin pencetak pakan dan peralatan tersebut dipergunakan untuk para pembudidaya dalam menjalani usaha budidaya ikan air tawarnya secara mandiri. Dan pemerintah kabupaten juga memberikan fasilitas seperti pemberian bibit unggul, membangun balai bibit ikan (BBI). Budidaya ikan air tawar pekon ulok manik juga melakukan monitoring setiap paska panen yaitu 3 bulan sekali yang dilakukan oleh Pak Kasim Selaku pemberdaya utama di Pekon Ulok Manik. Kata Kunci : Pemberdayaan, Masyarakat iv ABSTRACT The Pekon Ulok Manik community has a large population with various levels of education, has abundant resources, and strong local wisdom seems meaningless, because the awareness of their potential is still relatively low, and the culture of accepting assistance from the government and attitudes Surrender to the destiny he has received has become a culture. Therefore, other parties are needed who are able to build awareness of their potential, provide motivation, and guide them in developing various existing potentials. And Mr. Kasim is the first empowering member of the community as well as the person who first invited the community to cultivate freshwater fish. The formulation of the problem in this research is: What is the process of empowering the community in exploiting the potential for freshwater fish farming in Pekon Ulok Manik, Pesisir Selatan District, Pesisir Barat Regency. This research includes qualitative research, is descriptive in nature, that is, it describes in full the data obtained from observation, interviews, and documentation. The writer took sample data by using purposive sampling. The data sources in this study consisted of 8 people, consisting of 6 members of the pekon ulok manik freshwater fish culture, 1 head of the pekon ulok manik freshwater culture, and 1 head of the West Coast Fisheries Service. Data analysis in this study uses the theory of Milles and Huberman. The results of this study indicate that the process of community empowerment in the utilization of pekon ulok manik freshwater fish farming was carried out in 3 stages, namely: At the awareness stage it was carried out by Mr. fresh water pekon ulok manik and. At the stage of increasing the capacity of fresh water fish cultivation in Pekon Ulok, to be precise at Mr. Kasim's residence which is also a place for cultivators to gather. Such as how to make independent feed, choosing good fish seeds and using hormonal engineering techniques. And at the stage of empowering the cultivation of pekon ulok manik freshwater fish, the Bandar Lampung Fishery and Maritime Service provided facilities in the form of a feed making machine and a feed printing machine and the equipment is used for cultivators in carrying out their freshwater fish farming business independently. And the district government also provides facilities such as providing superior seeds, building fish seed centers (BBI). The cultivation of freshwater fish in the Ulok Manik Pekon also monitors every post-harvest period, which is once every 3 months, which is carried out by Pak Kasim as the main empowerer in the Ulok Manik Pekon. Keywords: Empowerment, Community

Actions (login required)

View Item