PENAFSIRAN KONTEKSTUAL TENTANG LAKNAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR KLASIK DAN TAFSIR MODERN

CALVIN, GUNAWAN (2023) PENAFSIRAN KONTEKSTUAL TENTANG LAKNAT DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR KLASIK DAN TAFSIR MODERN. Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of Skripsi Calvin BAB I & V.pdf] PDF
Download (3MB)
[thumbnail of Skripsi Calvin Lengkap.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Ucapan laknat sering kali terdengar di telinga kita dan sepertinya saling melaknat merupakan perkara yang biasa bagi sebagian orang, padahal melaknat seorang mukmin termasuk dosa besar. Sikap demikian terjadi karena mereka memahami laknat itu sebagai ungkapan makian, cacian, kejengkelan dan sakit hati. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang bertujuan mendekripsikan ayat-ayat tentang laknat dalam Al-Qur‟an. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan melalui kajian kepustakaan (library research) Dalam melakukan analisis ini peneliti hanya mengambil dari sisi objek yang terkena laknat dan penyebab Allah melaknat mereka. Dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Tafsir Tematik (Maudhu’i) makna laknat makna laknat secara kontekstual berarti suatu hal yang membahas suatu kejadian yang berkaitan dengan kutukan atau kecaman terhadap suatu makhluk yang di kaitkan dengan situasi dan kondisi yang terjadi pada saat ini. Penafsiran kontekstual tentang laknat merupakan suatu hal yang menjelaskan suatu kejadian mengenai kutukan atau kecaman terhadap makhluk yang di kaitkan dengan kondisi dan situasi yang terjadi terhadap makhluk yang di kaitkan dengan kondisi dan situasi yang terjadi di realita kehidupan saat ini. Jika di lihat dari penafsiran Ibnu Katsir dan M. Quraish Shihab yang di kaitkan pada konteks yang terjadi sekarang menjelaskan bahwa laknat mempunyai dua ke�mungkinan, kemungkinan pertama orang yang di laknat akan terkena bencana atau kesusahan jikalau ia memang pantas menerima laknat menurut Allah, Kemungkinan yang kedua jikalau ia tidak pantas menerima laknat maka laknat tersebut kembali ke orang yang mengucapkannya. Menurut Ibnu Katsir dan M.Quraish Shihab laknat hanya boleh ditujukan kepada Pendusta, orang kafir, orang Zalim, dan oranng Munafik, yang sudah jelas kesalahannya hingga akhir hayatnya, ataupun yang sudah diketahui bahwa Rahmatnya Allah tidak mungkin sampai kepadanya seperti Iblis. Kata Kunci: Laknat, Al-Qur‟an, Tafsir Klasik dan Modern.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 08 Aug 2023 03:00
Last Modified: 08 Aug 2023 03:00
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29413

Actions (login required)

View Item View Item