IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (STUDI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PERUMNAS WAY HALIM BANDAR LAMPUNG)

Anjali, Dian Talsania (2023) IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA (STUDI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 PERUMNAS WAY HALIM BANDAR LAMPUNG). Diploma thesis, UIN RADEN INTAN LAMPUNG.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK Aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam pendidikan yakni kurikulum dalam pendidikan. Kurikulum dalam pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan majunya suatu pendidikan, mulai dari ranah konsep hingga aplikasi atau praktek dilapangan. Karena kurikulum memiliki peran sebagai rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan ajar serta pedoman cara penyelenggaraan pendidikan yang baik. Dunia pendidikan harus adaptif, memiliki fondasi yang kokoh untuk merespon tuntutan jaman. Ide brilian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Mendkbutristek RI), Nadiem Anwar Makarim, tentang Merdeka Belajar menjawab tantangan globalisasi ini. Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala SDN 2 Perumnas Way Halim sudah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar di kelas I dan kelas IV tahun pelajaran 2022/2023. Dalam penerapan Kurikulum Merdeka di SDN 2 Perumnas Way Halim melaksanakan kurikulum merdeka jalur mandiri dengan pilihan mandiri belajar. Berdasarkan keunggulan kurikulum merdeka seperti yang disebutkan oleh Nadiem Anwar Makarim, hal tersebutlah yang membuat sekolah tertarik untuk menerapkan kurikulum merdeka melalui jalur mandiri sebagai peningkatan mutu pendidikan. Pendidik memiliki peran yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengembangkan merdeka belajar. Merdeka belajar memberikan peluang bagi pendidik untuk bebas berinovasi untuk belajar secara mandiri dan kreatif sehinggga dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 2 Perumnas Way Halim dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan kesulitan atau hambatan apa yang dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di SD Negeri 2 Perumnas Way Halim. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka di SDN 2 Perumnas Way Halim dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka dan kesulitan atau kendala yang dihadapi dalam iii mengimplementasikan kurikulum merdeka di SDN 2 Perumnas Way Halim. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus, penelitian ini dilakukan di SDN 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung. Sumber data dari penelitian diperoleh dari teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, data display, dan verifikasi/kesimpulan. Sedangkan teknik keabsahan data menggunakan triangualasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka di SDN 2 Perumnas Way Halim Kota Bandar Lampung telah terlaksana dengan baik. Soft skill pada guru SDN 2 Perumnas Way Halim juga menjadi poin utama karena guru telah mampu menunjukkan kontribusinya dalam berinteraksi berdasarkan tuntutan kurikulum merdeka. SDN 2 Perumnas Way Halim telah siap di berbagai bidang termasuk dalam ketersediaan literasi yang memadai dari segi fasilitas yang ada di SDN 2 Perumnas Way Halim. Dalam manajemen waktu guru SDN 2 Perumnas Way Halim sudah mampu memanfaatkan waktu yang maksimal sebagai tuntutan kurikulum merdeka. Adapun program Penguatan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk memberikan kebebasan dan kemandirian pada peserta didik dalam menentukan minat dan bakat yang peserta didik miliki. Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka di kelas I dan IV, SDN 2 Perumnas Way Halim memiliki beberapa kesulitan yang dihadapi oleh kepala sekolah dan guru kelas I dan IV yaitu (1) sulit memisahkan perspektif kurikulum operasional kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka, (2) kesulitan dalam mendesain perangkat pembelajaran. Dalam hal ini kurangnya pemahaman guru tentang cara menurunkan atau menerjemahkan CP menjadi tujuan pembelajaran, (3) keterbatasan pemahaman psikologis siswa, (4) dalam menerapkan kurikulum merdeka sulit mengkondisikan keadaan atau situasi karena tahapan yang cukup kompleks sehingga guru memiliki kesulitan tersendiri dalam melaksanakannya. (5) beberapa guru gagap akan Ilmu Teknologi (IT), dan (6) guru belum memiliki pengalaman kemerdekaan belajar karena masih dalam tahun pertama penerapan. Kata kunci: Sekolah, Kurikulum Merdeka, Merdeka Belajar iv ABSTRAK Aspect that cannot be separated in education is the curriculum in education. The curriculum in education has a very large role in determining the progress