RELIGIUSITAS KAUM PENGEMIS (Studi Kasus Lampu Merah Di Kecamatan Way Halim)

MUHAMMAD, NAZAR (2023) RELIGIUSITAS KAUM PENGEMIS (Studi Kasus Lampu Merah Di Kecamatan Way Halim). Diploma thesis, UIN Raden Intan Lampung.

[thumbnail of PUSAT BAB 1 DAN 5.pdf] PDF
Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI CETAK NAZAR.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

ABSTRAK Religiusitas atau keagamaan adalah tingkat pengetahuan, keyakinan dan penghayatan seseorang terhadap ajaran agama yang diyakininya, atau sikap penyerahan diri terhadap suatu kekuatan di luar dirinya, yang diwujudkan dalam tindakan dan perilaku individu sehari-hari seperti ibadah dan keyakinan. Dalam penelitian ini yang di maksud religiusitas adalah semua bentuk tingkah laku pengemis sesuai dengan kualitas keadaan individu dalam memahami dan menghayati ajaran agama yang di anutnya yang meliputi keyakinan, ritual keagamaan, pengalaman atau konsekuensi beragama. Pengemis adalah orang yang mendapatkan penghasilan dengan cara melakukan kegiatan meminta-minta di tempat umum terhadap orang-orang yang mereka temui dengan berbagai macam cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan orang lain berupa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Adapun rumusan masalah di dalam penelitian ini adalah religiusitas kaum pengemis di lampu merah Kecamatan Way Halim. Dengan tujuan penelitian ini untuk menggali lebih dalam mengenai religiusitas kaum pengemis. Dalam penelitian ini metode pendekatan yang digunakan adalah fenomenologi agama, yang mana fenomenologi agama tidak hanya sekedar menjelaskan fenomena-fenomena yang telah diamati saja oleh peneliti tetapi fenomena agama diartikan secara lebih mendalam sebagaimana yang dihayati manusia beragama, dan upaya untuk menghindari ketidaksesuaian antara penyelidikan dengan kenyataan agama sebagai suatu yang dialami dan dihayati manusia. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan atau (Field Research) dengan sifat penelitiannya adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Informan di dalam penelitian ini ialah pengemis dan para pedagang di dekat lampu merah. Data penelitian ini diperoleh langsung dari responden mengenai religiusitas kaum pengemis, sedangkan data sekundernya di peroleh dari sumber buku, jurnal, dan sumber internet. Semua data�data tersebut adalah bahan untuk mendeskripsikan tentang religiusitas kaum pengemis di lampu merah Kecamatan Way Halim. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, peneliti menggunakan teori Glock and Stark menunjukan bahwa religiusitas kaum pengemis di lampu merah Kecamatan Way Halim tercermin dari tiga dimensi religiusitas, pertama, keyakinan agama. Dimana keyakinan yang dimiliki para pengemis mereka yakin bahwa agama yang mereka anut dan yakini adalah satu-satunya agama yang benar yaitu dengan tuhan mereka Allah SWT, dan Rasul mereka adalah Nabi Muhammad SAW, serta kitab mereka yaitu Al-Qur‟an. Kedua, praktek ibadah. Hal ini terlihat di dalam keseharian mereka, ketika sedang melakukan kegiatan mengemis atau tidak diantaranya para pengemis lampu merah tidak melaksanakan kewajiban yang harus di kerjakan sebagai umat muslim. Mereka tahu bahwasannya sholat lima waktu itu hukumnya wajib yang harus di kerjakan oleh umat Islam tetapi mereka tidak ibadah sholat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan pun mereka tidak melaksanakannya, dan dalam hal membayarkan dzakat mereka tidak melaksanakan juga, tetapi hal yang demikian di kerjakan hanya sebagian kecil saja yang tetap menjalankan kewajiban ibadahnya. Ketiga, pengalaman atau konsekuensi agama. Dalam hal solidaritas antar pengemis mereka saling tolong menolong apabila saling membutuhkan satu sama lain, tetapi dalam tingkat solidaritas ini mereka lakukan hanya sekedarnya saja. Kata kunci: Religiusitas dan Pengemis. ABSTRACT Religiosity or religion is a person's level of knowledge, belief and appreciation of the teachings of the religion he believes in, or an attitude of submission to a force outside of himself, which is manifested in daily individual actions and behavior such as worship and belief. In this study what is meant by religiosity is all forms of begging behavior in accordance with the quality of the individual's condition in understanding and living the religious teachings that he adheres to which includes beliefs, religious rituals, religious experiences or consequences. Beggars are people who earn income by begging in public places from people they meet in various ways and reasons to expect the mercy of others in the form of fulfilling their needs. The formulation of the problem in this study is the religiosity of the beggars at the red light in Way Halim District. With the aim of this research to dig deeper about the religiosity of beggars. In this study the approach method used is religious phenomenology, in which religious phenomenology does not only explain the phenomena that have been observed by researchers but religious phenomena are interpreted in more depth as religious people live, and efforts to avoid discrepancies between investigations and reality Religion is something that is experienced and lived by humans. This type of research is a type of field research or (Field Research) with the nature of the research is descriptive. This study uses data collection techniques by observation (observation), interviews and documentation. Informants in this study are beggars and traders near the red light. The research data was obtained directly from respondents regarding the religiosity of beggars, while the secondary data was obtained from books, journals and internet sources. All of these data are material for describing the religiosity of beggars at the red light in Way Halim District. Based on the results of this study, researchers used the theory of Glock and Stark to show that the religiosity of the beggars at the red light in Way Halim District was reflected in three dimensions of religiosity, first, religious belief. Where is the belief that beggars have, they believe that the religion they profess and believe in is the only true religion, namely with their god Allah SWT, and their Messenger is the Prophet Muhammad SAW, and their book, namely the Qur'an. Second, the practice of worship. This can be seen in their daily lives, whether they are begging or not, including red light beggars who do not carry out their obligations as Muslims. They know that it is obligatory to pray the five daily prayers that must be done by Muslims, but they don't pray the five daily prayers, they don't even fast during Ramadan, and in terms of paying zakat they don't do it either, but they only do this. only a small number of them continue to carry out their religious obligations. Third, the experience or consequences of religion. In terms of solidarity between beggars they help each other when they need each other, but at this level of solidarity they do it sparingly. In this dimension of religiosity, beggars are still not optimal in carrying out their obligatory worship in their daily lives. Keywords: Religiosity and Beggars.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Perbandingan Agama
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Aug 2023 07:17
Last Modified: 07 Aug 2023 07:17
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29380

Actions (login required)

View Item View Item