KOMUNITAS FIQIH UNTUK PEMULA DAN PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL PEMUDA

M., ALI AKBAR (2023) KOMUNITAS FIQIH UNTUK PEMULA DAN PENINGKATAN KESALEHAN SOSIAL PEMUDA. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

	PDF Restricted to Repository staff only Download (13MB)
	PDF Download (13MB)

Abstract

ABSTRAK Pada khazanah keislaman, terdapat dua dimensi hubungan yang tidak dapat terpisahkan, yaitu hubungan secara vertikal (hablum minallah) dan hubungan secara horizontal (hablum minannas). Ajaran Islam tidak hanya menganjurkan umatnya memiliki kesalehan secara ritual, seperti shalat, puasa, haji dan zikir. Namum, Islam juga menekankan umatnya untuk memiliki kesalehan sosial seperti, kasih sayang pada sesama, menghargai hak orang lain, sikap sopan santun (berakhlak), harmonis dengan orang lain, memberi dan membantu sesama, solidaritas sosial, kerjasama, toleransi, adil dan seimbang, serta menjaga ketertiban umum. Dalam hal ini tak terkecuali pemuda, sebagai generasi yang dipundaknya memikul bermacam-macam harapan terutama dari generasi sebelumnya, terlebih sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara terus menerus, adalah sebuah keniscayaan jika pemuda diharapkan tidak hanya peduli pada tataran ibadah individual (kesalehan individual) akan tetapi juga mencakup tataran ibadah sosial (kesalehan sosial). Salah satu kelompok atau komunitas yang concern dalam bidang Pendidikan agama islam sekaligus bidang sosial adalah Komunitas Fiqih Untuk Pemula (FUP), Komunitas yang di dalamnya menghimpun banyak pemuda, untuk belajar dan melakukan aktivitas kebaikan. Penelitian ini menggunakan Teori Konstruksi Realitas Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman untuk analisis penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian lapangan (field reseacrh), dengan jenis penelitian kualitatif, dan bersifat deskriftif. Hal ini didasarkan atas data yang diperoleh adalah di lapangan atau tempat dimana penelitian ini dilakukan, yakni di Desa Banjar Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan data kualitatif yang dimaksud adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata verbal (naratif) bukan dijelaskan dalam bentuk angka. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengambilan informan di dasarkan atas informan kunci, informan utama, dan informan tambahan. Hasil Penelitian menunjukan bahwa konsep yang dimaksud dan digunakan oleh Komunitas Fiqih Untuk Pemula (FUP) dalam meningkatkan kesalehan sosial pemuda adalah konsep pendidikan yang berbasis pada adab. Sedangkan strategi yang digunakan Komunitas Fiqih Untuk Pemula (FUP) adalah dengan menyediakan program-program yang variatif dan memiliki spirit kepemudaan. Bentuk-bentuk kesalehan sosial pemuda yang terbentuk dari kegiatan sosial dan keagamaan di Komunitas Fiqih Untuk Pemula (FUP), antara lain; kerja sama, solidaritas sosial, tolong menolong, menghargai hak orang lain, kasih sayang pada sesama, dan sopan satun. Kata Kunci: Komunitas Fiqih Untuk Pemula (FUP), Konsep dan Strategi, Kesalehan Sosial Pemuda. ABSTRACT In the realm of Islam, there are two dimensions of relationship that cannot be separated, namely the vertical relationship (hablum minallah) and the horizontal relationship (hablum minannas). Islamic teachings do not only encourage its people to have pious rituals, such as prayer, fasting, pilgrimage and remembrance. However, Islam also emphasizes its adherents to have social piety such as compassion for others, respect for the rights of others, good manners (morals), harmony with others, giving and helping others, social solidarity, cooperation, tolerance, fairness and balance. and maintaining public order. In this case, the youth are no exception, as a generation whose shoulders carry various hopes, especially from the previous generation, especially as the next generation, the generation that will continue the struggle of the previous generation, the generation that must fill and carry out the continuous relay of development, it is a necessity if Youth are expected not only to care about the level of individual worship (individual piety) but also include the level of social worship (social piety). One of the groups or communities that is concerned in the field of Islamic religious education as well as in the social field is the Fiqh Community for Beginners (FUP), a community in which many young people gather to study and do good activities. This study uses Peter L. Berger and Thomas Luckman's Social Reality Construction Theory for research analysis. The method used in this study is a field research method, with a type of qualitative research, and is descriptive in nature. This is based on the data obtained in the field or place where this research was conducted, namely in Banjar Agung Village, Jati Agung District, South Lampung Regency. While the qualitative data in question is data that is presented in the form of verbal words (narrative) not explained in the form of numbers. Data collection techniques used in this study were observation, interviews and documentation. The selection of informants was based on key informants, main informants and additional informants. The research results show that the concept intended and used by the Fiqh Community for Beginners (FUP) in increasing the social piety of youth is the concept of adab-based education. Meanwhile, the strategy used by the Fiqh Community for Beginners (FUP) is to provide varied programs and have a youth spirit. Forms of youth social piety formed from social and religious activities in the Fiqh Community for Beginners (FUP), include; cooperation, social solidarity, mutual help, respect for the rights of others, compassion for others, and politeness. Keywords: Fiqh Community for Beginners (FUP), Concepts and Strategies, Youth Social Piety.

Actions (login required)

View Item