of an education, starting from the realm of concepts to applications or practices in the field. Because the curriculum has a role as a plan and arrangement regarding content and teaching materials as well as guidelines for how to organize good education. The world of education must be adaptive, have a solid foundation to respond to the demands of the times. The brilliant idea of the Minister of Education, Culture, Research and Technology of the Republic of Indonesia (Mendkbutristek RI), Nadiem Anwar Makarim, about Freedom to Learn to answer the challenges of this globalization. Based on the results of interviews with the head of SDN 2 Perumnas Way Halim, he has implemented the Independent Learning Curriculum in class I and class IV for the 2022/2023 school year. In implementing the Independent Curriculum at SDN 2 Perumnas Way Halim, the independent curriculum is carried out with independent learning options. Based on the advantages of an independent curriculum as mentioned by Nadiem Anwar Makarim, this is what makes schools interested in implementing an independent curriculum through independent channels as an improvement in the quality of education. Educators have a role that is very influential on learning activities in schools. In an effort to improve the quality of education by developing independent learning. Freedom of learning provides opportunities for educators to be free to innovate to learn independently and creatively so that they can achieve the desired goals. The formulation of the problem in this study is: How is the Implementation of the Independent Curriculum at SDN 2 Perumnas Way Halim in implementing the independent curriculum and what difficulties or obstacles are encountered in implementing the independent curriculum at SD Negeri 2 Perumnas Way Halim. The purpose of this study was to determine the implementation of the independent curriculum at SDN 2 Perumnas Way Halim in implementing the independent curriculum and the difficulties or obstacles encountered in implementing the independent curriculum at SDN 2 Perumnas Way Halim. v This study used a qualitative approach with a case study research design, this research was conducted at SDN 2 Perumnas Way Halim Bandar Lampung. Sources of data from research obtained from observation techniques, interviews and documentation. Data analysis was carried out by means of data reduction, data display, and verification/conclusion. While the data validity technique uses triangulation. The results of the study show that the implementation of the independent curriculum at SDN 2 Perumnas Way Halim, Bandar Lampung City has been well implemented. Soft skills for SDN 2 Perumnas Way Halim teachers are also a major point because teachers have been able to show their contribution in interacting based on the demands of an independent curriculum. SDN 2 Perumnas Way Halim is ready in various fields including the availability of adequate literacy in terms of existing facilities at SDN 2 Perumnas Way Halim. In terms of time management, teachers at SDN 2 Perumnas Way Halim have been able to make the most of their time as demanded by the independent curriculum. The Pancasila Student Profile Strengthening program aims to give freedom and independence to students in determining the interests and talents that students have. In implementing the independent curriculum in grades I and IV, SDN 2 Perumnas Way Halim has several difficulties faced by school principals and teachers in grades I and IV, namely (1) it is difficult to separate the operational curriculum perspective of the 2013 curriculum from the independent curriculum, (2) difficulties in designing learning tools. In this case the teacher's lack of understanding about how to reduce or translate CP into learning objectives, (3) limited students' psychological understanding, (4) in implementing the independent curriculum it is difficult to condition conditions or situations because the stages are quite complex so that teachers have their own difficulties in implementing it. (5) some teachers stutter about Technology (IT), and (6) teachers don't have experience of independent learning because they are still in their first year of implementation. Keywords: School, Independent Curriculum, Freedom of Learning

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Divisions: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Depositing User: LAYANAN PERPUSTAKAAN UINRIL REFERENSI
Date Deposited: 07 Aug 2023 04:22
Last Modified: 07 Aug 2023 04:22
URI: http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/29361

Actions (login required)

View Item View Item